9

1.3K 50 0
                                    

Bagas POV

Apa yg hrs gue lakuin?
Apa sih mau nya bunda?
Apa sih maunya Diska?
Apa gue hrs nemuin dia ya?
Yaudah lah gpp

Aku pun bersiap untuk menemui Diska. Sebenarnya aku ingin menjenguk Alina, tp kata Om Dewa kmrn dia belum siuman. Yaudah lah akhirnya aku mau menemui Diska.

Diska

Gue tunggu di taman jam 19.00
18.54

Eh km bisa?
18.55
Oke oke aku siap - siap dulu
18.55
Sabar
18.56

Aku hanya men - delive WA dari Diska.

Aku pun berangkat ke taman kota. Ya, itu adalah tempat biasa kami bertemu, pada saat dulu. Dulu.

Aku duduk di bawah pohon palem. Tempat favorit ku saat di taman. Aku menunggu Diska disini sambil menikmati angin malam.

30 menit kemudian, Diska baru menampakkan dirinya.

"Eh, sorry sorry. Tadi agak macet dipersimpangan", ucap Diska.

"O iya, kita mau kemana?", tanya Diska.

"Disini", jawabku santai.

"Apa? Di...di..sini? Yakin?", tanya Diska dengan ragu.

Aku hanya mengangguk. Diska memang anaknya manja. Dan ya dia lebih memilih untuk nongkrong di mall daripada di taman seperti ini.

"Oke", jawab Diska dg ragu.

"Apa yg mau lu omongin?", tanyaku.

"Mmmm.. Gas? Gue mau kita balikan", ucap Diska.

"Oh", jawabku singkat.

"Gimana?", tanyanya lagi.

"Bosen", jawabku singkat lagi.

"Maksudnya?", tanyanya.

"Dis, lu udah bilang kek gitu berapa kali coba? Dan lu ga bosen apa? Dan lu tau ga sih setelah gue nolak lu buat balikan, lu udah nemu yg lain kan. So, paling habis ini lu juga punya baru lagi kan?", jawabku.

"E..e..engga gitu. Tapi kan nyatanya aku masih mau kan balikan sama kamy?", tanya Diska.

"Lu, nyari gue saat ga ada yg nemenin lu. Dan lu, minta balikan sama gue karena lu habis putus. Gue udah males.", jawab ku.

"Tapi, gas..", ucap Diska mulai menangislah.

"Lu, mau nangis lagi? Lu udah pernah ngelakuin hal ini kayak sebelum - sebelum nya", ucapku ketus.

Diska pun mulai menangis. Aku dapat melihat gerakan bahunya. Aku menghela nafas. Entahlah apa yg ada dipikirannya. Tapi memang sungguh aku tak dapat kembali padanya. Cukup sakit dan masih menjadi bekas yg enggan untuk sembuh.

"Sorry, gue ga bisa buat balikan sama lu. Mending skrg lu pulang aja. Ini jg udh malem. Mending nangisnya di rumah aja", ucapku sambil menghela nafas.

LUKA RAHASIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang