bab 29

2.4K 86 0
                                    

Happy reading

Nadia berlari tidak tentu arah, Nadia sangat kecewa dengan Reno, tapi Nadia sadar bahwa ia dan Reno tidak akan bisa bersama, karena Reno sudah memiliki kebahagiaan nya sendiri.

Karena tidak terlalu memperhatikan jalan Nadia sampai menabrak seseorang membuat Nadia jadi tidak seimbang dan hampir saja terjatuh kalau saja orang itu tidak memegang tangan Nadia.

"Astaga maaf-maaf" Lirih Nadia yang masih saja menangis.

"Hey Nad kamu kenapa?" Tanya Radit,
Sebenarnya Radit dan Nadia sudah kenal lama itupun juga berkat Salsa yang mengenalkan nya dengan Nadia.

"Radit, Reno jahat sama aku" Lalu Nadia langsung memeluk Radit, tangis Nadia makin menjadi-jadi, sehingga membuat Radit sedikit panik.

"Coba kamu ceritain dulu sama aku, biar aku tau apa masalahnya" Lalu Nadia menceritakan semua kejadiannya kepada Radit, Radit sangat marah setelah mendengar semua cerita yang di ceritakan Nadia, Nadia makin menangis saat selesai menceritakan semuanya kepada Radit, Radit menarik Nadia kedalam pelukannya lagi supaya tangisan Nadia sedikit reda.

"Udah jangan nangis lagi, buat apa kamu nangis itu semua ngga akan buat Reno balik lagi sama kamu" Nasehat Radit.

"Tapi aku masih belum ikhlas kalau Reno pergi dari aku"

"Kamu ngga bisa selalu maksain kehendak kamu ke orang lain, berhenti egois, sekarang fokus buat bahagiain diri kamu sendiri, mungkin awalnya akan terasa berat tapi kalau kamu ikhlas jalanin semuanya pastinya akan terasa mudah, percaya sama aku" Nadia terdiam setelah mendengar Radit berbicara seperti itu, Nadia sadar bahwa ia sangat salah.

"Masih banyak yang suka sama kamu, yang perduli sama kamu, jadi jangan sedih lagi" Lanjut Radit.

"Salah satunya aku" Radit tidak berani berbicara langsung kepada Nadia tentang perasaan nya selama ini.

***

Setelah acara pernikahan selesai semua tamu undangan sedikit demi sedikit sudah berpulangan, dan hanya tinggal para kerabat dekat, Salsa dan Varo berpamitan kepada semua orang untuk ke kamarnya.

Sesampainya dikamar mereka berdua memutuskan untuk membersihkan diri dulu , walaupun juga mereka masih kepikiran tentang masalah Nadia dan Reno.

"Kamu mandi duluan gih, habis itu baru aku" Perintah Salsa.

"Ngga mau mandi bareng nih" Goda Varo sambil menghampiri Salsa yang berdiri di depan cermin.

"Apaan sih kamu ini Varo"

"Beneran nih gak mau" Goda Varo lagi membuat Salsa jadi bushing.

"Sana gih cepetan mandi" Usir Salsa dan terpaksa Varo melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Varo menghampiri Salsa yang sedang berbaring ditempat tidur, lalu Varo berjalan menghampiri Salsa, Varo masih menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya , yang memperlihatkan perut sixpack nya.

"Sayang katanya mau mandi kok malah rebahan??" Tanya Varo, Salsa yang melihat Varo hanya menggunakan handuk jadi malu, ya walaupun mereka berdua sudah sah tapi ya tetap saja Salsa masih belum terbiasa.

"Yaudah aku mandi dulu" Lalu salsa bergegas kekamar mandi.

Tidak selang berapa lama Salsa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit tubuhnya yang memperlihatkan paha mulusnya dan leher jenjangnya, Varo menjadi tergoda melihat Salsa yang seperti itu dan langsung menarik Salsa ke arah kasur,dan disinilah penyatuan mereka dimulai.

****

2 Minggu kemudian

Salsa dan Varo juga sudah pindah ke rumah baru mereka yang sudah di beli Varo untuk mereka tinggali dan anak-anak mereka nanti .

Dan untuk Veronika sampai saat ini dia tidak pernah lagi menggangu hubungan mereka.

"Sayang kamu kenapa kok muka kamu pucat banget, kamu sakit?" Tanya Varo

"Ngga tau juga, tapi akhir-akhir ini aku sering mual dan kepala aku juga sering sakit" Jelas Salsa kepada Varo.

"Kita periksa kerumah sakit ya, aku takut nanti terjadi sesuatu sama kamu" khawatir Varo.

"Aku gpp kok, mungkin ini karena kecapean aja, makanya aku sering sakit kepala, terus jadi mual"

"Kalau gitu mulai sekarang kita pakai pembantu aja, biar kamu ngga kecapean"

"Aku masih bisa kok, jadinya ngga usah pakai pembantu"

"Yaudah kalau gitu kita kerumah sakit, biar dokter bisa meriksa keadaan kamu"

"Aku ngga mau kerumah sakit aku takut"

"Tapi kan..." Ucapan Varo terputus karena Salsa langsung berbicara

"Aku bilang ngga mau, kamu jangan paksa aku, kamu ini ngga pengertian banget sih!" Marah Salsa dan langsung meninggalkan Varo menuju kamar mereka.

Varo yang melihat kepergian Salsa hanya bisa menghela napas pelan karena merasa aneh dengan sifat Salsa akhir-akhir ini, yang lebih sensitif, Varo memutuskan untuk menghampiri Salsa kekamar, setelah sampai dikamar Varo melihat Salsa yang sedang rebahan di kasur,  yang lebih membuatnya Varo terkejut saat mendengar Isak tangis yang berasal dari , Varo langsung menghampiri Salsa di tempat tidur.

"Kamu kenapa jadi nangis gini?? coba kamu cerita ke aku" Sambil mengusap lembut rambut Salsa yang terurai, bukannya menjawab pertanyaan Varo , Salsa malahan semakin kencang menangis, Varo membawa Salsa kedalam pelukannya sampai tangisan Salsa reda.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Varo sambil mengusap-usap punggung Salsa.

"Aku ngga mau ke rumah sakit" Gumam
Salsa.

"Yaudah kita ngga akan kerumah sakit"

"Awas aja kamu boong sama aku" Cemberut Salsa.

"Ngga akan boong, yaudah kamu tidur gih"

"Tapi temenin tidurnya"

"Iya iya istri ku yang manja" Lalu mereka berdua merebahkan tubuh mereka di kasur.





Hay guys welcome back 😄
Ada yang nungguin cerita ini gak?

Jangan lupa komen dan vote ya

Salam manis author ❤️
maurrriiinn
Dyllaamellya_1635
AmaliahPauliah

Salsa & Alvaro (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang