'appaaaaa' teriakku berlari memeluk appa begitu dia dan shinhye eonnie masuk rumah
'berlebihan' cibir shinhye eonnie sambil lalu
'biarkan saja weeek' aku memeletkan lidahku
'seperti berpisah berapa tahun saja ya' appa mengelua kepalaku
'kau mau apa? Biasanya kalau begini kau ada maunya' aku memanyunkan bibirku
'memang aku selalu seperti itu ya?' apa mengangguk
'menyebalkan' aku melepaskan pelukanku membuat appa terkekeh
'jiyeon-aaaah' panggilan eomma dari dapur mengembalikan ingatanku, tadi aku sedang membereskan meja makan saat melihat appa masuk
'neeeeee' jawabku berteriak lalu segera menghampiri eomma bersama appa
Makan malam sudah dimulai. Shinhye eonnie bergabung paling belakangan. Dia mandinya memang lama.
'kudengar kau makan siang sama myungsoo ya?' aku menoleh pada shinhye eonnie
'ani' jawabku singkat lalu kembali makan
'tapi tadi dia bilang mau ke kampusmu saat makan siang' aku kembali mengalihkan perhatianku padanya
'eonnie tau?' dia mengangguk
'tadi aku dan appa ada meeting di kantornya' aku manggut-manggut
'jadi kalian sudah mulai pendekatan ya?' kata eomma bersemangat
'ani' jawabku cuek
'dia tidak ke kampusmu?' tanya eonnie lagi
'dia ke kampusku' eonnie mengerutkan dahi
'lalu? Tidak bertemu denganmu?' aku menghela nafas
'bertemu' aku kembali fokus pada makananku
'lalu?' ini suara appa
'appa tau? Dia sangat amat menyebalkan. Namja paling narsis yang pernah aku temui. Benar-benar bukan seseorang yang akan bisa dekat denganku' jawabku berapi-api
'memang dia bilang apa?' tanya shinhye eonnie oenasaran
'eonnie tau? Dia bilang begini sebagian orang bilang aku ini sangat tampan dan sebagian lagi bilang aku sangat amat tampan seperti dewa' aku menirukan nada bicara kim myungsoo
'membuatku ingin muntah' aku merasa meriding
'benar-benar aneh kan?' ketiga orang di depanku saling pandang lalu tertawa. Membuatku memutar mata jengah.
******
'hyunwoo-yaaaa' panggilku pada ponselku
'kau ke rumahku saja ya aku sedang malas keluar rumah' kudengar helaan nafas disebrang sana
'ne? Ne? Ne?' rengekku merayu
'jieun? Tentu saja boleh, seperti tidak pernah kemari saja' suara jieun terdengar dari ujung telpon. Mereka sedang bersama. Dasar merpati kasmaran.
'ne, aku tunggu yaaa' aku menutup telpon
Seharian ini aku hanya tidur-tiduran saja. Yah sambil mengetik tugas akhirku sebagian. Aku dan hyunwoo sedang mengejar untuk bisa ikut ujian akhir bulan ini. Aku sudah tidak sabar ingin segera lulus. Tadinya sih aku dan hyunwoo berjanji bertemu di kafe biasa kami sering bertemu. Di sana nyaman dan bisa bebas memakai listrik. Bagaimanapun kami masih mahasiswa kan. Tapi aku sangat malas, bahkan belum mandi sejak pagi. Eomma sedang pergi arisan, shinhye eonnie dan appa tentu saja bekerja. Jadilah aku hanya bermalasan sepanjang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The matchmaking
FanfictionPerjodohan? Serius? Appa dan eomma benar-benar kuno. Siapa peduli dengan janji orangtua di masa lalu.