Eonnie Tolong! 2

2.3K 237 18
                                    

Jane kini telah tiba di rumah sakit dimana Lisa dirawat.
Dia mengintip, ternyata disana ada Jisoo dan Rose yang sedang makan siang.
Jane merapikan dirinya dan mengetuk pintu.

Tok
Tok
Tok

"Yeoboseyo? Eoh? Jennie eonnie?" *ucap Rose kaget

Jisoo yang mendengar hal itu pun langsung menuju pintu dan...

"Jennie-ya!" *ucap Jisoo langsung memeluk Jennie

Ya! Kalian benar! Jane itu Jennie.
Mau tau yang terjadi sebenarnya?
Bagaimana sampai Jane alias Jennie ini bisa menuruti perintah tuan itu?
Mari kita kembali pada chapter awal dimana Jennie dan Rose sedang kjawatir tentang keadaan Lisa, dan Jisoo sedang menyusul Lisa ke kamar.

Flashback

Lisa kini sedang menangis sejadi-jadinya dalam kamar... Suara tangisannya bahkan terdengar oleh eonnie-eonnienya di ruang tamu.
Dari pagi hingga sore, Lisa tidak keluar kamar sama sekali. Tentu saja unnienya khawatir dengan keadaannya...
Mereka takut kesehatan Lisa terganggu karena dia belum makan siang, makan paginya pun ia hanya makan setengah saja...
"Bagaimana ini eonnie? Lisa belum makan dari tadi eonnie... Aku takut banget sama keadaan Lisa sekarang..." *ujar Rose yang sangat khawatir

"Aku juga eonnie..." *ujar Jennie dengan wajahnyanya yang tak kalah khawatirnya dengan Jisoo dan Rose

"Oke, gini aja deh. Aku bakal coba bicara sama Lisa sekarang, skaligus nenangin dia juga" *usul Jisoo
Kedua orang itupun mengangguk yang menyatakan bahwa mereka setuju.

Rose kini semakin khawatir, saking khawatirnya dia sampai harus memenuhi panggilan alam.

"Eonnie, sebentar ya. Rose kebelet pipis" *ucap Rose pada Jennie yang sedang mengkhawatirkan Lisa

"Iya Rose" *ucap Jennie singkat

Jennie POV
Huffftt Lisa? Bagaimana keadaannya sekarang? Aku khawatir sekali sekarang.
Sepertinya aku butuh udara segar.

Aku keluar dari apartemen untuk menghirup udara segar sebentar.
Diluar aku hanya termenung memikirkan keadaan Lisa, hufftttt maknae itu....
Aku belum pernah melihat keadaannya seperti ini sebelumnya.

"Dia terlihat kuat, namun rapuh di dalam..." *gumamku

"Ya dia memang rapuh Kim Jennie, atau harus kupanggil Jane?" *ucap seorang pria

"Eh? Siapa kau?" *tanyaku pada pria yang terlihat misterius itu

"Kau tidak perlu tahu siapa diriku. Aku hanya ingin memberikan tawaran padamu" *ucap pria itu dengan smirknya

"M-maksudmu?" *ucapku gugup

Ya! Aku sangat gugup sekarang, ditambah lagi dengan keadaan diluar apartemen yang bisa dibilang sunyi dan sepi. Apalagi aku sendirian bersama pria misterius ini.

"Kau ingin membuat maknae mu itu bahagia kan? Aku berikan penawaran padamu... Bunuh maknaemu itu atau...." *ucap pria itu menggantung

"Tidak! Aku tidak sudi membunuh sahabatku sendiri! Lagipula mana ada orang bahagia ketika ia dibunuh? Pergi kau dan jangan ganggu aku!" *ucapku tegas

"Yakk! Gadis kecil, kau belum mendengar semuanya... Kau ingin membunuhnya atau harus kubunuh?" *ucap pria itu semakin mendekat ke arahku

"Atau... Kau saja yang kubunuh bersama dengan mereka yang ada didalam sana? Hmm?" *ucap pria itu mendekat ke arahku dan membelai wajahku dengan sebuah pisau

"Jangan mendekat! A-atau-" *ucap Jennie terpotong oleh pria itu

"Atau apa? Kau akan menelpon polisi dan membiarkanku membusuk di jeruji besi? Atau kau akan membunuhku? Hah! Kau hanya gadis kecil yang tak berguna! Kau membuang-buang waktuku saja!" *ucap pria yang sepertinya sudah marah

Me And Our Special Maknae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang