Hari ini hari yang sakral banget bagi Yunji dan Hyungjun. Ya soalnya kalo pembagian rapot gini tuh harus banget peringkat tinggi.
Yunji bukan bersaing dengan teman sekelasnya. Tapi sama adeknya sendiri. Malu coy kalo peringkat adeknya lebih tinggi dari dia.
Pagi ini mereka udah siap ke sekolah Yunji dan Hyungjun. Niatnya sih bang Yoyo mau ngambil rapot Hyungjun duluan. Yunji agak sebel sih, yang lahir duluan siapa yang dipentingin duluan siapa?
Sekarang mereka bertiga udah ada di mobil. Bang Yoyo nyetir dan mereka berdua duduk dibelakang.
"Bang, ke kelas kakak aja dulu.." Yunji usaha biar dia duluan yang diambil rapotnya.
"Ih, apaan! Dedek dulu ya bang ya?" Hyungjun yang ga terima duduknya agak kedepan sambil goyang-goyangin pundak sang abang pelan. Kebetulan Hyungjun duduk tepat dibelakang Yoyo.
"Dede mulu sih, kakak kan cepet ambilnya. Karena gapernah ada masalah jadi gada yang harus diomongin wali kelas sama wali murid." Jelas Yunji.
"Emang dedek nakal?" Hyungjun membela diri. "Dedek emang nakal dirumah tapi disekolah dedek ga nakal. Malah tenar."
Yunji menghela nafas panjang. "Hm, yauda. Orang cantik ngalah." Kalo ambil rapot boleh sendiri mah, Yunji mending ambil sendiri.
Sambil terus memperhatikan jalan, Yoyo berkata "Kakak, kan semester kemaren kakak yang abang ambil duluan, sekarang gantian ya.." Yunji hanya menganguk seakan abangnya melihat.
15 menit berlalu, mereka sampai.
"Ayo kak, ke kelas adek dulu." Ajak Yoyo sambil menggandeng tangan adik kecilnya. Yunji hanya mengekor dibelakang mereka.
"Ish abaaaang." Hyungjun buru-buru melepas tangannya dari genggaman sang abang.
"Hyungjun malu.." bisik Hyungjun. Yoyo sama Yunji ngakak. Tua banget nih anak. Di gandeng aja malu.
"Kan lo masih bocah dek. Kalo ga dipegangin, ilang ntar." Seketika tatapan sinis tersorot untuk Yunji.
Sesampainya mereka di kelas Hyungjun, mereka langsung duduk di dalem. Yunji nunggu diluar. Males katanya didalem.
Galama Yunji main hp diluar, ada yang nyamperin dia.
"Halo kak," sapanya.
"Eh, Minhee.. udah ambil rapotnya?" Tanya Yunji basa basi.
"Itu lagi di ambil. Mama lagi ngobrol sama guru Minhee.." jelasnya. Yunji cuma ber-oh sambil nganguk-ngangguk.
"Kak Yunji udah ambil rapot?" Tanya Minhee yang dibalas gelengan oleh Yunji.
"Ambil punya si unjun dulu tuh." Jawab Yunji malas. Gantian sekarang Minhee yang ber-oh sambil ngangguk-ngangguk.
"Kak, Hyungjun naek peringkat tuuh. Resto bang Yoyo gratiss dong?" Pertanyaan Minhee bikin Yunji noyor palanya. "Sembarangan lo."
Minhee nya cengengesan aja.
"Emang peringkat berapa dia?" Tanya Yunji mulai penasaran.
"6 kak." Yunji melotot kaget. "Itumah namanya turun bego!" Yunji noyor kepala Minhee duakali. Masalahnya Hyungjun kemaren peringkat 5.
"Kan apapun yang terjadi, mau naek ato turun, harus disyukuri kak. Salah satu contohnya ya.. ngasih gratisan diresto." Tigakali kepala Minhee ditoyor Yunji. Kesel banget Yunji. Keluarga Minhee tuh dokter, tapi anaknya ayan gini, heran.
Yunji muak. Mau kabur aja rasanya.
"Heh, gua ke kelas ya. Nanti kalo abang sama adek gua keluar, suruh ke kelas gua aja. Oke?" Belum sempat Minhee menjawab, Yunji sudah terlebih dulu lari ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]
Fanfiction"Kalo di chat bawel mulu, tapi pas ketemu orangnya langsung bisu." Ham Wonjin dan Song Yunji andalah dua insan yang terikat hubungan persahabatan. Namun.. Jarak memisahkan mereka dengan jangka waktu yang cukup lama. Mereka bertemu lagi saat remaja...