"Sesuatu yg dilakukan bersama-sama.akan, membuahkan hasil yang positif."
[][][][]Dan, Ini untuk pertama kalinya.No,ini bukan pertama kalinya namun ini yang kedua kalinya.bedanya saat yang pertama Jo tidak melihat bagaimana Leza menghabisinya, jika saja Ryan tidak menelponnya saat itu maka ia akan melihat bagaimana Leza akan menyiksa musuhnya.
"Jack,"panggil Leza.
"Ya nona?"jawab Jack
"Kau, tau kan apa tugasmu?"tanya Leza.
"Ya saya tau nona,"
Leza, mengangguk dan berlalu dari hadapan Jack diikut sertai dengan Jo di sampingnya.
Keluar, dari ruangan dimana tempat kematian Mr.MaCkanzie tiba-tiba ada peluru yang mengarah ke Leza.
"Awas!"ucap Jo langsung memeluk Leza dan menghindar dari peluru yang menancap di tembok.
"Apa kau baik-baik saja?Apa kau terluka?katakan padaku!apa peluru itu mengenaimu?"tanya Jo berturut turut kepada Leza.
Leza, hanya terbengong karena dia masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Heyy!Leza are you okay?"tanya Jo dengan wajah yang panik.
"Hah?"
"Are, you okay Leza?"tanya Jo lagi.
"Ohh, I'm okay"jawab Leza.
"Aku ingin pulang,kalau begitu aku duluan"ucap Leza langsung berlalu dari hadapan Jo.
"Tunggu!"ucap Jo langsung menghampiri Leza.
"Ada apa?"tanya Leza setelah berbalik untuk menatap Jo.
"Biarkan, aku yang mengantarkanmu pulang"ucap Jo.
"Ti-"ucapan Leza terpotong dengan ucapan Jo.
"Aku, tidak menerima penolakan!"ucap Jo dengan nada tak terbantahkan.
"Tapi, aku tidak mau!"ucap Leza dengan nada kesal.
Yang, satu tak ingin dibantah dan yang satunya keras kepala.benar-benar cocok.
"Sudahlah ayo!"ucap Jo langsung menarik tangan Leza.
Walaupun awalnya Leza sempat menolak dan memberontak namun akhirnya, Jo bisa membawa Leza masuk ke mobilnya.
Di dalam mobil Jo, Leza hanya diam termenung memikirkan kejadian yang menimpanya tadi.
"Ternyata, dia sudah mulai bergerak"
"Aku harus bertindak lebih cepat dari dirinya,"
"Dia bermain secara kasar, maka aku bermain secara halus"
"Tunggu diriku Catherine dan Tunggulah penderitaanmu."
"Leza,"Panggil Jo dan Leza langsung tersadar dengan apa yang sedang ia pikirkan dan rencanakan.
"Apa, yang kau fikirkan Leza?"tanya Jo sambil sesekali melirik ke arah Leza dan langsung fokus ke arah kemudi.
"Tidak ada"jawab Leza singkat, padat, dan jelas.
"Baiklah"ucap Jo pada akhirnya karena dia tahu jika Leza masih kesal padanya jadi lebih baik dia mengalah.
Suasana benar-benar canggung dan untungnya mereka sudah memsuki gerbang rumah Leza.
"Terima kasih"ucap Leza dan langsung keluar dari mobil Jo.
"Huhh,"Jo menghela napasnya.
Ketika di dalam mansion, wajah Leza benar-benar datar dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BR I:the Secret Revealed
Cerita Pendek(ON GOING) Prolog Kasih sayang yang telah hilang selama bertahun-tahun, membuatnya menjadi kejam dan dingin. Dia di juluki sebagai perempuan 'Berdarah dingin' yang mampu membunuh musuh hanya dengan sebuah tatapan. Dia, ALEZA ALEXANDER SMI...