13

1.3K 44 0
                                    

Sesampainya di rumah, aku langsung menuju ke kamar dan menjatuhkan tubuhku ke atas kasur. Rasanya sangat lelah setelah menulis cukup banyak materi.

Namun, ada rasa yg lainnya. Yaitu bahagia. Entah bisa bahagia walau hanya dg kejadian kecil itu. Aku senyum - senyum sendiri di kamar saat kembali mengingat kejadian tadi waktu di sekolah.

Ayah melihat ke kamarku yg kebetulan ga aku tutup pintunya. Ayah melihat ku senyum - senyun sendiri. Ayah pun masuk.

"Kamu kenapa, Alina?", tanya Ayah.

"Ayah mau tau aja deh", jawabku sambil tersenyum riang ke arahnya.

"Hayoo, ada apa ini? Kasih tau ayah dong", pinta Ayah.

"Ih, Ayah mau tau aja deh", jawabku sambil tertawa kecil.

Ayah duduk di sampingku. Ayah tetap memaksa untuk bercerita. Sebenarnya aku tidak mau. Tp karena Ayah menyogoknya dengan jalan - jalan malam ini akhirnya aku mau menceritakan kejadian yg terjadi di sekolah tadi.

"Ooo, jadi anak Ayah udah mulai suka sama cowok nih?", tanya Ayah dg nada bercanda.

"Yaudah dong, yah. Kan aku jg udah remaja. Normal ya kan, yah?", jawabku sambil tertawa.

"Yaudah sana buruan mandi. Ntar kita langsung jalan - jalan", ucap Ayah.

"Yeay", aku bersorak dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

...

Sementara itu, ada yg mengetuk pintu depan. Mbak Nina membukakan pintu dan ternyata ada Kak Axel yg dr Australia. Ayah pun menyambutnya dan menyuruh nya untuk istirahat dulu di kamar tamu yg memang disediakan.

"Halo, Om. Sudah lama tak berjumpa ya", ucap Kak Axel.

"Selamat datang di Indonesia. Gimana penerbangan nya?", tanya Ayah.

"Aman, Om. Oiya ini ada bingkisan dari Australia, dan ini ada titipan dari mama", ucap Kak Axel sambil menyerahkan satu tas cukup besar yg isinya beragam buah tangan khas Australia.

"Oiya, om. Dimana Alina?", tanya Kak Axel.

"Ooo, dia baru mandi di atas. Abis ini kita mau jalan - jalan. Kamu mau ikut atau istirahat saja?", tanya Ayah.

"Mau kemana om? Ikutan dong", tanya Kak Axel.

"Ya, palingan tunjungan plaza kalo ga ya ntar terserah dia", jawab Ayah.

"Ikut dong, om. Aku bersih - bersih dulu ya", ucap Kak Axel.

"Kamu ga capek apa, Xel?", tanya Ayah.

"Engga, om santai aja. Aku udh keseringan ngurus kerjaan. Sekali - kali boleh lah", jawab Kak Axel.

"Yaudah, buruan sana", ucap Ayah.

"Siap, om", ucap Kak Axel bergegas menuju ke kamar tamu dan segera mandi.

FYI. Kak Axel ini adalah anak dari kakaknya Bunda aku. Umurnya masih 21 tahun tp emang otaknya bener - bener jenius. Jadi diumurnya skrg itu dia udh bergelar sarjana dan udh megang perusahaan yg di wariskan dari Ayahnya.

....

Setelah kurang lebih 20 menit di kamar mandi, ya biasa cewek lah. Aku sudah siap untuk jalan - jalan bersama Ayah.

Aku pun turun kebawah dengan mengenakan sweater kesayangan dan celana panjang. Tak lupa tas selempang untuk HP dan dompet.

Aku melihat ada sosok lain sedang duduk di meja makan. Aku menelitinya. Seperti kenal tapi siapa ya?

Aku berjalan menghampiri nya dan kulihat dari arah samping. Bentar. Kayak siapa ya?

"Hayoo", ucap Kak Axel mengagetkan ku.

LUKA RAHASIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang