bab 2

5.6K 255 4
                                    

Happy reading

Setelah beberapa jam mengikuti pelajaran bel istirahat sekolah pun berbunyi.

Teng Teng Teng🔔

Seluruh murid disekolah langsung berhamburan menuju ke kantin, begitu pun dengan Salsa dan temen-temen Salsa.

"ayo cepetan nanti ngga kebagian meja, terus nanti kita ngga bisa makan, emang kalian mau makan berdiri" Cerocos Dara

"Lo tu bisa sabar ngga si, kalo lo sampe jatuh gue ketawa paling kenceng" Geram Nadia sambil menatap sinis Dara, yang ditatap pun mengacungkan jari tengahnya.

"Ngga sopan banget si lo!!" Teriak Nadia tidak terima.

"Apa!! Salahin nih tangan gue"

Sedangkan yang lainnya hanya mendengarkan perdebatan Dara dan Nadia, menurut mereka hal itu sudah sangat lazim terjadi di antara mereka berdua.

Sekitar lima menitan akhirnya mereka sampai di kantin, dan mereka memilih duduk di tempat paling pojok.

"Kalian mau pesan apa biar gue yang pesanin" Ucap Nadia berdiri di depan teman-temannya.

"Biasanya aja males banget kalo disuruh mesan makanan" Nadia pun langsung menatap Dara dengan tangan yang siap-siap akan menyentil bibir Dara.

"Lo bisa ngga jangan banyak bacot, yaudah kalo gitu lo mesan sendiri aja, Ogah gue mesanin"

"Kalian berdua itu bisa ngga, ngga ribut sehari aja" Geram Salsa yang dari tadi hanya mendengarkan perdebatan mereka berdua.

Dara dan Nadia langsung saling tatap-tatapan setelah mendengar ucapan Salsa.

"Apa lo liat-liat" Ucap Dara.

"Deh pede banget lo"

"Jadinya ini siapa yg mau pesanin makanan, kalo kalian berdua ribut terus, yang ada nanti bunyi bel masuk" Sambil menatap Dara dan Nadia.

"Ehhh hampir aja gue lupa" Ucap Nadia sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Gue pesen bakso sama siomay, terus minumnya air putih aja" Ucap Salsa

"Emmmm kalo gue sama aja deh" Sambil menatap Nadia dengan tatapan memelasnya, sedangkan Nadia langsung menatap tajam Dara.

"Oke gue pergi pesanin dulu pesanan kalian berdua"

Setelah beberapa menit Nadia datang dengan nampan ditangannya, dan sebagian lagi dibawakan sama adik kelas, mungkin Nadia meminta bantuan kepada adik kelas mereka.

"Inget kalian ngutang sama gue, awas aja kalo ngga bayar apa lagi lo Dara"

"Tenang aja gue pastinya bayar" tutur Dara sambil memakan makanannya.

"Punya gue Dara juga yang bayarin" membuat Dara yang sedang makan langsung tersedak makanan dan menatap Salsa tidak percaya.

"Enak aja, bayar sendiri lah"

"Lo mau gue mutilasi hah!!"

"Kok jadi kalian berdua yang ribut" Sahut Nadia yang sedari tadi menatap Dara dan Salsa, membuat mereka berdua tidak jadi melanjutkan perdebatan mereka.

Saat sedang makan Salsa merasa ada yang memerhatikan nya, tapi mungkin cuma perasaannya saja.

Nadia yang tidak sengaja melihat Salsa yang kelihatannya sedang gelisah langsung melihat seluruh penjuru kantin dan ternyata ada seseorang yang sedang menatap Salsa.

"Eh Sal liat deh ada yang liatin lo tuh dari tadi" Dengan sangat santainya Nadia memberitahu Salsa sambil memonyongkan bibirnya menunjuk seseorang yang sedang menatap Salsa.

"Siapa???" Tanya Salsa ikutan melihat ke arah orang itu.

Karena penasaran Dara juga ikutan melihat orang itu.  "Mungkin dia suka sama lo sal"

"Eh masa dia lagi liatin gue??" Tanya Salsa tidak percaya.

"Mungkin aja si" Ucap Nadia yang kembali fokus pada makanannya.

****

"Ehhh coba kalian liat cewek-cewek yang lagi duduk di pojok itu" Ucap Rian sambil menunjuk para Salsa dkk.

"Gue ngga perduli" Sambil memainkan handphone nya, Reno pun juga tidak tau siapa yang ditunjuk Rian

"Makanya lo liat dulu"

"Males"

"Woy Varo lo mau pesan apa dari tadi bengong aja" Teriak Rian ditelinga Varo, sedangkan Varo dari tadi menatap cewek-cewek yang tadi ditunjuk Rian, Varo sangat kesal dengan satu cewek yang sedang anteng makan, karena gara-gara dia Varo tidak bisa membolos.

"Terserah"

"Kaya cewek aja lo Var, ngomongnya terserah gitu" Varo yang mendengar Rian berbicara seperti itu pun langsung menjitak kepala Rian.

"Bangsat sakit" setelah berkata seperti itu Rian langsung pergi memesan makanan.

"Halah lo Var pastinya lo udah ada target buat lo mainin kan, gue tau pasti murid baru yang dikelas kita kan" Tebak Reno seakan-akan tau apa yang sedang ada di pikiran Varo.

"Apaan sih lo Ren, ini nih semacam hobi gue dan karna masa lalu gue jadi gini deh sekarang"

"Yaudah terserah lo aja deh"

Setelah beberapa menit Rian datang membawa makanan yang kami pesan.

"Weehhh sabar Var ngga ada yang mau ambil makanan lo juga, makannya cepet banget" Ucap Rian.

"Gue udah laper banget jadi makannya cepet"

"Tapi ngga gitu juga kali" sambil melihat makanan Varo yang tinggal sedikit lagi.

"Ahhhh kenyang juga akhirnya" Ucap Varo sambil menyandarkan dirinya di bangku kantin dan mengelus-elus perutnya.




Jangan lupa tekan bintang 🌟 dibawah😆

Salsa & Alvaro (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang