Chapter 26 siaga (2)

4.3K 134 1
                                    

Warning!!!

Jangan lupa vote dan komen
Karena vote dan komen itu gratis ga bayar sekali lagi vote dan komen itu gratis,gratis,gratis ga bayar so jangan lupa vote dan komen ❤️

Happy reading 😊

____________________❤️________________

Percayalah kau tak akan terganti, karena memang sudah kutempatkan di dasar hati ❤️

- Rea Silva Hafidza -




Seminggu berlalu setelah peneroran yang membuat rea enggan keluar apartemen dan enggan ditinggal oleh abias, dengan lembut dan pengertian abias melunturkan ketakutan rea dan saat itulah rea berani keluar apartemen dan abias memerintahkan Sami atau yang biasa abias panggil sam adalah ART dirumah momynya abias memerintahkan Sami untuk menemani Rea di apartemen hingga abias pulang kantor setelah itu sami boleh pulang

Kini Rea tengah duduk di bersama Navicki atau Kiki ketua kelasnya yang kebetulan satu ruangan dengan nya, Rea membaca bulak balik buku LKS yang ia pegang

"Door!"Rea tersentak kaget dan menatap seorang pria seumuran nya tengah tertawa

"Nathan astaghfirullah... masih pagi juga udah bikin orang kesel ih"Rea mengerucut kan bibir nya Nathan yang melihatnya pun terkekeh sambil mengacak rambut Rea

"Hehehe...iya sorry-sorry"Nathan duduk disamping kanan barisan ke dua sejajar dengan Rea hanya bedanya Rea berada di barisan tengah

"Lo disini re?"tanya Nathan sambil menatap Rea yang kembali fokus dengan LKS nya

"Iya"jawab Rea singkat dengan mata yang tak luput dari LKS dihadapan nya

"Ki tukeran duduk nya"Kiki yang duduk disamping Rea mendongak mengangguk

"Iyaudah"Kiki berjalan duduk di barisan kedua sebelah kanan, Nathan tersenyum dan duduk disebelah Rea

Rea menatap sekilas kearah Nathan dan kembali fokus membaca LKS yang ia pegang

Setelah terdiam selama lima menit Nathan pun membuka suara

"Re..."Rea yang kesal langsung menutup LKS yang ia pegang dan menatap Nathan dengan halis yang terangkat sebelah

"Eumm... gua mau jujur boleh ga?"Rea mengangguk

"Iyaa sok ngomong"Nathan membenarkan posisi duduk menjadi tegak sambil berdehem

"Sebenernya gua suka sama Lo re"Rea ber'oh' sambil manggut-manggut

Sedetik kemudian Rea tersadar

Deg!

"Ma... maksud Lo?"tanya Rea bingung

Nathan menghembuskan nafasnya kasar "ya... jujur sebenernya gua suka sama Lo dari awal kita ketemu di cafe tempat biasa gua nongkrong sama Hendra, awal gua cuma ngerasa hal wajar tapi lama kelamaan rasa suka gua semakin menjadi-jadi dan gua berusaha buat nepis semua itu sayang nya percuma, sebenernya gua ga terima sama takdir gua yang mungkin udah dibilang cinta sama pacar sahabat gua tapi yang semakin gua ga terima itu dengan perlakuan Hendra yang selingkuh tepat di depan mata Lo re, dan yang semakin gua benci Dari Hendra itu adalah perlakuan dia yang menurut gua kaya banci!, Pada saat gua mau nolongin Lo eh telat soalnya tiba-tiba aja Abang Lo Dateng jadi gua cuma mantau lu dari jauh"Nathan tersenyum kecut sambil memutar-mutar bolpoin yang ia pegang

The Perfect Man [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang