Chapter 18

436 71 27
                                    


'cinta...deritanya tiada akhir' gumamnya membuat tanganku bergerak memukul belakang kepalanya

Setelah beberapa jam berpesta dan bercengkrama, semua orang mulai bubar satu persatu. Masuk ke kamar masing-masing. Udara cukup dingin memaksa kami istirahat lebih awal. Aku sedang ingin menutup jendela kamar ketika kulihat seorang yeoja duduk sendirian di bawah sana. Di depan api unggun. Dengan selimut tipis menutupi tubuhnya.

'jiyeon?' gumamku ketika merasa tidak asing dwngan siluet tubuh itu

'mworago?' baekhyun yang baru keluar dari kamar mandi menatapku bingunf

'kau mengatakan sesuatu?' aku tidak menjawab, langsung mengambil jaketku berniat keluar

'yah eodiga?' aku berbalik sebelum keluar

'ada urusan sebentar' jawabku sambil membuka pintu

'arasseo, jangan lama-lama ya yeobo' katanya dengan nada sensual membuatku bergidik ngeri

'dasar gila' gerutuku sebelum mwnutup pintu mwmbuatnya terbahak di dalam sana

Aku menatap punggung itu ragu. Dilema antara harus mendekat atau cukup menatapnya dari jauh

'haatchiiim' suara bersin dari jiyeon, tapi dia belum berniat beranjak dari sana. Kuputuskan membuatkan minuman hangat untuknya

'coklat?' dja mendongakkan kepala melihat segelas coklat yang kusodorkan

'eoh direktur' dia sontak berdiri saat melihatku

'jangan berlebihan, kita hanya berdua' dia menunduk malu

'tidak mau?' dia menggeleng lalu mengambil gelas coklat dari tanganku

'gomawo' aku mengangguk

'sedang apa disini?' tanyaku iseng

'mencari udara segar' jawabnya sambil memainkan api unggun dwngan kayu

'kau serius?' dia terkekeh

'tidak bisa tidur' aku mengernyit

'kau ada masalah?' jiyeon menggeleng sambil tersenyum

'kau...masih mengingat namja itu?' tanyaku ragu

'ani, tapi bagaimanapun dia adalah temanku' aku tanpa sadar tersenyum mengejek

'setelah apa yang dilakukannya bagaimana bisa kau masih menganggapnya teman' cibirku

'dia orang yang baik sebenarnya' protesnya tak setuju

'orang baik macam apa yang memanfaatkan teman' nadaku tak bisa lebih ketus dari ini

'oppaaaaaa' rengeknya sambil memukul lenganku

'arasseo arasseo' aku mwmgangkat tangan menyerah

'itu? Namja yang membuatmu nyaman ya?' dia menatapku

'ya, tapi rasanya aku salah mengartikan perasaanku sendiri' aku mengernyit

'maksudku, aku terlalu bodoh membedakan rasa suka bersama teman dan rasa suka pada namja' aku makin tidak mengerti

'jadi kau suka padanya atau tidak sih?' jiyeon terkekeh

'aku benar-benar tidak mengerti yeoja' gerutuku kesal mwmbuatnya semakin tertawa

'oppa...' panggilnya lembut

'jangan menjauhiku lagi' jiyeon mengecup pipiku singkat lalu segera berlari masuk. Meninggalkanku sendiri dengan berbagai pertanyaan

******

Pernikahan shinhye noona dan yonghwa hyung akhirnya digelar.

'cukhahae hyung' aku menjabat tangannya lalu dia menarikku untuk memelukku sebentar

The matchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang