Chapter 3

794 77 30
                                    


'aku ingin menyampaikna sesuatu' kata eonnie pelan lalu menatapku. Perasaanku tidak enak. Kugelengkan kepalaku melarangnya

'sebelum pembicaraan ini terlalu jauh, aku ingin mengatakan bahwa aku sudah memiliki seorang namjachingu' beberapa orang disana nampak terdiam kaget, aku dilain sisi menepuk jidatku

'Dan kami sudah sangat serius satu sama lain' lanjut shinhye eonnie membuatku makin menunduk

'shinhye-yaaa' pekik eomma memegangi lengan shinhye eonnie

'mianhae eomma' kata shinhye eonnie pelan

'Ah begitukah?' ahjussi itu tersenyum

'yah mau bagaimana lagi' lanjutnya santai

'cinta tidak boleh dipaksakan bukan?' dia tersenyum membuat shinhye eonnie tersenyum lega

'benar, lagipula sepertinya anakku...' ahjumma itu menatap namja di depanku yang...ya ampun masih menatapiku

'sepertinya myungsoo malah jatuh cintanya sama jiyeon' ahjumma itu menyentuh punggung tanganku

'benar kan myungsoo?' namja itu tersentak kaget dengan sentuhan dari ahjussi

'ne?' tanyanya bingung membuat semua orang, kecuali aku dan namja myungsoo itu, tertawa geli

'kurasa janji itu masih bisa kita tepati jisub-ah' appa menepuk bahu ahjussi di sampingnya

'ne, kita tinggak ganti saja memompelai wanitanya' kepalaku masih mencerna pembicaraan ini

'kau mau kan?' aku menatap eomma

'mwoga?' tanyaku masih tak mengerti

'menikah sama anak ahjumna yang itu' ahjumna itu menunjuk namja myungsoo itu

'neeeee?' teriakku begitu paham

'silheo, tidak mau. Kenapa jadi aku? Yang mau dijodohkan ka eonnie' protesku tak terima

'jiyeon-ah duduklah' eomma menarik-narik tanganku

'eomma seharusnya tidak seperti ini kan?' aku menatap eomma meminta pertolongan

'eonnieeee' rengekku tapi dia malah terkikik geli lalu memalingkan wajahnya menyebalkan

'tidak langsung menikah, kalian saling mengenal saja dulu kalau memang tidak cocok ya sudah tidak berlanjut' ahjumma di sampingku mengelus punggungku

'jinjja?' tanyaku memastikan

'yah tapi sih ahjumma harap kalian menikah' aku merengut, menekuk mukaku sedalam mungkin

'bagaimana myungsoo?' appa menatap namja itu

'mwo.. ' jawabnya menggantung

'dia mau, tidak usah ditanya' ahjussi terkikik geli

'kau tau tidak tadi sebelum kemari dia protes dengan sekuat tenaga menolak perjodohan sampai akhirnya dia melihat jiyeon yang mengendap-endap berjalan dari atas. Matanya tidak lepas dari jiyeon' aku meneguk ludahku. Dia sudah melihatku sejak awal? Memalukan park jiyeon memalukaaan

'tapi memang sejak kecil, sejak jiyeon baru lahir myungsoo memang tidak pernah mau jauh-jauh dari jiyeon kan?' ahjussi menambahkan

'ne ne majja, mereka seperti kembar yang taj terpisahkan' eomma dengan semangat

'tidak kusangka ternyata itu pertanda bahwa mereka adalah jodoh, ditakdirkan untuk satu sama lain' aku tersenyum kecut. Geli sekali mendengarnya.

******

The matchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang