Keadaan di rumah itu kacau, tidak ada yang menerima Min di sana kecuali Tee. Min sudah tinggal di rumah itu selama dua hari. Godt sudah pusing dengan keadaan ini.
"Tee, kita harus memberi tahu Tae."
"Tidak P', P' Tae akan terganggu. Dia harus fokus pada pekerjaannya." Balas Tee.
"Kalau begitu kita harus mengatakan yang sebenarnya. Kau adalah kekasih Tae." Usul Kimmon.
"Tidak. Kita tunggu P' Tae, oke? Besok P' Tae akan pulang." Tee tersenyum sayang. Dia merindukan Tae, apa yang terjadi sekarang sama sekali tidak mengganggunya karena Tee mempercayai Tae.
Empat lainnya hanya menghela nafas sedih. Tee memikirkan hal yang berbeda dengan apa yang mereka pikirkan. Mereka tidak bisa lagi memahami Tee.
Min menyuruh Tee seperti Tee adalah pelayan, dan Tee juga melakukan semua yang diperintahkannya. Copter dan Bbas ingin sekali menampar seorang perempuan untuk pertama kalinya, mereka tidak bisa mentolerir ini lagi.
"Dia terlalu menawan untuk menjadi pelayan." Kata Min entah pada siapa, dia bicara sendiri. Min tidak bisa menyangkal betapa menawannya Tee sejak pertama kali melihatnya, tapi Min mengabaikannya.
Min melihat Tee lekat, Tee tertawa dengan yang lain dan bercanda seperti dia tidak ada. Min tidak percaya jika Tee hanya seorang pelayan di rumah itu, tapi tidak ada yang menyangkal ketika ia menganggap Tee adalah pelayan.
Pintu utama terbuka dan di sana, Tae pulang. Lima pria itu, kecuali Min, masih tidak menyadari kedatangan Tae karena mereka berada di kolam renang, mereka tidak bisa melihat pintu utama.
Untuk mengatakan Tae terkejut adalah logis, Tae tidak percaya apa yang dilihatnya. Apa yang putri teman keluarga mereka lakukan di sini? Di rumahnya?
"Min!" Panggil Tae tidak senang sama sekali.
Min sangat senang dan memeluk Tae dengan erat. Tae mencoba untuk mendorong Min pergi, ia tidak menyukai ini sama sekali. Kemudian, Tee dan yang lainnya berjalan ke ruang tamu. Benar-benar di waktu yang salah.
"Sial!" Tae menyumpah dan mendorong Min lebih keras, Min kehilangan keseimbangan dan jatuh di sofa. Untungnya sofa itu dekat.
"Baby!" Tae memeluk Tee cepat, dia tidak ingin bertengkar dengan Tee tentang hal ini. Tae bahkan sedikit mengangkat Tee membuat Tee terkekeh.
"P' Tae, selamat datang di rumah." Tee senang dan tersenyum bahagia. Empat lainnya hanya memutar mata mereka. Berlebihan!!
"P' Tae! Apa-apaan ini? Siapa dia?!" Min merasa dikhianati. Kenapa Tae memeluk pria lain?
"Ini kekasihku. Tee." Tae mencium kening Tee dan tersenyum bahagia. Dia berharap bisa memeluk Tee ketika sampai rumah, bukan malah menghadapi situasi seperti ini.
"Apa?! Dia bukan pelayanmu?" Teriak Min terkejut dengan jawaban Tae.
"Apa?!" Oke, sekarang Tae dan Min saling meninggikan suara mereka. Tee memegang lengan Tae dan meminta mereka semua untuk duduk.
Tae mendengar semuanya, bagaimana neneknya berjanji pada Min bahwa dia akan menikah dengan Tae dan bagaimana Min berakhir di rumahnya. Tae merasa ingin memukul sesuatu, tapi Tee membuatnya tetap tenang.
"Min, ini kekasihku. Aku tidak punya niat untuk menikah dengan siapapun selain Tee. Nenek mengatur semua ini tanpa persetujuanku. Aku akan menyelesaikan ini. Pulanglah dan bicara dengan orang tuamu." Jelas Tae, tidak peduli sama sekali jika Min menangis karena itu bukan salahnya. Ini kesalahan keluarga mereka.
Min meninggalkan rumah Tae dengan air mata. Tae merasa bisa sakit kepala dengan keadaan ini. Tae sudah jelas memutuskan hubungan dengan neneknya, tapi sepertinya neneknya tidak bisa menerima.
"P', kau harus mandi dan makan dulu. Lalu P' bisa istirahat." Kata Tee dan Tae mengangguk.
Mereka berjalan bersama ke kamar mereka, tapi Tae melihat sesuatu yang berbeda. Dia menatap Tee yang sedang membereskan pakaian kotornya.
"Baby, kenapa begitu banyak bantal dan selimut. Itu bukan milik kita, bukan?" Tanya Tae, sangat bingung.
"Ah, P' Kim dan Copter tidur di sini karena Nong Min menggunakan kamar mereka." Jelas Tee tanpa melihat Tae. Tee berpikir jika itu tidak masalah sama sekali. Tae mengerutkan kening dan menatap Tee, dia bahkan menyilangkan tangannya. Oke, ini tidak baik.
"Kimmon?" Tanya Tae menggertakkan gigi, Copter aman.
"Ya. Aku tidak bisa membiarkannya tidur di sofa, itu akan menyakiti punggungnya." Jawab Tee lembut. Tae menghela nafas dan mengusap rambutnya.
"Tapi Kim bisa tidur dengan Godt dan adik-adikmu tidur denganmu." Kata Tae lagi, rahang Tee menganga. Kenapa dia tidak bisa berpikir seperti itu?
"Wow! Itu benar, P'. Kenapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Kau sangat cerdas, P'. Lain kali, kita akan melakukannya." Kata Tee riang. Tae ingin mengubur kepalanya di lubang, Tee sangat bebal!
"Siapa yang mengatakan akan ada lain kali? Kau akan ikut ke mana aku pergi." Balas Tae serius. Tee meletakkan keranjang penuh cucian dan duduk di samping Tae.
"Eh, kalau begitu aku bisa mengunjungi banyak tempat?" Tee senang.
"Ya. Kau mau ikut?" Tanya Tae merasa bersemangat, dia akan bisa melihat Tee setiap hari meskipun dia harus pergi keluar negri.
"Baik, tapi hanya untuk beberapa hari. Jika dua minggu, apa yang akan mereka makan?" Tae memijat pelipisnya, Tee masih tetap memikirkan orang lain. Tae hanya terkekeh. Itulah Tee, dan Tae mencintai semua tentang Tee.
"Oke. Aku ingin mandi, bisakah kau menggosok punggungku?" Tae mencoba keberuntungannya, mungkin Tee akan jatuh ke dalam perangkapnya?
"Tidak!" Tee menolak dengan wajah merah. Dia bergegas keluar dengan membawa cucian.
Tae tertawa senang meskipun dia ditolak. Tee adalah hal yang paling imut.
*****
Mereka berenam sedang menonton televisi bersama. Tae ingin berduaan dengan Tee, tapi Tee ingin menonton film dengan yang lain. Apa pun yang diinginkan Tee, Tae mengikuti.
"P', kau harus tidur lebih dulu. P' pasti lelah dari penerbangan." Kata Tee sambil memijat lengan Tae yang merangkulnya.
Lainnya mendengarkan pembicaraan mereka. Bagi mereka, menonton drama Tae dan Tee lebih baik daripada film.
"Tidak, aku ingin tidur denganmu. Tidur sendirian membosankan." Balas Tae lalu menyundul bahu Tee. Tee tertawa dan membelai rambut Tae lembut.
"Tidurlah. Jika P' tertidur di sini, aku akan meninggalkan P'."
"Wow, betapa romantis kekasihku ini. Kau tidak bisa melihat Kimmon tidur di sofa tapi kau akan membiarkanku tidur di sofa." Tae yang merajuk selalu membuat Tee senang. Tae itu imut, bagi Tee. Tapi tidak untuk yang lain karena mereka berusaha keras untuk tidak muntah.
"P' Tae sangat imut. Kenapa P' ingin tidur bersama?" Tanya Tee.
"Karena aku ingin memelukmu. Aku sangat merindukanmu. Ku mohon?!" Mohon Tae dan Tee terkekeh sebelum mengangguk. Tae tersenyum bahagia dan bangkit bersama dengan Tee.
"Jangan tidur terlambat meski besok akhir pekan! P' Godt, kau harus bekerja besok." Pesan Tee sebelum pergi. Dia seperti seorang ibu!
"Ya, ibu!!!" Jawab Kimmon, Godt, Copter dan Bbas bersama, mereka juga tertawa.
"Aku bukan ibu!" Balas Tee. Dia adalah pria manly! Itulah yang dipikirkannya. Yeah, biarkan pria itu bermimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Here (bahasa translate)
FanfictionIndonesia translate dari ff 'Love Is Here' Title : Love Is Here Original Author : Aszan6 Indo translate : tunglingcha Thanks to : xryelx