Chapter 15

391 67 16
                                    


'jiyeon menyukai namja lain' eomma dan appa menatapku

'ne?' tanya eomma kaget

'kurasa perjodohan itu tidak bisa dilanjutkan' appa meletakkan sendoknya

'jadi kau menyerah begitu saja' aku mwmghardikkan bahu

'aku tidak mau memaksanya' mereka menghela nafas

'kalau kau suka kau harus perjuangkan' eomma menyentuh punggung tanganku

'aku tidak mungkin memperjuangkan sesuatu yang tidak ingin kuperjuangkan' eomma menatapku sendu

'gwencanha' aku berganti mengelus punggung tangan eomma

'yasudah, nanti appa bicarakan dengan orang tua jiyeon' aku mengangguk

Myungsoo POV end

******

Jiyeon POV

Sudah hampir setengah bulan ketegangan berlangsung antara aku dan kim myungsoo. Dia tidak pernah menyapaku. Atau bahkan melihatku. Rumor itu perlahan menghilang karena kami jarang terlihat bersama. Beberapa hari yang lalu appa sudah bicara mengenai perjodohan. Appa bilang kim myungsoo memilih tidak ingin melanjutkannya karena kami tidak cocok.

Hari ini aku melihatnya di lift yang sama denganku. Tapi menoleh saja tidak. Sombong sekali. Aku tak tau dia berpura-pura tidak melihat atau memang dia menjauhiku.

'jiyeon-ah, bisa kau bawa kardus itu ke gudang' teriak eunjung eonnie padaku

'yang hijau ini?' dia mwngangguk

'arasseo' aku menyetujui. Lagipula kardus ini berukuran kecil dan tidak terlalu berat. Aku mulai mengangkat kardus itu. Ternyata cukup berat. Entah apa isinya. Dengan susah payah aku membawanya keluar. Malu rasanya kalau aku berubah pikiran

'eoooh' aku tersentak kaget saat kim myungsoo merebut kardus itu lalu mwmbawanya ditangannya

'mau dibawa kemana?' tanyanya cuek

'ke gudang direktur' jawabku tak berani menatapnya

'tunjukkan jalannya' aku mengangguk lalu berjalan lebih dulu. Dia mengekor di belakangku.

'taruh dimana?' tanyanya masih tanpa memandangku

'di sana saja' dia mengangguk lalu meletakkan kardus itu ditempat yang kutunjuk

'Gamsahabnida' aku membungkuk hormat, kim myungsoo hanya melirik sekilas lalu berlalu pergi

'jangan memyebarkan rumor buruk, aku hanya membantunya memindahkan kardus' kudengar duara myungsoo di depan sana. Aku berlari kecil melihat apa yang terjadi. Tiga orang karyawan lain menunduk takut pada myungsoo

'aku tidak mau mendengar karyawan lain menggosipkan yang lain' mereka mengangguk patuh

'ye direktur, algeusseubnida' mereka lalu berlalu pergi

'jangan dengarkan gosip buruk' gumamnya tanpa berbalik lalu berjalan pergi

'dia tau' gumamku pada diriku sendiri

******

'jiyeon-ah' aku melambai pada taehyun yang sudah duduk di meja kantin bersama jangwoo oppa

'sudah lama?' dia menggeleng

'aku sudah mengambilkan kesukaanmu' aku melirik nampan di meja yang sudah berisi menu lengkap

'gomawo' dai hanya tersenyum malu

'waaah aku semakin curiga' jangwoo oppa menyipitkan matanya menatap kami berdua

'kalian pasti pacaran kan?' aku melirik taehyun yang tersipu. Aku pikir aku menyukainya, tapi apa ini? Rasanya tidak nyaman.

The matchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang