Happy reading
flashback on
2 tahun yang lalu
Di malam yang dingin ada seorang gadis tengah duduk di sebuah kafe yang berada dipusat kota jakarta.
Gadis dengan berpakaian dress hitam panjang, dengan jaket denim untuk menutupi pundaknya akan terpaan angin malam yang dingin itu.
gadis tersebut sedang menunggu seseorang, sambil menunggu gadis tersebut meminum secangkir kopi hangat.
Tidak selang berapa lama orang yang ditunggu pun datang menghampiri dirinya.
"Sorry, gue telat tadi ada urusan sebentar" Seorang pemuda yang baru saja datang karena pemuda itu lah yang sedari tadi ditunggunya.
Pemuda dengan pakaian jaket denim hitam, dan menggunakan celana jeans hitam bahkan memakai topi hitam. Entah mengapa padahal mereka tidak janjian memakai warna hitam, mungkin di katakan jodoh? Ah tapi tidak mungkin.
"Iya gapapa kok, gue juga baru aja datang, ini gue udah pesanin kopi kesukaan lo cappucino latte" Gadis tersebut memberikan kopi yang di pesannya.
Pemuda tersebut menerimanya dengan senang hati. "makasih"
"Btw, kok baju kita sama item ya" Gadis tersebut tertawa renyah, membuat pemuda itu ikut tersenyum melihat gadis tersebut.
Lalu pemuda itu ikut tertawa. "Hahahah, iya ya padahal kita ngga janjian sama sekali"
Setelah tidak ada lagi pembicaraan, pemuda itu langsung bertanya mengapa gadis tersebut ingin berbicara kepada dirinya.
"Jadinya lo mau bicara apa sama gue?" Tanya pemuda tersebut setelah meminum kopinya.
"Gue mau lo bantuin gue supaya Varo sangat membenci gue lo mau kan? gue mohon banget sama lo Radit bantu gue ya, gue ngga bisa minta bantuan siapa-siapa lagi selain lo" Gadis tersebut memegang tangan pemuda itu memohon agar dia bisa membantunya.
"Tapi kan Alena lo taukan bahwa Varo itu sayang banget sama lo, bahkan dia ngga mau sampai kehilangan lo" Jelas Radit menatap Alena tidak percaya.
Iya benar mereka adalah Radit dan Alena, karena Alena minta bantuan kepada Radit supaya Varo membencinya karena alasan tertentu.
Alena membuat rencana agar Varo mengira bahwa dia ada hubungan dengan Radit dan nantinya Varo akan sangat membenci dirinya, walau pun itu sangat lah berat bagi Alena membuat kekasihnya yang sangat ia cintai membencinya.
"Gue tau gue sayang sama dia tapi gue juga ngga mau dia jadi terluka kalau gue nanti udah ngga ada lagi di dunia ini, gue mau dia benci gue dan dia nantinya ngga akan pernah mikirin gue lagi, bahkan nangisin gue, gue berharap dia bisa mendapatkan pengganti gue yang lebih baik yang akan selalu bersama dia, yang selalu ada di samping dia menjaga dia menyayangi dia, juga sangat amat mencintai dia"
Alena tanpa dia sadari air matanya menetes membasahi pipinya, makin lama air mata makin deras mengalir, membuat Radit iba terhadap Alena.
"Gue akan bantu lo, gue janji Alena, gue janji" Radit menarik alena ke pelukannya, mencoba menenangkan Alena dengan mengusap-usap punggungnya.
"Yaudah lo jangan nangis lagi gimana kalau kita ke taman dekat sini aja supaya lo juga bisa tenangin pikiran lo" Lalu mereka berdua pun keluar dari kafe dan menuju ke taman dekat sana.
"Radit, gue mau nanti setelah gue ngga ada, lo jangan pernah lupain gue ya" Ucap Alena yang duduk berduaan dengan Radit di bangku taman di bawah sinar bulan.
"Mana bisa gue ngelupain sahabat gue yang paling gue sayang banget ini" Jelas Radit sambil memeluk Alena.
Tanpa disadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka terlihat dari tangannya yang terkepal orang itu sangat marah bisa saja emosinya meledak saat itu juga.
Karena tidak bisa menahan emosinya lagi pemuda itu tidak bisa tinggal diam dan langsung menghampiri mereka berdua dan melayang bertubi-tubi pukulan kepada Radit. Orang itu tidak lain adalah Varo yang sedari tadi memperhatikan mereka.
Bugh
Bugh
BughVaro memukul Radit dengan berutal, Radit bahkan tidak bisa melawan.
"Varo aku mohon berhenti mukulin Radit, Radit ngga salah apa-apa sama kamu" Alena mencoba menghentikan Varo, tapi tenaga Alena sama sekali tidak kuat.
"LO NGAPAIN BELAIN DIA, EMANG DIA ITU SIAPA LO SIH SAMPAI-SAMPAI LO BELAIN DIA, DAN LO ANGGAP GUE INI SIAPA EMANGNYA, KALAU-KALAU LO LUPA AJA GUE AKAN INGETIN LO BAHWA GUE INI PACAR LO INGET ITU!!"
Ucap Varo dengan emosi dan tanpa Varo sadari dia sudah mengganti kata 'aku kamu' menjadi 'Lo gue' kepada Alena. Alena yang mendengarnya ingin sekali dia menangis tapi di tahannya.
Varo lalu berhenti memukuli Radit dan menatap kedua mata Alena yang berkaca-kaca, wanita yang sekarang di hadapannya adalah wanita yang sangat dia cintai.
Alena langsung berteriak kepada Varo
"DIA ITU PACAR AKU, KAMU PUAS" Padahal yang di ucapkan Alena hanyalah kebohongan.Seakan ada ribuan panah yang menusuk hati Varo, Varo tidak habis pikir bahwa Alena akan seperti itu, padahal Varo sudah sangat mempercayai Alena seperti ibunya sendiri.
"Lo bilang apa, lo kira hubungan kita ini hanya mainan bagi lo, gue selama ini sayang sama lo Alena, lo juga janji ngga akan pernah ninggalin gue, kita juga ngga akan pernah berpisah sampai maut memisahkan kita apa lo lupa Alena"
Varo menarik napas sejenak lalu melanjutkan ucapannya. "Gue benci sama lo Alena, gue ngga akan pernah mau lagi ngelihat muka lo, bahkan ini adalah pertemuan terakhir kita dasar wanita murahan"
Varo sudah sangat kecewa terhadap Alena, Varo sama sekali tidak menyangka Alena akan seperti ini, gadis yang bahkan Varo kira tidak akan bakal berselingkuh.
Alena yang mendengar perkataan Varo seperti itu sangat menyakitkan hati nya, Alena berusaha tegar ini semua adalah yang di inginkan dia, agar Varo membencinya.
Setelah itu Varo meninggalkan Alena tanpa sepatah kata pun lagi, dan Radit yang sedari tadi hanya diam memperhatikan pertengkaran mereka, padahal Radit belum melakukan sesuatu tapi Varo sudah membenci Alena.
Dalam hati Radit yang paling dalam dia sangat kasihan melihat sahabatnya yang menderita seperti itu dia jadi tidak tega melihatnya, tapi mau bagaimana lagi itu semua lah yang diinginkan Alena.
Setelah Varo meninggalkan mereka kondisi Alena jadi drop dan Alena pun pingsan dan terjatuh di tanah, membuat Radit langsung berlari menghampiri Alena.
"Astaga Alena, Alena" Radit menggoyang-goyang kan tubuh Alena tapi sang empu sama sekali tidak bangun.
Radit langsung menggendong Alena ke mobilnya dan langsung tancap gas membawa Alena ke rumah sakit.
Flashback nya di sambung bab selanjutnya ya❤️
Jangan lupa selalu vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsa & Alvaro (Tamat)
Teen FictionPLAGIAT JAUH-JAUH! SEMUA BAB SUDAH DI REVISI! Awal publis (2018) "Apa pindah sekolah,mama sama papa jangan bercanda deh"ucap salsa "Mama sama papa gak bercanda, dan gaada penolakan" tegas dinda mama salsa "Ayolah ma aku kan gaada masalah masalah d...