Chapter 08

3K 309 21
                                    






Satu bulan berlalu, tapi Tee masih bekerja dengan pekerjaan-pekerjaannya. Tee terlalu banyak bekerja hingga menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Copter dan Bbas menjadi sangat khawatir. Tapi setiap kali mereka membicarakannya, Tee selalu menang dan mereka hanya bisa membiarkannya berlalu.

Hari ini Tee tampak lebih pucat dari sebelumnya, suhu tubuhnya sebenarnya sedikit lebih tinggi dari biasanya. Tapi dia memutuskan bahwa dia baik-baik saja dan masih bisa bekerja hari ini.

Aim dan First menyadari bagaimana Tee terlihat lesu hari ini, tidak seperti Tee yang riang seperti biasanya. Pekerjaannya juga banyak yang tertunda. Biasanya Tee bisa menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat, tapi hari ini Tee terus-menerus bersin dan batuk.

"Wow, ku harap aku bisa bekerja seperti kalian." Godt muncul entah dari mana. Hari ini adalah hari liburnya, dia akan selalu datang ke gym setiap kali punya waktu.

"Apa maksudmu?" Tanya Aim agak tersinggung, dia merasa jika pekerjaannya cukup berat walaupun bayarannya tidak setinggi dokter.

"Kalian terlihat seperti dua gadis sedang bergosip." Jawab Godt membuatnya mendapat tendangan di kakinya dari First.

Godt mendesis kesakitan dan mencoba untuk balas memukul First,  tetapi First dengan cepat melarikan diri dan bersembunyi di balik tubuh Aim. Aim mendorong mereka berdua dan menunjuk ke arah Tee.

"Cantik seperti biasa." Puji Godt, tapi kebanyakan dari mereka sudah tidak merasakan apa pun tentang Godt yang mengagumi Tee dan menyebut Tee sebagai malaikat atau cantik. Hanya saja Tee tidak menyadari tentang hal itu.

"Tunggu, dia sedang sakit." Godt berdiri dan segera berjalan ke arah Tee.

Hanya satu langkah lagi dan Tee tiba-tiba jatuh ke lantai. Mereka bertiga bergegas menolong Tee. Tee pingsan di lantai, membuat Godt mengangkatnya dengan gaya pengantin ke ruangan manajer. Tidak ada ranjang, hanya sofa.

"Suhunya tinggi." Komentar Godt, dia tampak khawatir. Aim dan First juga merasakan hal yang sama.

"Tubuhnya sangat panas. Air!" Godt meminta air dan Aim bergegas mengambilnya.

Setelah meminumkan air pada Tee, Tee masih tak sadarkan diri. Tubuhnya semakin berkeringat.

"Klinik? Rumah sakit?" Saran First singkat, tapi Godt tahu jika Tee hanya mengalami demam.Dengan obat dan istirahat yang cukup, Tee akan baik-baik saja.

"Dia harus minum obat dan istirahat dengan cukup."

"Kami punya parasetamol, tapi sofa ini tidak bagus." Komentar Aim.

"Kalian tahu di mana rumahnya?" Tanya Godt dan First mengangguk.

"Siapa yang akan merawatnya di sana? Adik-adiknya sedang di kampus." Kata Aim.

Mereka bertiga terdiam. Mereka memikirkan cara terbaik untuk menolong Tee dan memastikannya beristirahat dengan baik.

"Aku libur hari ini. Aku akan membawa Tee ke rumahku." Kata Godt setelah berpikir cukup lama.

First dan Aim menunjukkan wajah tidak percaya. Mereka tidak percaya Godt sama sekali karena mereka tahu, Godt adalah bisexual. Mereka juga tahu betapa Godt memuja dan menyukai Tee. Tee di rumah Godt, sama dengan berbahaya.

Godt merasa tersinggung dan marah pada saat bersamaan. Godt paham dengan jenis tatapan yang diberikan First dan Aim padanya, dia tahu jika mereka sama sekali tidak percaya padanya. Godt memang suka bermain-main, tapi dia tidak sampai memaksa atau menyerang seseorang. Apalagi orang yang sedang sakit.

Love Is Here (bahasa translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang