Hari-hari berlalu dengan suasana datar. Yunji menjadi pendiam. Ia sedang tidak bisa percaya dengan siapa pun karena merasa bahwa orang-orang disekitarnya menghianatinya.
Mulai dari Wonjin yang tak jujur, Guanlin yang tiba-tiba jadian, dan Minju sahabatnya yang ternyata selama ini dekat dengan Guanlin.
Yunji juga cukup kecewa karena Dongbin yang tak memberitahu apapun tentang Wonjin. Begitu juga dengan Yuri yang tidak cerita apapun tentang kedekatan Minju dan Guanlin. Padahal, Yuri dan Minju satu eskul.
Yunji jarang keluar rumah karena masalah-masalah ini. Ia sering mengurung diri dikamar.
Disekolah juga ia jarang berinteraksi, bahkan dengan teman se-genk nya pun Yunji menghindari tatapan mereka.
Dikelas sibuk dengan ponsel, diajak ngomong jawabnya singkat, diajak ke kantin alasannya..
"Lagi puasa ganti."
Teman-temannya dibuat pusing dengan perubahan sifat Yunji yang bisa dibilang drastis ini. Semua merasa bersalah. Bahkan yang tak tahu masalahnya pun ikut menjadi korban.
Seperti Nako, Hitomi, Mingyu, Peak dan Mahiro.
Walaupun Yunji menjadi pendiam, suasana hatinya tak selalu kelam.
"Hari ini hari minggu, hari libur, hari mager, tapi.. hari buat ngebabu juga." Gumamnya seraya beranjak dari kamar menuju ruang makan.
"Wih nasi goreng, mantap!" Seru Yunji seraya menyantap sarapan yang telah disiapkan abangnya.
"Kak, hari ini mau nyuci ga?" Tanya Yoyo sambil mengunyah sarapannya.
Yunji menoleh pada si sulung yang tepat ada didepannya. "Nyuci piring? Setiap hari kan kakak cuci bang.."
"Baju kak."
"Hm, yauda." Saut Yunji malas.
"Males ga? Abang mau kerja soalnya. Apa mau laundry?" Tawar Yoyo.
Yunji menolak cepat. "Jangan! Udah Yunji aja yang nyuci. Tapi, bagian lantai urusan dede ya.." Hyungjun tersedak.
Oh ayolah! Ini hari libur, harus Hyungjun isi dengan game tercinta!
"Dek, nyapu ngepel ya?" Yoyo memandang si bungsu yang sekarang bibirnya telah melengkung ke bawah. "Iyaaaaa." Jawab Hyungjun malas.
"Abang pulang sore kok." Yoyo berdiri dan siap-siap pergi kerja. "Rapihin ya kak piringnya. Adek bantuin kakak ya. Abang berangkat. Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsallam.." Jawab mereka serempak.
Okay.. It's Ngebabu Time!
"KAKAK! INI PEL-AN NYA DIPERES SAMPE KERING GA?"
"YA KALO KERING BANGET GIMANA NGEPELNYA SIH DEK? GARING!"
Mereka teriak-teriak karena jarak, Hyungjun didapur sedangkan kakaknya ada di atap.
Ya, Yunji jemur pakaian di rooftop. Karena katanya kalo dihalaman belakang, cahaya matahari kehalang rumah. Jadi dapet cahayanya pas sore. Yaudalah serah dia mau jemur baju dimana.
"Duh, jemuran buat daleman ketinggalan." Yunji pergi turun tangga menuju tempat setrikaan.
"KAKAK IH!" Yunji terkejut mendengar teriakan adiknya.
"Apasih?!" Kesal Yunji.
"Itu baru di pel.." Rengek Hyungjun sambil menghentak-hentakan kakinya.
"Ih maap.. jemuran merahnya ketinggalan seyeng.. ambil gih, ini jejak kakak biar kakak yang urus." Yunji menyambar pel-an yang Hyungjun pegang.
Hyungjun berlari mengambil benda yang sedang Yunji cari. "Nih." Hyungjun menyerahkan benda tersebut setelah mendapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]
Fanfic"Kalo di chat bawel mulu, tapi pas ketemu orangnya langsung bisu." Ham Wonjin dan Song Yunji andalah dua insan yang terikat hubungan persahabatan. Namun.. Jarak memisahkan mereka dengan jangka waktu yang cukup lama. Mereka bertemu lagi saat remaja...