CHAPTER 15

11 0 0
                                    





Mobil Erick terparkir mulus di komplek apartemen Niri sekitar pukul 10 malam.

" Oh.. Jaeha?"

" Jaeha? "

Niri menoleh saat menyadari Erick yang kebingungan

" Kakak ku "

Erick mengangguk

Sepertinya Jaeha menunggunya di lobby depan,tatapannya semakin serius saat dirinya melihat sang Adik turun dari mobil Kim Erick.

" Darimana saja? Aku menjemputmu di tempat kerja,tapi mereka bilang hari ini kau libur,dan kau juga tak mengangkat telpon dariku "

Niri lupa mengabari,
Erick terus saja membuat dirinya sibuk seharian ini hingga dia lupa mengecek ponselnya

" Aah maaf.."

" Maaf menyela,Niri seharian ini pergi denganku jadi tolong jangan marahi dia.."

Erick memberanikan diri bicara,

Jaeha menatap Erick dari atas ke bawah,bersikap sok galak dengan mata melotot garang.
Tangannya meraih Niri dengan kasar,Niri hanya pasrah dan melirik Erick penuh sesal

Mian

Ujarnya tanpa suara

Jaeha terlanjur menariknya masuk ke dalam lift tanpa menoleh lagi pada Kim Erick

" Jaeha ya... Itu tadi sangat tidak sopan!"

Niri menghentakan kaki kesal saat memasuki unit apartemen miliknya

" Kemana saja kau seharian ini dengan dia?"

" Cuma makan,jalan berputar-putar,makan lagi,cuma itu "

" Cih.. Seolah kau ingin menunjukan kalau sekarang kau berkencan dengannya,iya kan? "

" Jaeha!! "

" Aku hanya tak ingin kau terluka!! "

Niri berbalik menatap Jaeha sengit

" Sadar kah kau,aku sudah berulang kali terluka karenamu,karena Jungseok oppa juga Yoojin oppa,aku sampai lupa merasakan apa itu terluka menurut maksudmu?! "

"Niri chan... "

Jaeha tak ingin melihat Niri menangis,tidak karenanya,tapi mata Niri sudah penuh dengan bendungan air mata.

" Pergilah... Kumohon.. Tinggalkan aku sendiri "

Niri meninggalkan Jaeha terpaku  dalam diam dan menutup pintu kamar di belakangnya.

" Niri.. Tolonglah.. "

" Pergilah.. Tinggalkan aku!"

" Baiklah.. Aku pulang,akan ada badai tropis datang menghantam Seoul,tadinya aku mau menginap dan menemanimu,tapi.." Jaeha mendesah,dia merasa bersalah sekarang

" Aku sudah menyiapkan beberapa Hot pack tambahan,baterai dan senter baru,untuk berjaga-jaga. aku juga meninggalkan power bank milikku di sini,semua kutaruh di atas meja dapur.. Kalau ada apa-apa segera telpon aku,aku pulang "

Saat berikutnya,yang Niri dengar hanyalah suara langkah yang menjauh,kenop pintu yang terbuka dan kembali tertutup,serta suara pintu yang otomatis terkunci.

Niri meringkuk dalam gulungan selimut,menangis karena kesal tapi dia juga menyesal. Kenapa dia bisa sekasar itu padaa Jaeha?

" Badai..? "

Seakan dia sadar,ternyata badai sudah mulai bertiup,hujan dan angin turun dengan derasnya, Niri semakin merapatkan selimutnya

" Kenapa tadi aku mengusir Jaeha?.. Jaeha ya... Aku takut.."

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang