CHAPTER 24

6 1 0
                                    

Jung Jungseok menggebrak kemudi mobil dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jungseok menggebrak kemudi mobil dengan kesal. Berkali-kali dia memutar arah untuk menghindari kemacetan jalanan Seoul malam itu demi secepatnya tiba di kediaman Erik.

" SIAL..!!! "

Matanya tak henti melirik ponsel dan melihat artikel yang dengan jelas memperlihatkan wajah Niri yang pucat dalam gendongan Kim Erik.

Dirinya mengkhawatirkan keadaan Niri dengan sangat,masalah bagaimana wajah Niri sampai terekspos media,sebetulnya Jungseok tak terlalu memikirkannya.

" Ada apa? Kenapa perasaanku jadi tidak enak begini?"

Di tengah kemacetan,ponselnya berdering. Nomor tak di kenal terpampang di layar ponsel.
Jungseok mengerutkan dahinya,berfikir apa sebaiknya dirinya mengangkat panggilan itu atau tidak.

Rasa penasaran akhirnya mengalahkan segalanya. Jungseok pun mengangkat panggilan tak di kenal itu

" Ya? Siapa ini?"

* Jung Jungseok?? Aah syukurlah nomormu belum berubah. *

Suara seorang wanita menyapanya dari seberang telpon

Jungseok melebarkan matanya

" Nanhee nuna????"

*apa kabarmu Jungseok ah?*

" Nuna? Kau ada di Seoul? "

*ya. Kenapa? Kau terkejut?*

Jungseok terdiam

" Nuna... Apa kau datang untuk menemui Niri? "

Nanhee tertawa di seberang sana

*pikiranmu tajam seperti biasanya ya? Aah,aku lupa kau kan seorang pengacara*

" Nuna...."

*jangan khawatir,aku bukan aku yang dulu.. Aku cuma mau berbicara dengan santai kok.. *

Jungseok masih terdiam,dirinya tahu walau Nanhee seorang wanita yang anggun tapi sebenarnya dia sangat membenci Niri dan menganggap Niri sebagai saingannya dalam merebut perhatian Yoojin.

* Aku cuma datang untuk berpamitan Seok aah,jangan khawatir. Kali ini aku benar-benar akan pergi *

Ada rasa pahit dalam kata-kata Nanhee,dan Jungseok sadar akan hal itu.

" Memang nuna mau pergi kemana?"

*Menata hidupku kembali. Aku melepaskan Yoojin. Kali ini untuk selamanya dan aku titip putriku juga. Dia lebih baik bersama keluarga ayahnya *

"Nunaa...."

*Seok aah... Selamat tinggal*

" Ne... Jaga dirimu baik-baik Nuna.. "

* Terimakasih,Seok aah..*

Dan sambungan pun terputus. Jungseok menusap wajahnya kasar.

Menghembuskan nafasnya kesal karena kini dia tahu kenapa Niri sampai berada dalam gendongan Erik saat itu.

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang