1

4.6K 121 5
                                    

"Yaudah yuk! Kita kekelas sebelum bel masuk", ajaknya.

Aku hanya mengangguk kecil. Dia pun mulai berjalan menuju kelas dan aku mengikuti nya dibelakang. Kulihat sekeliling, aku bertanya pada hatiku, mengapa semuanya menatapku?apa aku salah?mengapa mereka berbisik - bisik?apa yg mereka bicarakan?

Aku tersadarkan dari pikiran itu saat aku menabrak punggung lelaki yang menuntun ku ke kelas tadi.

"Ada apa? Kenapa kamu nunduk terus sih? Kamu malu sama mereka? Kamu ga nyaman ya kalo diliatin?", tanyanya karena daritadi dia melihatku menundukkan kepala dan tanganku mulai bergemetar.

"Sebenarnya sama, aku juga ga suka diliatin kek gitu tapi ya udah lah gpp", bisiknya tepat di telingaku. Aku hanya mengangguk kecil.

Lalu dia melanjutkan perjalanan nya ke kelas. Cukup jauh sih dari ruang guru dan harus menaiki anak tangga. Sampai lah di lantai 3, dimana seluruh kelas 11 dan beberapa laboratorium komputer ada disini. Kita langsung menuju kelas 11 MIPA 7, yang letaknya berada di ujung koridor.

Saat dia memasuki kelasnya, salah satu temannya langsung merangkul bahunya "Darimana aja lu bor? tumben baru nampak skrg?", tanya salah salah satu temannya.

"Biasa lah bor, tugas dari mama besar", jawabnya.

Dia pun berjalan menuju papan tulis, dan berteriak agar semuanya diam. "Teman - teman ku yg saya cintai dan banggakan. Mulai hari ini akan ada anggota baru di kelas kita. Kalian penasaran kan? Mari kita persilahkan dia masuk. Alina silahkan masuk!".

Aku memberikan senyuman kikuk ku karena aku masih merasa gugup berada di depan mereka. " Halo, teman - teman. Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Alina Sakura, kalian panggil aja aku Alina. Saya pindahan dari Jakarta. Saya mohon bantuan kalian agar dapat beradaptasi di sini ya. Terimakasih".

Satu kelas pun kompak memberikan jawaban dengan lantang dan penuh semangat, "Sama - samaaaa, Alinaaaa".

"Oh iya, Al. Kamu duduknya deket Raini ya, yg rambutnya kayak cowok itu", jelasnya. Aku hanya mengangguk perlahan dan menuju kursiku.

Aku pikir Raini tidak akan suka dengan kehadiran ku namun ternyata,
"Aaaalinaaaaa. Ya ampun akhirnya aku punya temen sebangku gilaaa. Makasih ya, Gas. Sini - sini Alina. Selamat datang di kelas ini. Semoga kita bisa jadi teman sebangku yang kompak ya", ucapnya dengan penuh harapan dan aku pun duduk di sampingnya.

Bagas membalas ucapan Raini dengan acungan jempol ke udara.

"Oh iya, ini Dewi sama Gina, mereka adalah siswi MIPA 7 yg paling cerewet bangeeet", penjelasan Raini membuatku tertawa kecil.

"Eh enak aja kalo ngomong! Gue ga cerewet emang kapasitas bicaranya aja yg gede", mereka bertiga pun tertawa, aku yg menyaksikan nya hanya bisa tersenyum.

"Makasih ya udah mau terima aku di kelas ini, kalian orangnya seru, dan ramah - ramah", ucapku.

"Sama - sama", balasan mereka hampir bersamaan, dan mereka pun tertawa lagi akibat tingkah mereka sendiri.

Bahagia ga harus yang mewah ya, terkadang hal yang paling sederhana pun bisa buat kita jadi bahagia. Terimakasih kalian udah mau terima aku di kelas ini. Aku jadi sedikit merasa nyaman di sekolah berkat kalian.

Bel masuk pun akhirnya berbunyi, para siswa mulai kembali ke tempat duduk nya masing - masing. Tak lama kemudian, seorang guru, bernama Pak Adi yang merupakan guru Matematika Wajib yang mengampu kelas 11. Aku tau info ini karena aku bertanya ke Raini. Pelajaran matematika lumayan sulit untuk dipahami namun, ini adalah salah satu pelajaran favorit aku.

Setelah 2 jam pelajaran, dan bel sudah berbunyi yang menandakan pergantian jam pelajaran. Pelajaran setelah ini adalah Seni Budaya yang untuk kelas 11 adalah Seni Musik. Guru yang mengampu pelajaran tersebut namanya Bu Ika, pastinya setelah aku bertanya ke Raini. Kalau dilihat - lihat Bu Ika ini sangat ramah dan baik ke seluruh siswanya.

Dia adalah salah satu guru yang paling sabar dalam sekolah ini. Hari ini pelajaran yang diajarkan adalah Alat musik. Dan mengharuskan pada siswa MIPA 7, pergi ke ruang musik yang berada di lantai 2.

First impression aku mengenai ruangan ini adalah besar, bersih dan sungguh lengkap. Hampir diseluruh sudut ruangan terdapat alat musik yang biasa digunakan untuk nge - band.

Bu Ika menjelaskan materi dengan jelas dan penuh kesabaran.
Setelah selesai memberi materi, Bu Ika memberi tugas, yakni tugas kelompok yang terdiri dari 3 siswa dalam setiap kelompoknya. Dan beruntung lah aku satu kelompok dengan Raini dan Bagas.

Kita disuruh memilih alat musik apa yg akan digunakan untuk tampil di depan kelas. Yang sudah menentukan alat musiknya harus menuliskan nama kelompok dan alat musik apa yg digunakannya. Kelompok ku memilih bermain alat musik gitar. Syukurlah aku bisa bermain gitar, walau belum sebagus yg aku kira.

Saat aku hendak mengumpulkan kertas yang berisikan nama kelompok, mata ku terpaku oleh sebuah gitar yang sangat menakjubkan di mataku. Aku pun mendekatinya dan mencoba untuk memetiknya.

Bu Ika berjalan ke arah ku, "Hai, kamu murid baru itu kan?", tanya Bu Ika.

"Iya, Bu", jawabku.

"Sepertinya kamu tertarik dengan gitar ini? Memangnya ada apa dengan gitar ini?", tanya Bu Ika.

"Aku juga tidak tau, Bu. Mataku langsung saja terpaku saat melihatnya. Bu, bolehlah saya memainkannya?", pintaku.

"Tentu saja boleh, kenapa tidak?", Bu Ika mempersilahkanku.

"Anak - anak, ini ada teman kalian yang akan menunjukkan bakat nya didepan kalian", seru Bu Ika untuk memperhatikan.

"Silahkan". Aku hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

Aku menarik napas panjang, karena sudah lama sekali aku tidak tampil didepan banyak orang.

Ayo kamu pasti bisa. Jangan takut.

Aku pun menarik napas panjang kembali. Dan mulai memetik gitar tersebut.

--------------------------------------------------------------
minta bantuan dari kalian uwuw
vote and comment ✨

LUKA RAHASIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang