CHAPTER 21

9 0 0
                                    

Cerita masa lalu

Dulu keluargaku dan keluarga Niri tinggal di Tokyo. Mama dan orang tua Niri adalah sahabat dekat. Keluarga Niri sudah seperti anggota keluarga kami sendiri. Kami juga sering berlibur bersama.

Jaeha menoleh ke arah hyungnya,berharap Jungseok menyambung ceritanya

" Aku dan Yoojin tinggal di Busan. Tapi kami memang sering berlibur bersama dan saling mengunjungi. Berbeda dengan aku dan Jaeha yang sering mengusili Niri,Yoojin sangat melindunginya. Bahkan terlalu memanjakannya ".

" Karena itulah keluarga kami memutuskan melakukan perjodohan antara Niri dan Yoojin. Walau cuma pembicaraan dalam keluarga,tapi memang itulah yang terjadi. Sejak kecil Niri yakin bahwa dirinyalah yang kelak akan menjadi pengantin untuk Yoojin hyung".

" Lalu musibah datang,di tahun terakhir sekolah dasar,orang tua Niri meninggal dalam kecelakaan. Karena hanya Niri satu-satunya pewaris dari keluarganya,mama mengambil alih semua aset keluarga Niri dan mengamankannya lalu mengirim kami berdua ke Busan ".

" Kami berkali-kali meminta Niri untuk mengubah nama keluarganya,tapi Niri menolak,dia yakin Yoojin akan menikahinya begitu dia dewasa nanti "

" Busan bukan tempat yang menyenangkan bagi Niri. Dia mengalami banyak kesulitan karena kami berdua".

" Tak akan terjadi kalau saja sejak awal dia merubah marganya ".

Jungseok mengusap wajahnya kasar.

" Saat itu tahun ke 2 Sekolah menengah. Tiba-tiba Niri menghilang. Kami mencarinya kemana-mana dan baru menemukan dia keesokan harinya,terkunci di dalam toilet sekolah dengan tubuh basah dan cuaca yang sudah mulai dingin".

" Sejak saat itu kami tahu kalau Niri ternyata mengalami pembullyan di sekolah. Padahal kami mengira kalau semuanya baik-baik saja".

" Kondisi Niri mulai drop sejak itu,di tambah.. "

Jungseok menggantungkan ucapannya.

" Yoojin yang saat itu sudah berstatus mahasiswa,tiba-tiba pulang,dan mengatakan kalau dia akan menikah dan mengatakan kalau saat itu kekasihnya tengah hamil ".
Jungseok menggeram kesal.

" Niri hancur saat tahu hal itu. Dia tak percaya kalau Yoojin hyung ternyata mengabaikan dirinya ".

" Keluarga Shin kacau,Yoojin di usir dari rumah. Niri yang depresi berat,di tambah kasus pembullyan dan kondisi kesehatan Niri yang buruk ".

Erick menyimak dengan serius,dia tak menyangka kalau masa lalu Niri sekacau ini.

" Mama lalu memutuskan supaya kami pindah ke Seoul,dan memaksa Niri untuk memakai marga Shin mulai saat itu. Niri juga berfikir kalau mempertahankan marga keluarganya tak lagi berguna. Dan diapun setuju untuk secara resmi bergabung dengan keluarga kami. Kami lalu pindah kemari".

" Sejak Yoojin hyung keluar dari rumah,kamilah yang bertanggung jawab menjaganya ".

Erick tersentak sesaat,

" Lalu kenapa dia kembali? ".

" Entahlah,mungkin orang tua kami sudah memaafkannya ".
Jungseok menjawab malas

" Mereka sudah bercerai hyung,sejak 4 tahun yang lalu ".

" Aku tahu, hanya saja.. Yoojin hyung tak pernah di ijinkan untuk kembali ke dalam lingkungan rumah besar,kenapa sekarang dia datang sebagai utusan dari Busan? ".

" Apa orang tua kita sudah gila? ".

" Ya hyuuung.. Hati-hati bicaramu!!".

" Cuma tak habis pikir saja Jaeha yaa... ".

Jungseok menoleh malas dengan kepala masih bersandar pada sofa.

" Kupikir perusahaan akan di teruskan padamu.. Bagaimana rasanya,tiba-tiba di serobot oleh Shin Yoojin?".

Jaeha tersenyum pahit

" Mungkin aku memang tidak cukup baik untuk itu hyung. Kau kan tahu, Yoojin hyung sempurna dalam segalanya ".

Jungseok memutar bola matanya

" Minus brengsek saja dia"

" Ck,apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri,hyung? "

Jungseok menendang Jaeha kesal

" Yaaa!!! Aku tahu,aku brengsek juga.. Tapi aku tak pernah sampai menghamili anak orang. Aku masih tahu batasnya!".

Erick tertawa,sejak awal dia memang merasa kalau Jungseok adalah seorang penggoda wanita.

" Kau tak banyak komentar Erickssi.. "

Jungseok,bertanya sambil mengambil gelas kopinya.

Erick mengangkat bahunya

" Aku masih belum mengerti peranku di sini ?".

" Berhati-hatilah.. Kurasa Yoojin hyung berencana kembali pada Niri "

Jaeha berkata lirih

Erick menbulatkan matanya

" Yang benar saja.. "

" Aku juga merasa begitu "

Jungseok meletakan gelas kopinya yang sudah tersisa separuhnya.

" Apa kau siap bersaing dengan nya? "

Erick menyandarkan punggungnya pada sofa dan mendesah lelah.

" Jadi sekarang muncul saingan untukku,eh? " Erick bertanya serius

Kedua pria di depannya mengangguk mantap.

Erick mendesah tak berdaya. Mau tak mau dia harus bersiap menghadapi Shin Yoojin kelak.

******************************

See you next chap

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang