CHAPTER 12

16 1 0
                                    













Pukul 4 pagi, Erick terjaga dari tidur singkatnya,iya singkat karena dia masih di dalam apartemen Niri.

Erick meluruskan tubuhnya yang tertekuk akibat sofa yang kurang panjang. Mengecek arlojinya dan melangkah ke dapur untuk mencuci muka.

Dia melihat Niri masih terlelap, wajahnya tak sepucat tadi, Erick memeriksa nafas Niri dengan tangannya

" Sepertinya sudah normal ".

Erick menghembuskan nafas lega,dia menyentuh puncak rambut Niri,mengusapnya lembut dan mengucapkan selamat tinggal

" Semoga cepat sembuh "

Bisiknya

Erick melewati kamar,menutup pintunya. Merapihkan barangnya sendiri dan beranjak dari apartemen Niri, dia memastikan kalau pintu apartemen sudah tertutup rapat,dan melangkah pergi dari sana.

*
*
*

Niri terbangun saat dirinya mendengar seseorang masuk ke dalam apartemennya.

" Siapa?? "

" Aku..!"

Niri tak langsung beranjak dari kasurnya,dia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam,memegang ujung kepalanya,merasa dirinya baru saja menerima usapan lembut dari seseorang yang mungkin cuma mimpi baginya.

Jungseok masuk ke dalam kamar dan melihat Niri masih dengan muka kusut duduk di ranjangnya.

" Kau baru bangun? memangnya kau tidak kerja? ".

" eoh..oppa, aku berangkat agak siang,mau mengembalikan barang ke toko aksesoris dulu ".

" Cepat bersiap kalau begitu,biar kuantar sekalian ".

" Nee... Oppa sendirian? Jaeha mana? ".

" Jaeha sudah berangkat pagi-pagi tadi,dia ada presentasi katanya ".

Niri hanya mengangguk

" Cepat mandi ! ".

Jungseok menutup pintu kamar di belakangnya dan duduk di sofa

Jungseok terkejut

" Kenapa sofa ini bau parfum pria ? "

Jungseok menatap lurus ke arah kamar

Pintu kamar tebuka,Niri sudah tampil rapih tapi langsung terkejut dengan tatapan sinis dari Jungseok

" Katakan padaku,siapa yang kau bawa kemari semalam?!! ".

" Si...apa..? Mak..sud oppa?".

" Duduklah.. ! "

Perintah Jungseok malah membuat Niri semakin ciut. Jungseok tak pernah marah padanya,senakal apapun dirinya Jungseok selalu membelanya, hanya 2 kali Niri melihatnya begitu marah.

Pertama saat Niri patah hati

Kedua saat Niri menghilang,

dan itu sangat mengerikan.

Niri menurut,dia mengambil jarak dari Jungseok karena takut.

Jungseok mengambil bantal sofa dan memberikannya pada Niri.

" Ini bukan bau parfumku atau Jaeha apalagi parfum milik mu.. Jelas ini pafrum pria,benarkan? ".

Niri memeluk bantal itu dan mencium aromanya

Seketika dia ingat,ini parfum yang di pakai oleh Erick kemarin.

Erick di sini? Apa dia menjagaku semalam?

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang