Kisah itu dimulai saat appa Lisa berumur 17 tahun. Saat itu, keluarga mereka sangat kaya. Bahkan perusahaan kakek Lisa menjadi perusahaan nomor 1 di Asia dan nomor 3 di dunia. Appa Lisa merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Kakek Lisa waktu itu, sudah mengumumkan pewaris perusahaan mereka yaitu anak pertamanya itu yang bernama Raymond Macgravey Manoban. Namun, kejadian naas terjadi.
Raymond yang kerap dipanggil Ray itu meninggal dengan luka mendalam. Ray meninggal karena kecelakaan helikopter dalam perjalanan menuju ke Hawaii. Helikopter tersebut error dan tidak mendapat sinyal. Helikopter tersebut tak dapat dikendalikan. Kematiannya seperti direncanakan.
Kenapa dibilang begitu? Karena dalam helikopter itu, hanya ada Ray sendirian tanpa ada yang menemani (Jomblo kali yak? 😂) Bahkan tak ada satupun pengawal yang menemaninya dalam perjalanan tersebut. Lebih parahnya lagi, kecelakaan itu tepat saat ulang tahun Ray. Sampai saat ini, kematian Ray masih menjadi misteri bagi keluarga Manoban dan dunia
Kakek Lisa, Miles Mahven Manoban, yang mengetahui kematian anaknya itu tertekan setelah kematian anak pertamanya. Miles, juga sadar. Sekarang dia harus menetapkan pengganti Ray, anaknya. Ia kemudian membutuhkan pendapat istrinya untuk menetapkan pengganti Ray.
Tapi kenapa sampai Miles membutuhkan pendapat istrinya? Kenapa tidak mengambil anak keduanya saja sebagai pengganti Ray? Tentu saja Miles punya alasan tersendiri. Ia tau bagaimana sikap anak keduanya itu dengan baik. Anak keduanya memang sangat pintar! Namun bagi Miles, kepintaran tidak cukup. Sikap, atitut dan juga cara berpikir sangat penting dalam menjalin hubungan antar perusahaan dan dunia serta perkembangan perusahaannya.
"Bagaimana? Kamu udah mutusin siapa yang bakal gantiin posisi kamu dan Ray?" *tanya Istri Miles, nenek Lisa
"Belum, entahlah. Aku terlalu bingung. Aku ragu untuk memilih Zac, sikap egoisnya itu selalu membuatku takut. Tapi, kalau aku memilih Marco, dia masih terlalu muda. Kepintarannya tidak setara dengan Zac, tapi sikapnya itu lebih dominan (mulia, baik, dll) dari Zac" *ucap Miles yang tampaknya sedang berpikir keras
"Aku yakin, kamu pasti bisa memilih yang tepat diantara kedua anak kita. Bukankah orang hebat sepertimu sudah pernah membuat keputusan yang besar? Kau hanya perlu mengikuti kata hatimu, tapi jangan lupakan otakmu!" *ucap istrinya memberi semangat
"Ya, kamu memang benar. Sepertinya aku membutuhkan waktu lagi untuk memutuskannya" *ucap Miles
Butuh waktu yang lama untuk Miles memutuskan keputusannya. Hingga pada suatu saat, Miles dan Istrinya mendapat kecelakaan yang serupa dengan anak mereka Ray. Namun, beruntungnya kali ini Miles tidak meninggal sedangkan istrinya saja yang meninggal. Miles sangat terpukul, hingga akhirnya ia jatuh sakit dan sekarat.
Miles memanggil kedua anaknya, ia nampaknya harus memutuskan sekarang sebelum ajal menjemputnya. Ia juga tidak tahu kapan saatnya ia akan pergi.
"Zac, Marco... Ayah tidak tahu kapan ayah akan pergi. Tapi satu permohonan ayah, apapun keputusan ayah nantinya, ayah harap salah satu dari kalian tidak ada yang kecewa dan mendendam. Ayah ingin kalian menjaga satu sama lain, arra?" *ucap Miles pada kedua anaknya
"Nee appa, Marco akan menurut" *ucap Marco yang matanya mulai berair
"Nee" *ucap Zac yang seakan-akan tak peduli sama sekali
"Yang akan melanjutkan kedudukan ayah selanjutnya adalah Marco" *ucap Miles
"WHAT??!!! APA AYAH SUDAH KEHABISAN AKAL?! BAGAIMANA BISA ANAK INGUSAN SEPERTI MARCO BISA MEMERINTAH DI PERUSAHAAN AYAH?!" *ucap Zac yang tampaknya mulai emosi dan tak terima dengan keputusan ayahnya
"Karena itulah ayah memilih Marco, dia memang takkan memerintah, dia seharusnya melayani. Tujuan perusahaan harus terlaksana dengan pemimpin yang tepat. Pemimpin yang bukan saja memerintah, namun juga bekerja sama dengan bawahannya dengan tulus dan tak memandang status sosial" *ucap Miles tersenyum tenang kemudian memandang Marco anak bungsunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Our Special Maknae
RomanceIni tentang persahabatan 4 orang wanita ×Bahasa Non Baku ×Mengandung unsur G×G