Rencananya, minggu pagi mereka pulang. Tapi rasa lapar menghambat keinginan mereka untuk pulang.
Yoyo dan Sowon tidur di vila, tapi percuma saja. Pagi ini tak ada bahan makanan untuk mereka masak. Akankah mereka pulang tanpa sarapan?
"Abang Unjun laper.." rengek Hyungjun. Yunji dan teman-temannya ingin merengek juga, tapi percuma. Bahan makanan tak ada.
Yunji yang tadinya sedang terbaring malas disofa, sekarang sudah terduduk. Ia mematikan ponselnya setelah puas bermain game offline. Matanya menyorot ke setiap sudut ruangan. Tak ada Wonjin dan Chaeryeong.
"Kemana mereka?" Gumam Yunji. Ia beranjak menuju teras. Udara pagi pasti sangat sejuk dihirup mengingat mereka masih disebuah desa.
Yunji mengambil nafas dalam-dalam. Yang hidungnya rasakan hanya kesejukan, namun tubuhnya merasa kedinginan karena suhu disini mencapai 18°C. Itu cukup dingin bagi Yunji.
"Dingin banget sih.." keluh Yunji. Atensinya menangkap sesuatu yang menarik.
"Wah, embun pagi.." Yunji mendekati tanaman yang berembun. Bermain-main dengan tanaman putri malu cukup menyenangkan.
"Neng, ngapain kamu?" Yunji terkejut setengah mati setelah melihat seorang kakek berdiri tak jauh darinya.
"K-kakek si-siapa?" Tanya Yunji gagap karena sangat takut. Kakek itu tersenyum tipis.
"Kakek ngapain?" Tiba-tiba Wonjin datang. Yunji segera mendekatkan dirinya ke arah Wonjin. Bahkan Yunji memegang erat ujung jaket yang Wonjin pakai.
Tak bisa dipungkiri, Wonjin sekuat tenaga menahan senyumnya. "Ih ngapain sih lo? Gausah megangin jaket gua juga kali. Ini kakek gua." Wonjin menepis pelan tangan Yunji.
Wonjin tak kuat jika Yunji berlama-lama memegang jaketnya. Jantung Wonjin berdetak kencang. Posisi Yunji terlalu dekat dengannya.
Mengetahui bahwa si kakek adalah kakek Wonjin, Yunji segera menyalimi sang kakek dan meminta maaf.
"Kamu sama temen kamu udah makan Jin?" Tanya kakek. Wonjin menggeleng pelan. "Ayo cari makan." Ajaknya.
Wonjin tiba-tiba menoleh pada Yunji.
"Mau ikut?" Tanya Wonjin. Yunji mengangguk semangat."Panggil si Peak sama Dongbin dulu yuk? Buat nemenin lo.. ajak Yuri aja sekalian." Yunji setuju, mereka masuk kedalam vila untuk mengajak beberapa temannya.
Kakek juga ikut masuk ke dalam,
"Sungkem oy! Ada kakek gua!" Terlihat aneh memang Wonjin ini, mengenalkan kakeknya dengan cara yang kurang sopan.
Tapi sang kakek justru senang, sikapnya itu menandakan bahwa Wonjin bukan hanya akrab dengan teman-temannya, tapi kakeknya juga.
Mereka segera berdiri dan menghampiri kakek Wonjin, berniat salim sambil mengenalkan diri.
"Ada yang mau ikut cari makan ga?" Tanya Wonjin setengah teriak. Mingyu mengangkat tangannya tinggi. Disusul Dongbin dan Peak.
"Emang ada warteg deket sini?" Tanya Mahiro polos.
"Ya ngga makan diwarteg juga hir. Ini hutan woi!" Kesal Wonjin. "Nyari makan tuh maksudnya nyari buah atau sayur buat dimasak gitu." Jelas Wonjin. Mahiro hanya ber-oh sambil mengangguk.
"Yur, ikut yuk?" Ajak Yunji. "Yauda." Jawab Yuri singkat.
"Kakak Unjun mau ikut.." Hyungjun berlari menghampiri sang kakak. "Gaboleh!" Tolak Yunji cepat. Hyungjun yang belum sampai ketempat Yunji berada mendadak berhenti.
Hyungjun memelas hampir menangis. "Ajak aja sih kak.." ucap Yoyo santai. Jika sudah abangnya yang menyuruh, tak ada alasan untuk Yunji menolak.
"Yauda ayo." Pasrah Yunji. Hyungjun tersenyum bahagia. "YESS!!" Serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]
Fanfic"Kalo di chat bawel mulu, tapi pas ketemu orangnya langsung bisu." Ham Wonjin dan Song Yunji andalah dua insan yang terikat hubungan persahabatan. Namun.. Jarak memisahkan mereka dengan jangka waktu yang cukup lama. Mereka bertemu lagi saat remaja...