bab 27

2.3K 89 0
                                    

Happy reading

Sesaat nya sampai dirumah Sisil sangat terkejut kerena kedua orangtuanya sudah ada dirumahnya.

"loh mamah papah kenapa ada disini bukannya masih ada diindonesia??" Tanya Sisil sambil berjalan mendekat kearah mamah papah nya.

"astaga kamu ini orang tua jauh-jauh datang kesini bukannya disambut malahan berkata seperti itu" Sarkas Diana mamah Sisil.

"bukannya gitu loh mah, cuman Sisil tadi kaget aja, karena kalian datang ngga ngabarin Sisil dulu"

"loh itu juga kenapa mata kamu sembab, kamu habis nangis?? Tanya Diana.

"Oh tadi itu Sisil habis nonton sama teman-teman, filmnya itu sedih makanya Sisil jadi nangis" Bohong Sisil, Sisil masih belum berani jujur kepada orangtuanya, Sisil sangat takut kalau sampai mereka kecewa, tapi pastinya nanti mereka akan  tau juga masalah kehamilan Sisil, dan akan dipastikan mereka akan kecewa.

"Lain kali jangan gitu lagi, nanti dikira sama orang lain kamu dijahatin" Pesan aldrik lalu berlalu pergi kekamar untuk beristirahat.

"Sisil keatas dulu yah mah, Sisil mau mandi soalnya badan Sisil lengket banget" lanjut Sisil, dan setelah itu Sisil langsung naik keatas menuju kamarnya.

"Sisil ini selalu aja seperti ini, barang-barangnya selalu aja bertinggalan dimana-mana" Omel Diana karena melihat tas Sisil yang berada diatas meja, Diana pun berniat untuk mengantarkan tas Sisil kekamar Sisil, pada saat ingin mengambil tas Sisil Diana tidak sengaja melihat sebuah surat yang berasal dari rumah sakit karena penasaran Diana pun membaca surat tersebut dan alangkah terkejutnya saat selesai membaca surat tersebut bahwa anak yang paling disayanginya saat ini sedang mengandung, Diana merasa bahwa ia telah gagal mendidik anaknya, Diana tidak bisa lagi membendung tangisnya, tangis Diana langsung pecah begitu saja karena ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa putri yang selalu disayanginya sekarang tengah mengandung. Aldrik(papah sisil) yang baru saja datang dari kamar langsung terkejut saat melihat istrinya yang menangis, Aldrik langsung menghampiri istrinya.

"mamah kenapa??"

"Pah Sisil pah" Ucap diana tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Sisil kenapa mah??" Tanya Aldrik bukannya menjawab pertanyaan suaminya Diana langsung memberikan hasil tes rumah sakit tersebut kepada Aldrik, karena penasaran Aldrik langsung membacanya dan alangkah terkejutnya saat mengetahui bahwa anaknya yang selama ini selalu dia bangga-banggakannya tengah mengandung, dan itupun sebelum Sisil menikah.

Aldrik langsung bergegas menuju kamar Sisil, setelah sampai didepan pintu kamar Sisil Aldrik langsung membukanya dengan tidak sabaran.

Brakkk....

pintu terbuka dengan sangat kencang, Sisil yang saat itu sedang berada diatas kasur langsung terlonjak kaget saat mendengar suara pintu yang terbuka dengan sangat kencang.

"papah..." Belum sempat Sisil menyelesaikan omongan karena Aldrik langsung menarik tangannya dengan sangat kasar dan Sisil langsung berdiri dihadapan Aldrik papahnya.

Plak..

yang membuat sisil lebih terkejut adalah saat papahnya langsung menampar pipinya tanpa menjelaskan apapun dulu kepadanya.

"Ini apa sisil!!" Bentak Aldrik sambil menunjukkan hasil tes kehamilannya, Sisil langsung terkejut dan juga bagaimana papahnya bisa menemukan hasil tes kehamilannya, dan seingat Sisil tadi dia menyimpannya didalam tasnya, Sisil pun langsung teringat bahwa ia lupa membawa tasnya tadi.

"Pah Sisil bisa jelasin, tapi tolong dengarin dulu penjelasan Sisil, nanti terserah papah mau percaya apa ngga"

"Apa yang mau kamu jelasin!! bahwa kamu ini hamil sebelum menikah!!" Marah Aldrik dengan penuh emosi.

Salsa & Alvaro (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang