bab 16

2.7K 118 1
                                    

Happy reading

Rumah sakit

"Alena lo pasti bisa bertahan" Radit sambil mondar mandir didepan pintu UGD dimana saat ini Alena sedang ditangani oleh dokter.

Radit juga sudah mengubungi orang tua Alena dan memberitahu bahwa kondisi Alena semakin buruk.

Orang tua Alena langsung bergegas mendatangi rumah sakit setelah mendapatkan kabar tersebut.

"Radit, gimana sekarang kondisi Alena apakah dia sudah mulai membaik?" Tanya Rani Mamanya Alena dengan nada khawatirnya, bagaimana tidak khawatir bahwa anak pertamanya sedang kritis di rumah sakit.

"iya gimana Radit kondisinya?" Tanya Andre Papanya Alena ikut menanyakan pertanyaan yang sama kepada Radit.

"Saya juga belum tau Om dan Tante, karena dokter masih belum selesai memeriksa keadaan Alena" Ucap Radit.

"Lebih baik Om dan Tante duduk dulu" Lalu kedua orang tua Alena langsung duduk dengan perasaan yang khawatir.

Tidak selang beberapa lama setelah itu pintu ruang UGD terbuka.

Ceklek

Seorang dokter keluar dari ruangan UGD tersebut, lalu membuka maskernya dan mendatangi mereka.

"Apakah kalian keluarga nona Alena?" Tanya Dokter.

"Iya Dok, kami keluarganya gimana kondisi anak saya Dok?" Tanya Rani.

"Sebelumnya saya ingin minta maaf kepada kalian, karena kami tidak bisa menyelamatkan nona Alena karena kanker yang di derita nona Alena sudah menyebar"

"Kami ingin mengoperasinya tetapi kondisi tubuhnya sangat tidak memungkinkan untuk di operasi, keaadan tubuhnya sangat drop"

"Sekarang nona Alena sudah tenang di sisi yang maha kuasa, kami semua sangat turut berduka cita"

Dokter menjelaskan panjang setelah itu dokter pun membungkukkan tubuhnya kepada kedua orang tua Alena lalu pergi.

Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Rani mama Alena langsung jatuh lemas ke lantai, dengan air mata yang membasahi pipinya, Andre lalu mencoba menenangkan Rani. Sama halnya Radit pun tidak menyangka bahwa Alena akan pergi secepat itu Radit hanya bisa terdiam di sana.

Lalu keluarlah suster sambil membawa brangkar yang diatasnya ada jasad Alena yang seluruh tubuhnya ditutup menggunakan kain putih. Rani yang melihatnya langsung mendatanginya.

"Alena bangun sayang kamu pasti bercanda kan sayang, Mama sama Papa sayang banget sama Alena, jadinya kamu bangun ya sayang kami akan selalu ada disaat Alena membutuhkan kami dan Mama sama Papa juga minta maaf yah sayang karena banyak salah sama kamu" Ucap Rani menangis histeris, dia tidak menyangka anak pertamanya akan meninggalkannya untuk selamanya.

Karena tidak kuat menahan itu semua Rani pun jatuh pingsan di sana, Andre langsung meminta suster untuk memeriksa Rani dan setelah itu Rani diperiksa oleh suster, saat ini Andre sedang berbicara berdua dengan Radit.

Dan saat ini mereka sedang duduk di depan ruangan Rani. "Radit Om mau minta tolong sama kamu"

"Iya Om kasih tau aja, pasti akan selalu saya bantu"

"Om mau kamu tolong urus untuk pemakaman Alena ya nak, Om mau menenangkan mama Alena dulu"

"Oke siap Om, semuanya bakal saya urus"

"Om bahagia banget karena Alena mempunya sahabat seperti kamu, yang sangat baik dan mau menolongnya kapan pun" Radit hanya tersenyum membalasnya.

Seperti ada yang tertinggal lalu Andre mengingat nya dan bertanya kepada Radit. "Varo kok ngga ada di sini ya? padahal ini kematian kekasihnya, kamu tau Radit dimana Varo?

"Hmmm" Radit sedikit berpikir keras untuk membicarakan sekarang atau tidak. Lalu tiba-tiba suster keluar dan memanggil Andre.

"Permisi pak istrinya sudah siuman"

"Iya sus, Dit kalo gitu saya tinggal dulu ya" Lalu Radit juga pergi dari sana dan mengurus semua pemakaman Alena

****

Pemakaman Alena

"Alena sayang mama sayang sama kamu" Rani sambil menangis dan sambil memeluk batu nisannya.

"Mah sudah Mah, kita ikhlas kan kepergiaan Alena supaya dia tenang di atas sana Mah" Jelas Andre menenangkan Rani yang sedari tadi menangis saja, karena dia tidak percaya bahwa anaknya yang paling dia sayang sudah tidak ada lagi di sisinya.

"Tapi Pah, Mama tidak bisa mengikhlaskan kepergian Alena karena Mama sayang banget sama Alena Pah, Mama belum bisa melihat Alena menikah dan dia menjadi seorang ibu Pah" Ucap Rani dengan sesegukan walau pun tangisnya sudah sedikit reda.

"Mah kita kan masih ada Fani, Mama jangan lupakan Fani, kita juga harus bisa melalui ini semua, jangan tetap berlarut-larut dalam kesedihan ini Mah" Andre menasehati Rani.

"Mama akan coba melalui semua ini Pah"

"Yaudah sekarang lebih baik kita pulang"

Setelah itu Rani dan Andre pulang dari pemakaman itu, hanya ada Radit yang masih ada disitu karena merasa sedih ditinggal sahabat yang paling baik menurutnya dan setelah itu Radit pulang dari pemakaman untuk kerumah orang tua Alena.

Sesampainya Radit di rumah orang tua Alena, Rani langsung menanyakan kenapa Varo tidak datang ke pemakaman Alena selaku kekasihnya. Radit lalu menceritakan semuanya yang terjadi antara Varo dan Alena.

Tentang Varo yang salah paham kepada Alena dan menuduh Alena telah berselingkuh darinya yang pasti lah orang tua Alena sangat sedih mendengarnya, tapi Radit tidak memberitahu alasan yang sebenarnya terjadi.

Dan keluarga Alena memutuskan untuk pindah keluar negeri untuk melupakan kesedihan ini dan membuka lembaran baru disana.

Mereka akan pergi ke London karena disitu juga ada Fani adeknya Alena yang tinggal disitu untuk menuntut ilmu, alasan Fani tidak bisa hadir ke pemakaman Kaka nya karena Fani tidak bisa meninggalkan sekolahnya karena pada saat itu Fani sedang ada ujian.

Setelah seminggu kematian Alena, keluarga Alena pun memutuskan untuk berangkat ke London dan meninggalkan kota kelahirannya, tapi mereka akan selalu berkunjung ke makam Alena.

Kalau Radit? Dia juga pergi keluar negeri untuk meneruskan pendidikannya, mengapa Radit di Indonesia? itu karena ajakan Alena memaksanya untuk bertemu, dan Radit langsung saja meminta ijin tidak masuk ke sekolahnya lalu menuju ke Indonesia mendatangani Alena, dia tidak mungkin untuk menolak permintaan sahabatnya yaitu Alena.

Radit juga pastinya akan selalu berkunjung ke makam Alena dan mengunjungi keluarganya yang tinggal di Jakarta.

flashback off

Setelah mendengar semua cerita dari Radit, Varo sangat menyesal karena waktu itu dia langsung pergi tanpa meminta penjelasan kepada Alena
"Jadi selama ini gue salah paham, kenapa lo ngga beritahu gue kalau Alena sedang sakit kenapa juga dia ngga mau ngasih tau gue, kalau Alena ngasih tau gue pastinya gue akan selalu ada nemenin Alena"

"Alena ngelakuin itu semua agar lo ngga sedih saat kepergiannya, Alena ngga ingin lo selalu memikirkan dia"

"Seharusnya gue ngga bertindak gegabah waktu itu" Nada suara Varo langsung melemah.

"Gue mau lo anterin gue ke makamnya Alena, gue mau minta maaf sama Alena walau pun gue tahu itu semua sudah terlambat"

"Ya sudah ayok, gue bakal anter lo ke makam nya"

Setelah itu mereka berdua langsung pergi dari kafe tersebut dan menuju dimana tempat pemakaman Alena.














Apa kabar guys?? Sehat ajakan.

Gimana sama part ini?? Masih seru ngga

Jangan lupa selalu vote dan komen yaa

Dadaah guys sampe ketemu di part selanjutnya 👋👋

Salsa & Alvaro (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang