Don't Scared Lisa

3.4K 273 12
                                    

Matahari telah menyinari bumi, semua insan sudah terbangun dari tidur pulas mereka. Namun, tidak bagi kelima orang yang kini sedang tertidur dalam posisinya masing-masing.

Beberapa menit kemudian, terlihatlah pergerakan dari seorang insan yang kini sedang mengerjapkan matanya dan bangkit dari alam bawah sadarnya.
Ia tersadar, ada seorang namja yang kini telah tertidur di kursi dekat ranjangnya, sedangkan di sofa dekat jendela, ada 3 yeoja yang masih tertidur.
Yeoja ini hanya diam menatap mereka, tanpa suara.
Ada rasa takut yang muncul dalam dirinya ketika melihat ketiga yeoja disana. Ia kembali membayangkan bagaimana ketiga yeoja itu memarahinya dengan kata-kata yang cukup kasar dan menohok hatiku.

Lisa POV
"Jujur saja eonnie...
Aku tidak membenci kalian. Aku justru membenci diriku sendiri. Aku terlalu mengecewakan kalian. Bahkan, aku sampai membuat kalian repot seperti ini.
Kenapa kalian tidak membiarkanku mati saja? Agar kalian tidak mempunyai beban lagi. Aku terlalu takut untuk berbicara dengan kalian.
Tapi sungguh aku sangat merindukan kalian eonnie.
Aku sangat takut pada tatapan kalian eonnie. Bahkan senyum yang kalian tunjukkan padaku itu takkan mempan untuk menjauhkan rasa takutku.
Aku terlalu takut untuk menghadapi kalian. Aku bahkan selalu berusaha untuk melawan ketakutanku. Namun, semua usahaku gagal eonnie" *batinku berkata

Lalu kulihat ada seseorang yang baru saja bangun. Ia mengerjapkan matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya. Kemudian tiba-tiba ia menatapku dengan mata kucingnya itu. Aku melihat garis senyum terukir di bibir manisnya. Gummy smilenya itulah yang selalu menyejukkan hatiku. 
Tapi sialnya, rasa takutku lebih besar.
Ia lalu menghampiriku dengan langkah yang santai.
Aku semakin takut, keringat mulai bercucuran di semua bagian tubuhku.
Rasanya aku ingin bangkit dan lari dari ruangan sialan ini.
Ia semakin mendekat...
Mendekat... Dan mendekat...
Ia menatapku dengan senyumannya.

"Good morning Lili" *ucapnya dengan nada lembut

Aku hanya diam, menatapnya dengan tatapanku yang dingin. Namun dibalik tatapan dingin itu, ada rasa rindu yang tertutupi oleh rasa takutku.
Tanganku, bahkan tubuhku sangat gemetar. Tangan kanannya kini mendarat di dahiku.

"Oh My Godness! Lili are you ok? Kamu kenapa keringetan sih..." *ucap nini lalu ia mengambil sebuah sapu tangan rainbow  miliknya itu dan mengelap wajahku.

Aku hanya diam. Sungguh perlakuannya sangat baik padaku. Aku ingin sekali memeluknya. Namun, aku tak punya keberanian sebesar itu. Aku takut.

"Lili... Aku mau ceritain sesuatu..." *ucapnya lalu menatap mataku intens

Aku takut. Seseorang! Aku mohon! Tolong aku sekarang!
Dan ya! Keberuntungan memihakku. Ketika nini akan melanjutkan kata-katanya tiba Bambam bangun.
Ia bangkit dari kursi itu dan menghampiri Nini dan mengajaknya keluar.

"Oh Tuhan... Aku sangat beruntung. Bambam bangun tepat waktu" *ucapku lega

Lisa POV End

Author POV
"Jennie ayo temani aku sebentar." *ucap Bambam lalu menarik tangan Jennie ketika ia yang hendak berbicara pada Lisa

"Aisshhh kamu ini apa-apaan huh?! Aku lagi mau bicara sama Lili juga!" *ucap Jennie kesal pada Bambam

"Hey pabo! Kamu nggak lihat muka Lisa yang takut ngeliatin kamu?!" *ucap Bambam pada Jennie

"Emang Lili gue kenapa sih sampe gitu? Masa kemarin Jisoo eonnie mau nyuapin dia tapi dia nolak gitu sih? Trus tadi juga aku megang dahi dia buat ngecek suhu tubuhnya tapi dia malah keringetan trus gemetar lagi... Kenapa dia takut sama kita sih? Lalu kenapa dia nggak takut sama lo sih?" *tanya Jennie bertubi-tubi

Me And Our Special Maknae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang