CHAPTER 11

13 1 0
                                    





Niri berlari sekuat tenaga menyusuri lorong berliku di stasiun tv

Hari itu dia sudah dua kali kembali antara studio dan stasiun tv demi mengambil barang dan aksesoris milik Kim Erick yang datang terlambat padahal ini adalah hari showcase sang penyanyi itu.

" Niri ssi,cepat kemarikan! "

Salah satu staff meminta kotak kecil yang Niri bawa dengan sekuat tenaganya itu

" Maaf, aku tidak terlambat kan? ".

" Hampir! ".

Niri mendelik kesal mengetahui siapa yang menjawabnya.

Siapa lagi kalau bukan penyanyi arogan yang di bencinya.

Setelah mengetahui semua pada tempatnya Niri bersandar pada dinding ruang ganti,masih mengatur nafasnya dan berharap jantungnya bisa menyesuaikan irama seperti sedia kala.

" Minumlah,jangan sampai kau pingsan di sini ".

Erick menyodorkan sebotol air mineral pada Niri yang langsung di sambar oleh gadis itu kasar.

Melihat Niri sudah menandaskan isi botol dan terduduk di sofa karena lelah,Erick dengan santai melengang ke backstage sambil tersenyum.

Saat semua usai,Niri masih di sana, agak pucat dan terlihat kelelahan

Niri merapihkan semua aksesoris pinjaman dari toko perhiasan rekanan butik tempatnya bekerja dalam diam.

Bukan tidak sadar kondisinya mulai menurun

" Apa kau masih bisa bertahan? ".

Niri mendelik sebal,begitu mendengar suara itu

" Aku tidak selemah itu..! ".

Bersamaan dengan itu tubuhnya oleng,dadanya juga terasa sakit
Niri mengaduh pelan

Erick yang sigap mengulurkan tangannya mencegah agar Niri tak terbentur tiang penyangga lampu.

" Apa kau bawa obatmu? ".

Erick membawa Niri duduk di sofa, sebagian besar staf lain sudah selesai merapihkan ruang ganti,hanya tersisa Niri dan Erick di sana

" Tasku.."

Dengan lengan panjangnya Erick meraih tas mungil Niri di rak ganti,membukanya dan mencari botol obat yang dulu pernah ia lihat sebelum ini

"Apa ini?"

Niri mengangguk

" 1 atau 2? "

" dua.."

" Ini,tunggu aku carikan minum!".

Erick kembali dengan membawa sebotol air mineral dan langsung memberikannya kepada Niri

Niri meminum obatnya,mengambil nafas sebentar lalu melirik ke arah Erick

" Diam di sini,biar kurapihkan barang bawaanmu ".

Niri terlalu lemas untuk menjawab jadi dia membiarkan Erick melakukan apapun itu,dia tak peduli.

" Apa kau baik-baik saja? Niri ssi.. ? ".

" Aku..  Ba..ik.."

" Apa sebaiknya kuantar ke Rumah sakit saja ? ".

" Jangan! Aku tak mau Jaeha mengomeliku lagi,bisa kau duduk,melihatmu mengomel di depanku membuatku semakin sakit ".



" Jam berapa sekarang Erick ssi? "

" Jam 10 malam ".

" Aah,aku harus pulang..".

Niri berdiri,mengambil tas dan bawaanya dan melewati Erick begitu saja

Erick menyambar jaketnya,memakai masker dan kacamata lalu berjalan cepat menyusul Niri

" Biar ku antar,kemarikan barangmu! ".

Erick menyambar barang bawaan milik Niri

" Kau juga bisa bersandar padaku kalau kau mau? " .

Ujarnya sombong

" Yaaaa...!"

" Sssstt jangan keras-keras!! ".

Erick menuntun Niri melewati pintu belakang,menuju basement.

" Mana manager choi? "

" Hyung sudah pulang duluan,ada urusan penting,jadi dia membawakan mobilku sebagai gantinya ".

Erick menunjukan kunci mobil di tangannya.

Niri menatapnya tak percaya

" Aku naik taxi saja kalau begitu ".

Erick malah menyeretnya langsung menuju mobil sedan hitam yang terparkir tak jauh dari mereka,membuka pintu di samping supir dan langsung mendorong Niri untuk duduk.

" Ini pemaksaan kau tahu..".

" Lebih baik daripada melihatmu pingsan di taxi,wajahmu sepucat hantu tahu ".

Niri spontan memegang kedua pipinya,menggerakan spion untuk melihat wajahnya

" Aaah.... Mengerikan!! "

Pekiknya

Erick terkikik geli

" Kau saja sampai ketakutan melihat wajahmu sendiri bagaimana dengan orang lain? ".

Mungkin Erick benar,Niri akhirnya pasrah duduk di samping kemudi yang di pegang oleh Kim Erick.

Setelah memasukan alamat apartement tempat Niri tinggal ke GPS,gadis itu terlelap.

Erick sesekali menatapnya dalam diam,tersenyum sekaligus khawatir.

*
*

" Niri ssi, kau bisa bangun? Aku tak tahu kau tinggal di unit yang mana? ".

Niri membuka matanya berat

" lantai 5, unit 5012 ".

Erick memutuskan memapah Niri ke dalam gedung apartemennya,

" Ck,orang pasti mengira kau sedang teler Niri Ssi ".

" Benar.. Kau benar sekali ".

" Terimakasih sudah mengantarku bahkan sampai ke depan pintu "

" Kau tak apa? Benar tak perlu ke Rumah Sakit? "

" Tak apa,aku sudah sering begini,besok juga sudah baikan,sampai nanti Erick ssi!"

Belum juga pintu apartemen menutup sempurna Erick mendengar bunyi jatuh yang keras.

Erick mencegah pintu tertutup dengan tangan nya dan berhambur masuk kedalam.

Niri terjatuh di lantai

" Niri ssi!!?"

Erick melihat sekeliling,sebelum menggendong Niri masuk ke dalam kamarnya.
Membuka sepatu boot yang ia kenakan dan menyelimutinya dengan benar.

" Benarkah kau tidak apa-apa? "

Erick mondar - mandir mengacak rambutnya frustasi,dia tak tahu harus berbuat apa sekarang.

***************************

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang