Rose POV
"Andwae!!! Lim gak boleh pergi dari Rosie... Andwae..."
"Mian Rose, lo udah ngilangin kesempatan kedua lo buat bersama Lisa! Kalian terlalu jahat buat Lisa!"
"Jangan oppa!!! Rose mohon, jangan bawa Limnya Rose pergi... Please hiks"
"Slamat tinggal Rosie..."
"LALISAAA!!!!!"
Aku tiba-tiba terbangun, keringat dingin mengalir mulus di seluruh permukaan kulitku. Ah! Dimana Limarioku?! Aku harus mencarinya sekarang.
Aku merasa ada telapak tangan yang memegang pundakku, sedikit mengguncang tubuhku juga."Yak! Rose-yaaa! Kamu baik-baik aja?!"
Ternyata Jisoo eonnie. Tapi tunggu, Lim masih ada kan?
"Rose? Gwaenchanayo?"
"Eonnie... Limario... Hiks"
Aku mulai menangis mengingat mimpiku tadi. Aku gemetar.
"Hei! Lihat! Lisa masih disini Rose.... Kamu tenang ya.... Dia gak kemana-mana kok.."
"Hiks.... Hikss"
"Pasti mimpir buruk kan? Udah-udah... Lupain ya..." *ucap Jisoo eonnie mengelus kepalaku lembut
"Eonnieyaa..."
Aku memeluk Jisoo eonnie erat.
Ternyata tadi cuma mimpi...
Aku takut...
Aku tidak mau Limarioku pergi...."Tenanglah... Lalisa kita gak akan pergi kok. Eonnie ya-yakin" *ucap Jisoo yang sebenarnya tidak yakin
"Ya! Eonnie bilang yakin tapi gelagaknya gak yakin... Huaaa" *ucap Rose merengek
"Aishh sudahlah bayi besar... Liat nih! Kamu nangis aja pipi chipmunk kamu itu tambah bengkak! Gak malu kamu kalo sebentar diliatin Bambam kek gini?" *ucap Jisoo yang membuat Rose terkaget-kaget
"Hah?! Bambam mau datang sekarang?!" *tanya Rose kaget
"Iya, Rose... Tadi eonnie udah telpon Bambam waktu kamu lagi tidur. Eonnie tau pasti kamu gak akan biarin eonnie buat telpon Bambam. Jadi, waktu kamu tidur akhirnya eonnie telpon Bambam dan ngasih tau tentang keadaan Lisa" *jelas Jisoo panjang lebar
"Eonnie yakin Bambam mau datang tengah malam kek gini?! Malahan skarang udah jam... (Mengambil handphonenya dan mengecek jam) WHAT?!! Kok eonnie gak bangunin Rose sih?!" *ucap Rose panik
"Udah ah! Jangan bawel terus, mandi sana! 5 menit lagi Bambam datang" *ucap Jisoo langsung menyuruh Rose mandi
Disisi Lain
"Saya sudah menyelesaikan tugas dengan tepat tuan. Dapat dipastikan sekarang Lalisa sudah tidak berdaya sekarang" *ucap seseorang pada bossnya
"Dia mati kan?!" *tanya seseorang itu dengan nada membentak
"Maaf, tapi sepertinya dia tidak mati. Dia hanya koma saja tuan. Saya tidak sempat menembaknya karena disana ada dua sahabatnya tuan" *ucap seseorang tersebut
"Bodoh kau Jane! Sekarang kembalilah ke kamarmu dan minum obat!" *ucapnya pada seseorang yang dia panggil "Jane" itu
"Ba-baik tuaa AARRRGGGHHH KEPALAKU! AKHHH!" *teriaknya sambil memegang kepalanya menahan rasa sakit.
"Tu-tunggu... K-kamu?! Tempat apa ini?!" *tanya Jane
"Haha! Hei kau! Tahan dia dan bawa ke kamarnya dan paksa dia untuk" itu". Ingat! Jangan pergi sampai dia meminumnya!" *perintahnya pada seorang pria yang merupakan anak buahnya
Jane langsung dibawa paksa ke sebuah ruangan yang disebut sebagai kamarnya dan dengan segera, pria itu memberi sebuah pil dan memaksa Jane untuk meminumnya. Pria itu membuka paksa mulut Jane dan meletakkan pil itu, kemudian mengambil segelas air di atas nakas dan menyiramnya langsung ke tenggorokan Jane. Sedangkan Jane? Kepalanya terasa pusing sekarang.
Dia langsung pingsan dan mendarat di sebuah single bed. Pria itupun keluar dari kamar Jane.Sementara pria yang disebut Jane tuan tadi kini sedang duduk di kursi empuknya sambil menghisap rokok yang terlihat mahal dan menuangkan sebotol wine di gelas.
"Bagus sekali! Yah... Walaupun Jane tak sempat membunuhnya, setidaknya sekarang gadis malang itu takkan bisa bergerak dalam waktu yang lama. Maka dengan begini perusahaan Manoban akan jatuh ke tanganku! Haha!" *ucapnya dan tertawa jahat
"Lalisa... Lalisa...! Sebentar lagi kau akan tunduk dibawah kekuasaanku! Ayahmu yang bodoh itu takkan bisa melindungimu lagi nak!" *ucapnya lagi, berbicara sendiri
Terdengar sebuah ketukan pintu.
"Masuk" *ucapnya dingin
"Maaf tuan, ada kabar baru. Sepertinya tuan ****** (sengaja author sensor biar kalian makin penasaran 😂) telah datang dan sepertinya..." *ucap seseorang yang merupakan anak buah darinya
"Cukup! Aku sudah tau arah pembicaraanmu. Biarkan saja, justru dengan keberadaan anak itu, ancamanku bisa terselesaikan sendiri" *ucapnya dengan evil smirknya
"Baik tuan" *ucapnya kemudian langsung pergi dari ruangan itu.
"Matilah kau Lalisa!" *ucap anak buah itu ketika keluar dari ruangan bossnya
Bersambung~
Karna hari ini author lagi baik, makanya di up. Author udah hapus cerita "Lalisa And Phobia" karna ada masalah sama ceritanya. Ceritanya juga katanya gak sesuai harapan kalian kan? Jadi maaf.
Chapter ini author up ulang ok?!
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vomen jangan lupa!Dukung juga MV baru RED VELVET "ZIMZALABIM"!
Ps : Author suka Red Velvet juga loh! >-<
Annyeong! 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Our Special Maknae
RomanceIni tentang persahabatan 4 orang wanita ×Bahasa Non Baku ×Mengandung unsur G×G