15 - Sekolah

446 80 4
                                    

Hari ini, hari pertama masuk sekolah.

"Kakak, dasi dede mana?" Yunji yang sedang menunggu sarapan di meja makan sambil mainin ponsel terusik oleh adiknya.

"Yamana kakak tau," saut Yunji acuh.

"Pasti kakak tau, tapi kakak lupa." Yunji menatap sebal adiknya. "Pasti kakak umpetin! Yakan?" Sungut Hyungjun.

Yunji udah melototin Hyungjun sekarang. Yoyo yang liat adek-adeknya mau ribut buru-buru naro sarapan di meja makan.

"Dede gaboleh nuduh. Ayo cari ke kamar." Yoyo narik tangan si bungsu.

"Punya adek satu aja ribet anjir." Umpat Yunji pelan sebelum melahap sarapannya.

Samar-samar Yunji denger bang Yoyo teriak 'INI APA?'. Sudah dipastikan bahwa Hyungjun tidak teliti mencari barangnya.

Malu ga sih udah nyalahin orang pagi-pagi?

Hyungjun menyusul kakaknya untuk sarapan. Dengan wajah muram dan bibir yang melengkung ke bawah, Hyungjun mengunyah lambat sarapannya.

"Buru heh makan nya. Kakak tinggal nih.." ancam Yunji. Namun adiknya tidak menggubris perkataannya.

"Kakak udah kelar makan nih, beneran ya kakak tinggal?" Yunji menunggu jawaban sang adik.

"Tinggal aja! Dede gausa sekola sekalian!"

Laaah ngambek???

°^°

"Astagfirullah.. asin parah ini mah. Gausa sarapan aja sekalian anjai." Wonjin terus mengeluh dengan masakannya sendiri.

Sang Bibi pergi kerja karena ada urusan mendadak. Jadilah Wonjin di tinggal pagi-pagi.

"Hari pertama gini kalo udah apes dari pagi mah pasti apes ampe sore. Yakin!" Wonjin emang suka nebak nasib dari pagi.

Tapi anehnya kadang suka bener.

Kring! Kring!

Bel sepeda. Gatau siapa yang nyamper Wonjin sepagi ini.

Wonjin buru-buru ke depan bukain pintu.

"Belom dipanggil udah keluar.."

Deg.. Deg.. Deg..

"E-eh, Ji? Ng.. Udah sarapan?"

Mereka sama-sama gugup, suasana canggung pun buru-buru menghampiri mereka, membuat lidah keduanya kelu.

"Udah kok tadi."

"Sendirian kesini?"

Yunji ngangguk. "Hyungjun ngambek, jadi ke sekolahnya dianter bang Yoyo."

"Oh gitu, ayo masuk dulu."

Mereka masuk. Yunji duduk diruang tamu. Pandangannya ia edarkan guna menangkap sosok selain Wonjin. Namun nihil, Yunji tak melihat siapapun selain Wonjin.

Selagi menunggu Wonjin yang entah kemana dan sedang apa dia sekarang, Yunji berpikir.. 'Kenapa dirinya terjebak disini?'

Sebenernya dia sendiri ga ngerti kenapa dateng kesini. Niat awal sih mau ke rumah Dongbin atau Yuri dulu. Tapi pas sampe rumah Wonjin, dia malah bunyiin bel sepeda trus belok ke arah rumah Wonjin.

"Jiii.." panggilan Wonjin membuat Yunji tersadar dari lamunannya.

"Apa?" Yunji berdiri dan jalan mencari sumber suara. "Lo dimana Jin? Eh! Astagfirullah!"

Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang