12 - Rindu

500 80 0
                                    

Udah 3 hari Wonjin gada kabar. Yunji gegana. Gelisah galau merana.

Ya soalnya gimana ya? Tiap pagi kan yang dateng kerumah itu Wonjin. Tiap hari kan yang diliat itu muka Wonjin. Ya walaupun diem-dieman sih, tapi setidaknya mereka ngobrol kok, pake isyarat mata. Hehe..

Ya karena udah biasa liat Wonjin, pas dia gada gini Yunji ngerasa ada yang kurang.

Yunji memutuskan untuk coba chat dia.

Tapi ternyata masih off. Dari 3 hari lalu juga dia emang off. Yunji udah berusaha hubungin cuma hasilnya nihil.

Yunji pun merebahkan dirinya di kasur. Pikirannya mulai kalut. Perang otak pun dimulai. Yunji mulai berpikir..

Dari semenjak hari pengambilan rapot nih Wonjin ilang. Paham sih dia sekolah nya jauh, jadi dia kerumah Neneknya dulu.

Apa mungkin dia nginep lama disana? Kangen mungkin kan sama temen disana? Trus disana gada jaringan, bisa jadi kan?

Ia terus berpikir kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Wonjin sekarang. Hingga sebuah teriakan membuyarkan pikirannya.

"KAKAK IKUT GA? BURUAN SIAP-SIAP!" Ya siapa lagi kalo bukan si hyungjunah.

Yunji pun keluar kamar dan mendapati adeknya yang sudah sangat rapih. Yunji mendekatinya. "Mau kemana?"

"Kerumah sakit."

"Siapa yang sakit? Abang sakit? Abang mana?" Tanya Yunji sambil mengedarkan matanya mencari sosok sang abang.

"Bukan, Neneknya Wonjin yang sakit." Mendengar itu, Yunji segera menghadap adiknya dan memegang pundaknya.

"Sakit apa? Parah? Dirawat? Dirumah sakit mana? Kita kesana kan? Sekarang?" Jengah dengan pertanyaan sang kakak, Hyungjun mendorong pelan pundak Yunji.

Yunji terdiam menunggu jawaban Hyungjun. Namun Hyungjun hanya menatapnya datar dan berkata.. "Berisik."

Tobat Yunji punya adek kayak dia. Kalo ada jasa barter sodara, Hyungjun udah Yunji tuker dari dulu.

Ceklek.

"Kakak kok belom rapih? Gamau ikut?" Itu bang Yoyo baru keluar kamar.

"Bentar bang, kakak ganti baju bentar.. tungguin aja di mobil." Yunji berlari kecil masuk ke kamarnya.

°^°

"Nek, laper ga? Wonjin suapin buburnya ya?" Wonjin nih ga ninggalin neneknya sama sekali. Dia tetep diruangan dimana Neneknya dirawat.

"Kamu tuh pulang aja sana Jin, sama Sowon. Nenek gapapa kok sendiri.." Nenek sih seneng cucunya perhatian sama dia. Cuma kasian juga kalo jagainnya terus-terusan gini.

"Ga ah. Kan bibi udah bawa banyak baju Wonjin. Gak ada alasan lagi buat Wonjin ninggalin nenek hehe.." Anak berbakti memang Ham Wonjin ini.

"Lagian, Nenek sakit kan karena Wonjin.. Maaf ya Nek.." Wonjin tertunduk sesal.

"Kata siapa salah kamu? Nenek sakit karena kesalahan Nenek sendiri kok, terlalu maksa buat bisa. Sok kuat.. haha," Wonjin terkekeh mendengar elakan sang Nenek.

Ceklek.

"Jin, nih.. temennya dateng." Sang Bibi mempersilahkan para tamu untuk masuk kedalam ruangan.

"Wonjin!" Hyungjun berlari dan memeluk Wonjin. Sebaliknya, Wonjin juga merespon itu, namun matanya tak lepas dari seorang gadis yang datang bersama orang yang sedang ia peluk.

Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang