'ayo turun' kim myungsoo mengulurkan tangannya memintaku keluar. Beberapa karyawan lain sudah memperhatikan kami. Wajah-wajah penasaran akan siapa yeoja di dalam mobil direktur muda yang menyebalkan namun tampan ini
'cepat atau aku akan meninggalkanmu disini dengan mobil yang terkunci' aku menggerutu sebal. Akhirnya terpaksa aku menerima uluran tangannya. Aku melepaskan nafas panjang sebelum melangkahkan satu kakiku keluar.
'menyebalkan' aku menatapnya tajam saat sudah berdiri di dwpannya yang tersenyum bodoh
'eomo' satu teriakan kaget lalu diikuti beberapa orang mwlihat ke arah kami
'bukankah itu yeoja itu? Park jiyeon' bisik-bisik mulai terdwngsr
'rumor itu benar ya?' aku benci bagaimana telingaku menjadi sangat tajam disaat seperti ini
'aiiiisssh' aku memalingkan wajah menutupinya dengan tas
'meonjo galge' aku berbalik henda melangkah tapi belum sempat kakiku angkat tanganku sudah ditarik oleh myungsoo menyebabkan tubuhku tak seimbang dan menabrak dadanya
'masuk bersamaku' katanya tidak mau ada penolakan, tangannya di pergelangan tabganku berpindah menyelip diantara jari tanganku. Menggenggamnya erat
'percaya diri, kau lebih dari pantas untuk bersamaku' aku menatapnya balik
'kau tau? Kau adalah bintang paling bersinar di langit sampai untuk menggapaimu saja aku tidak sanggup' tangannya yang bebas mengelus pipiku lembut
'maka dari itu, percaya pada dirimu sendiri. Jangan takut. Dan tunjukkan pada mereka siapa kau sebenarnya' aku tersenyum mendengar ucapannya. Mwnyentuh hatiku paling dalam
'memangnya siapa aku?' tanyaku iseng
'yeoja bodoh dan ceroboh' jawabnya membuat wajahku seketika merengut
'pergi sana' kesalku membuatnya tertawa. Kim myungsoo kembali menarik tanganku saat aku hendak berbalik
'sekarang, ayo masuk jagiya. Oppaneun jigyeojulgae. Oppa akan melindungimu' katanya laku menarikku yang sudah pasrah. Kepalaku tertunduk malu dwngan rambut menutupi wajah. Dan dia dengan santainya membalas sapaan karyawan lainnya.
'Baekhyun-aaaah' byun baekhyun menatap kami berdua takjub
'Woooow apa aku melewatkan sesuatu?' dia menatap tangan kami yang masih saling berpegangan
'kau tau, ketampamanku memang tidak pernah berbohong' aku menatap kim myungsoo dengan wajah sombongnya
'dan...apa artinya?' myungsoo terkekeh
'yeoja disampingku ini, memintaku kembali padanya' aku kembali menunduk malu
'waaaw park jiyeon-ssi benarkah itu? Wah aku tak menyangka kau yeoja yang semacam itu' aku malu sekali ya tuhan. Karyawan lain memperhatikan kami sambil berlalu lalang
'geumanheee' aku menyembunyikan wajahku di lengan myungsoo membuat mereka semakin tertawa geli
'jadi kapan akan menikah?' dari sekitaran kudwngar bisik-bisik kembali. Kami berada di dalam lift yang penuh sesak dengan orang
'belum tau, aku sih terserah tuan putri ini' kim myungsoo menjalarkan tangannya menelusuri rambutku dan menyelipkannya ke belakang telinga
'ah begitu, orang tua kalian?' kim myungsoo tergelak
'kau lupa? Kami dijodohkan. Bagaimana menurutmu?' byun baekhyun terkekeh
'ah majja aku lupa pada perjodohan bodoh itu' dan sebentar lagi aku akan kembali menjadi pembicaraan panas seluruh manusia di kantor ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The matchmaking
FanfictionPerjodohan? Serius? Appa dan eomma benar-benar kuno. Siapa peduli dengan janji orangtua di masa lalu.