30 - Epilog

596 96 41
                                    

Bangku bambu lebar yang berada di atap rumah menjadi sangat nyaman, ditemani langit senja dan angin sore, gadis ini merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.

"Woe!"

Tubuh sang gadis bergetar karena terkejut.

"Kaget anjir! Lo kalo mau ngagetin orang mikir dong. Gue lagi santai gini dikagetin.."

"Emang kalo ngagetin harus pas lagi ga santai?"

"Iya."

"Ga kaget dong.."

"Ya, biar ga kaget."

"Trus ngapain ngagetin kalo tau orangnya gabakal kaget?"

"Yagatau. Makanya gausa ngagetin."

Ham Wonjin, laki-laki ini hanya tertawa garing dan menyesal sudah meladeni omong kosong ini..

Namun, senyumnya mengembang saat melihat gadis didepannya ini terduduk. Matanya mencari sesuatu yang bisa di jadikan bantal.

Wonjin menepuk pahanya pelan, sang gadis tersenyum dan langsung menidurkan kepalanya di paha Wonjin.

"Kepala gue sakit, butuh bantal. Harusnya tadi gue bawa bantal ya. Udah tau ini bambu.. jadi--"

"Lo ribet, jadi cewe gue ya?"

"Hah?"

"Gak denger apa pura-pura bego?"

Yunji terduduk kembali.

"Pacaran aja sana sama Ryujin!" Yunji membalikkan badan membelakangi Wonjin.

"Lo tau Ji gua ditembak Ryujin?"

Yunji tak menjawab pertanyaan Wonjin. Ia berpura-pura tak mendengar.

"Ji?" Wonjin mencolek bahu Yunji.

"Apasih?!" Tanya Yunji risih.

"Lo tau darimana? Lo liat jangan-jangan?" Wonjin berpindah tempat, sekarang mereka duduk berhadapan.

"Ih? Ngapain sih? Sanaan dikit, mau liat matahari tenggelem..!" Yunji mendorong-dorong tubuh Wonjin.

"Gamau liat aku tenggelem dihati kamu?"

Yunji berenti dorong badan Wonjin.

Kali ini Yunji menoyor keras kepala Wonjin dari depan. "Najis Jin, jijik!"

Wonjin tertawa lepas.

"Yauda, liat sana mataharinya."

Wonjin berpindah duduk ke sebelah Yunji.

"Fix! Lo jadi pacar gua!"

"Idih, apa-apaan?!"

"Tadi dalem hati gua udah ngomong, kalo lo liat sunset, lo jadi pacar gua."

"Lah? Gua kan gatau. Ga denger. Ga adil dong?"

"Siapa suruh gatau? Siapa suruh gadenger? Siapa bilang ga adil?"

"Bodoamat."

"Asal lo tau, gua nolak cewek secantik Ryujin kemaren." Yunji melirik sinis Wonjin. "Bangga?" Sindir Yunji.

"Bangga lah! Kan nolak yang cantik demi yang lebih cantik."

Yunji menahan senyumnya.

"Yakin gamau jadi pacar gua?"

Yunji bungkam.

"Pangeran Wonjin mau Putri Yunji jadi pacar Pangeran."

Terjadi hening sesaat.

"Tapi Putri Yunji gamau."

Senyum mengembang Wonjin seketika luntur.

"Gamau?" Tanya Wonjin tak percaya.

"Gamau nolak maksudnya! Haha!"

Mereka tertawa lepas sambil memandang lurus ke depan. Sesekali mereka saling lirik dan kembali tertawa.

Matahari yang tenggelam sore ini, bagaikan saksi bisu resminya hubungan mereka.

.
.
.

-The End-

-The End-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang