Chapter 22

2.2K 292 34
                                    




Satu bulan berlalu, Tee berhenti bekerja di gym karena pusat pendidikan membutuhkan guru tetap dan waktu penuh untuk mengajar karena sebagian besar siswa akan segera ujian. Selain itu, gajinya lebih baik dari sebelumnya.

Tidak ada yang bertemu Tee sama sekali setelah Copter dan Bbas pindah. Tae juga sibuk dengan pekerjaannya hingga ia harus sering keluar negeri. Tee juga sibuk dengan jadwalnya. Terkadang dia tidur di tempat mengajar karena pekerjaannya.

Hari ini, Tee memutuskan untuk mengunjungi Copter dan Bbas lagi di rumah mereka. Tee sudah pergi ke sana dua kali, tapi pelayan mengatakan Copter dan Bbas tidak ada di rumah. Jadi hari ini, dia akan mencoba lagi. Tee sangat merindukan adik-adiknya.

Tee membayar taksi yang membawanya ke sana, kemudian turun dan berjalan menuju gerbang utama yang lebih besar dan lebih tinggi darinya. Keluarga Copter dan Bbas adalah keluarga kaya, rumah mereka begitu besar seperti sebuah istana.

"Permisi, bisakah saya bertemu Copter dan Bbas? Apakah mereka di rumah hari ini?" Tanya Tee kepada penjaga. Tee membawa banyak makanan favorit Copter dan Bbas hari ini. Dia berharap mereka bisa makan bersama.

"Maaf Tuan, Nyonya berkata tidak boleh ada orang asing yang masuk. Silahkan pergi sekarang."

"Orang asing? Tapi saya kakak mereka. Tolong, ijinkan saya bertemu mereka sebentar." Mohon Tee. Selalu seperti ini, dia  tidak mengerti kenapa mereka memperlakukannya tidak baik.

"Silahkan pergi sekarang, atau saya akan menelpon polisi karena anda mengganggu. Pergilah sekarang, Tuan.  Selagi saya berusaha bersikap baik." Dorongan ringan di bahu Tee membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Tee sedih, tapi dia tidak ingin membuat masalah. Jadi dia menyerah.

"Baiklah. Bisakah Anda memberikan ini pada mereka? Tolong." Mohon Tee lagi, setidaknya adik-adiknya bisa memakan makanan darinya.

Penjaga itu mengambil makanan dari Tee dan mengangguk. Tee melihat sekeliling rumah, siapa tahu dia bisa melihat adik-adiknya sekilas. Tapi Tee tidak melihat mereka.

Ketika Tee berjalan pergi, Nyonya Maria mendekati penjaga.

"Buang ini!" Perintah Nyonya Maria dan berjalan kembali ke dalam rumah.

Penjaga itu ingin membuangnya, tapi tidak tega untuk melakukannya. Jadi, dia menyimpan makanan itu untuk dirinya sendiri. Setidaknya itu tidak terbuang sia-sia. Jika dia mencoba memberikan makanan itu kepada tuannya, dia mungkin akan kehilangan pekerjaannya.

******

Dalam perjalanan pulang, Godt melihat Tee dan segera menghampirinya. Dia harus bicara dengan Tee. Sepertinya Tee juga memiliki sesuatu untuk ditanyakan.

"TeeTee, kemana saja kau?" Tanya Godt meahan bahu Tee.

"Aku bekerja P'. P' sendirian?" Tee balas bertanya, sedikit tersenyum. Tee tidak bertemu siapapun satu bulan ini, kecuali Ray dua minggu lalu.

"Ya, ayo kita minum sesuatu." Godt menarik tangan Tee untuk memasuki kafe terdekat.

Ketika mereka duduk dan memesan minuman, mereka bicara tentang hal-hal biasa sejenak sebelum Tee bertanya tentang adik-adiknya.

"P', kau pernah menghubungi Bbas?" Tanya Tee penasaran

"Ya. Bbas menanyakanmu. Dia bilang tidak bisa menghubungimu." Jawab Godt dan Tee terlihat begitu bahagia. Adiknya masih mengingatnya.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Tee lagi dengan penuh semangat, melupakan tentang ponselnya.

"Ya, dia baik-baik saja. Bbas sangat merindukanmu."

Love Is Here (bahasa translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang