Chapter 33 Malam Minggu pertama

4.8K 114 1
                                    

Warning!!!

Jangan lupa vote dan komen
Karena vote dan komen itu gratis ga bayar sekali lagi vote dan komen itu gratis,gratis,gratis ga bayar so jangan lupa vote dan komen ❤️

Happy reading 😊

__________________❤️__________________

Ketika
Dirimu menemui seseorang
Yang mampu menghapus
Kesedihan dan air matamu
Maka terus lah untuk
Tetap bersamanya

___Ferry Horison___




Abias tengah berada di rumah Rani mamahnya rea untuk menengok keadaan keponakannya serta mamah dan papah rea namun sayangnya hanya ada Rani,Reo dan Santi saja sedangkan Rudi tengah berada di Kalimantan karena urusan bisnis

"Ya Allah abias kenapa nggak bilang mau main kerumah nak? Nanti kan mamah bisa masak makanan kesukaan kalian"ujar Rani ketika abias menyalimi punggung tangan nya abias tersenyum ramah

"Maaf mah abias sama rea kan mau ngasih kejutan ke mamah"abias mendaratkan bokong di sofa Rani terkekeh mendengar ucapan abias

"Kamu ini Yas, oh ya, Kalian udah makan? Kalo belum mamah masakin ya?"

"Nggak usah mah, nanti rea sama temen-temen rea mau barbeque'an disini boleh mah?"

"Iya boleh dong sayang"Rani tersenyum sambil mengelus puncak kepala rea

"Oh ya mah abias juga mau nginep disini soalnya besok mau anter Santi ke tasik sekalian liburan, mamah mau ikut?"

"Iyaudah kamu nginep aja disini malahan mamah seneng banget, masalah nganterin Santi ke tasik mamah nggak bisa ikut soalnya besok papa pulang dari Kalimantan jadi mamah dirumah aja takutnya papah pulang nggak ada orang kan kasian"abias mengangguk tersenyum

"Iyaudah mamah tinggal ke kamar dulu ya mamah udah ngantuk"rea mengangguk dengan mata yang fokus pada sinetron yang tayang di salah satu stasiun televisi Rani pergi meninggalkan rea dan abias menuju kamarnya

Setelah kepergian Rani, rea hanya fokus pada televisi sementara abias hanya bisa mendengus melihat rea mendiami dirinya

"Rea ayo ke taman belakang"ajak abias sambil berdiri dari duduknya rea mendongak menatap abias yang tengah mengulurkan tangannya rea terdiam sambil menggeleng

"Nggak ka, rea mager"abias tersenyum mengacak rambut rea

"Iya sudah saya gendong saja gimana?"tawar abias dengan senyum yang menawan

"Emangnya aku anak kecil? Pake gendong-gendong segala"ujar rea cemberut

"Bu..kan itu maksud saya itu...kamu saya gendong saja ke taman belakang sambil menunggu yang lain datang, lagian juga kamu tadi bilang mager kan? Bagaimana?? Mau saya gendong atau tidak?"

"Eumm... gimana kalo kita liat Dede bayi dulu ka? Rea kangen sama Dev"tawar rea dengan puppy eyes, abias terkekeh mengangguk

"Ayo kita liat Devta"abias menggenggam tangan rea sambil berjalan ke kamar Reo

Tookk...tookk...tookk

The Perfect Man [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang