Chapter 31

2.5K 288 36
                                    






Bbas memainkan pulpennya, kelasnya hari ini membosankan. Dia juga tidak memiliki minat untuk belajar sejak Tee hilang dan sejak dia mengetahui kebenaran. Kebenaran bahwa nenek mereka mengusir ayah dan ibunya, hanya karena ayahnya menikah dengan seorang wanita miskin tanpa status yang tinggi.

Ponselnya bergetar ketika sebuah pesan masuk. Bbas ingin mengabaikannya, tapi ketika melihat nama Godt, ia langsung membukanya.

"Terima kasih, Tuhan!!!" Teriak Bbas tiba-tiba, membuat profesor dan siswa lain terkejut. Beberapa siswa yang tertidur juga terbangun karena terkejut.

"Bbas ..."

"Prof, saya harus pergi. Ini darurat." Bbas tidak peduli apakah profesor mengijinkannya atau tidak. Dia tetap akan pergi. Bbas mengemasi barang-barangnya, memasukkan semuanya ke dalam tasnya dan berlari dengan cepat.

"Sekarang aku harus menjemput P' Cop!" Bbas mengendarai mobilnya ke fakultas kedokteran.

Bbas bertanya pada beberapa mahasiswa di sana di mana Copter, karena ia mencoba menelponnya tapi tidak terhubung.

"P' Cop!" Bbas mengganggu kelas Copter, tapi ia harus memberitahu Copter.

"P' Tee... P' Tee di rumah P' Godt!!!" Bbas sedikit berteriak, dia bahagia. Terlalu bahagia sebenarnya.

Copter yang sedang menjahit tubuh manusia menghentikan gerakannya. Dia hampir akan pergi seperti itu, mengenakan baju dokter dan sarung tangan, tapi Bbas segera menghentikannya.

"Tidak, P'. Ganti bajumu."

Copter melepas baju dokter dan sarung tangannya. Teman-temannya menyuruhnya bergegas dan akan menolongnya jika dosen bertanya tentangnya.

Bbas dan Copter berlari bersama menuju mobil, tidak ada waktu lagi. Ini tidak seperti Tee akan lari, tapi mereka sudah tidak sabar lagi.

Bbas mengemudi dengan sangat cepat, mereka mencapai rumah Tae dalam waktu 20 menit.

"P' Tee!!!" Tee adalah orang yang membuka pintu setelah bel ditekan dengan brutal.

Mereka bertiga ambruk ke lantai karena lompatan Bbas dan Copter. Syukurlah tulang Tee ttidak patah. Bbas dan Copter memiliki berat lebih dari dirinya.

"P' Tee, aku merindukanmu!"

Drama ini berlanjut dan kata-kata rindu bertebaran di ruangan itu. Tiga pria yang lebih tua dari mereka hanya melihat drama itu dari jauh.

"Oke, itu sudah cukup." Tae menarik kerah Copter dan Bbas untuk memisahkan mereka. Tee bisa mati lemas.

Tae membantu Tee untuk berdiri. Wajahnya merah karena menangis. Mereka bertiga berpelukan lagi, kali ini Tae hanya menghela nafas kemudian memilih untuk duduk di sofa. Kimmon dan Godt mengikutinya.

Setelah beberapa saat, mereka bertiga cukup tenang untuk bicara tanpa menangis. Sekali lagi, tiga pria yang lebih tua itu hanya memperhatikan mereka.

"Terima kasih P' Tae, sudah membawa P' Tee kembali." Kata Copter, Tae hanya mengangguk. Bahkan meski orang lain tidak menginginkan Tee di sini, dia tetap akan membawa Tee kembali, tidak peduli apa.

Bbas duduk di dekat Godt dan Copter duduk di dekat Kimmon. Tee? Tentu saja di sisi Tae.

"Baby, kau bau seperti rumah sakit." Komentar Kimmon sambil mengendus Copter. Copter mendorong Kimmon menjauh.

"Ya, aku baru saja selesai menangani tubuh manusia." Jawaban Copter membuat Kimmon cemberut dan sedikit menjauh dari Copter.

"Baby, mandilah sekarang! Pakaianmu ada di lemari." Perintah Kimmon sambil mendorong Copter. Copter hanya menuruti dan berjalan ke kamar Kimmon.

Love Is Here (bahasa translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang