Never Change - Part 19 : Di luar Rencana

337 28 0
                                    


-----------------3am-----------------

Seorang gadis muda mengintip diam-diam sebuah gedung pencakar langit dari balik semak-semak yang tumbuh rimbun di samping gedung itu. Cukup lama ia berdiam di sana, menunggu suatu hal yang tak pasti setelah keputusan sulit yang sudah ia buat hari itu.

Sejak perpisahan mereka di bandara beberapa jam yang lalu, ia telah memutuskan untuk menyusul seseorang yang ia sayangi itu. Harusnya kini dirinya telah berada di atas pesawat yang akan membawanya kembali ke Inggris malam itu. Tapi setelah terjadi pergulatan hebat dalam dirinya, akhirnya ia memutuskan untuk kembali. Setelah dirinya secara tak sengaja mencuri dengar pembicaraan rahasia lelaki itu beberapa hari yang lalu, dirinya tau, akan ada sebuah kejadian besar malam itu. Dan dia sadar, dia takkan pernah bisa tenang sebelum memastikan takkan terjadi hal yang buruk terhadap lelaki yang diam-diam sudah begitu kerasnya melindungi dirinya selama ini.

Beberapa saat yang lalu gadis itu telah melihat beberapa pergerakan sekelompok orang bersenjata memasuki gedung itu. Dari atribut yang ia lihat, gadis itu bisa menerka siapa sekelompok orang bersenjata itu. Ia semakin merapatkan diri di tempat persembunyiannya itu agar tak terlihat orang lain. Detik demi detik terus berlalu, masih belum ada tanda-tanda atau suara-suara mecurigakan dari dalam gedung itu. Dengan wajah cemas penuh kekhawatiran, ia memandang ke arah puncak gedung itu. Tampak sebuah helikopter telah melintas terbang dari atas sana.

BRAKKK!!

Gadis itu sontak menegang mendengar suara keras yang terdengar dari dalam gedung itu. Samar-samar ia mulai bisa mendengar suara letusan-letusan kecil dari atas gedung itu. Hatinya mulai merasa gundah dan takut kini. Pikirannya begitu kalut memikirkan apa yang telah terjadi disana dan apa yang harus ia perbuat saat itu. Apakah dirinya hanya berdiam diri disana dengan segala kecemasan, atau mencoba memberanikan diri untuk melihat lebih jauh keadaan di dalam sana?

Tak jauh dari sana, ada sebuah pintu masuk menuju basement gedung. Sesaat ia mengedarkan pandangan dengan gugup, memantau keadaan sekitar yang tampak begitu sepi itu. Kemudian dia akhirnya menguatkan diri dan memutuskan untuk mengendap masuk ke arah belakang gedung itu, mencoba mencari tau apa yang telah terjadi disana.

DORRR!!

Tak berapa lama kemudian, terdengar sebuah suara tembakan dari arah belakang basement gedung itu. Hatinya semakin berdebar, menerka-nerka apa yang berada disana. Ia terus mengendap perlahan mendekati sumber suara itu.

DORRR!!!

DORRR!!!

Seluruh tubuhnya seperti disetrum oleh serangan rasa takut yang meletup-letup di saat lagi dan lagi mendengar suara tembakan dari sana. Tapi gadis itu terus memupuk keberanian dirinya untuk berjalan semakin dalam, terus mendekat dengan hati-hati ke arah sumber suara itu. Dan saat ia telah berada cukup jauh ke dalam basement itu, betapa terperangahnya ia menatap pemandangan yang telah ia temui di depannya itu.

"JANGAN MAIN-MAIN ANAK MUDA!!! HADAPI KEMATIANMU DENGAN KEPALA TEGAK GABRIEL!!!"

Seseorang lelaki muda yang begitu ia kenali telah terjerembab tak berdaya disana menahan luka di kaki dan tangannya. Tak jauh darinya, seorang pria paruh baya tengah berjalan mendekat dengan pistol yang sudah diarahkan ke arah lelaki muda itu. Jantung gadis itu seketika berdegup tak karuan, meneriakan ketakutan-ketakutan yang mencekam melihat bahaya yang mengancam lelaki muda itu. Itu bukan lelaki biasa. Dia adalah lelaki yang selalu ia khawatirkan, selalu ingin ia lindungi, dan selalu ingin ia sayangi sepenuh hatinya. Dialah orang yang telah hatinya pilih sebagai belahan jiwanya.

Dan kini ia tak mampu lagi berpikir jernih saat melihat lelakinya itu telah berada di ujung tanduk. Yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana cara untuk menyelamatkan lelaki kesayangannya itu. Tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri lagi, tubuhnya secara reflek segera berlari cepat ke arah lelaki muda itu, dan mendorongnya agar dapat terlindungi dari terjangan peluru yang telah terhujam ke arah mereka.

Never Change (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang