Everythings Gonna Be Alright!

2.2K 228 1
                                    

Semenjak perdebatan itu (namakamu) tidak melihat iqbaal lagi, berpapasan saja tidak! kemana pria itu? ia harus meminta maaf! ya harus!

Ia beranjak dari duduknya seraya mengambil tasnya, dan hal itu membuat Revan yang ada disampingnya bertanya, "mau kemana (nam)?"

(namakamu) tersenyum kecil, "gue mau ketoilet bentar,"

"Gue anter ya?" Revan sudah berdiri namun (namakamu) tahan

"Ehh-- gausah! gue bisa sendiri kok, oke?" sahutnya seraya pergi berlalu

Setelah keluar dari kelas, (namakamu) celingak-celinguk mencari iqbaal, "duhh, mana ya?" gumamnya

ia melangkahkan kakinya menuju kelas iqbaal, namun setelah sampai ia tidak menemukan iqbaal, hanya ada beberapa teman iqbaal yang ada dikelas itu, dan iapun tak mengenalinya, ia mendecak kesal "kemana sih dia?"

"hey, (nam)!"

(namakamu) menoleh seraya tersenyum, "ehh, hai yo!"

Rio, teman iqbaal menyapanya. ini kesempatan (namakamu) untuk bertanya mengenai iqbaal, barusaja Rio membuka mulutnya, (namakamu) sudah lebih dulu mendahuluinya

"yo, lo liat iqbaal?"

Rio mendengus, "belum juga gue ngomong (nam),"

"iya-iya maaf! lo tau gak?" sahut (namakamu) terburu-buru

"ada ditaman belakang,"

(namakamu) mengangguk paham, "oke makasih yah yo!" ucapnya seraya berlalu

Rio memasang wajah kagetnya, ia lupa menanyakan sesuatu pada (namakamu), "ehhh (nam)! lo kenapa putus sama iqbaal?!" teriaknya

(namakamu) hanya menengok sekilas saja tanpa menjawab pertanyaan itu, membuat Rio kesal

*

"baay,"

(namakamu) telah sampai di taman belakang, dan benar saja! disini ada iqbaal yang sedang duduk sendiri dengan pandangan kosong, iqbaal yang tersadarpun menoleh dengan sedikit kaget

"(nam),"

(namakamu) tersenyum kecil, "aku boleh duduk baay?"

iqbaal seperti kikuk saat ini, "b-boleh!" ia merasa aneh dan canggung? dengan cepat ia menggeser posisi duduknya memberi space untuk (namakamu), hingga akhirnya (namakamu) telah duduk dismpingnya dengan tatapan nanar

"maafin aku ya baay,"

Iqbaal menoleh seraya mengeryit, "kok minta maaf?"

"y-ya, maaf! aku udah bentak kamu tadi diparkiran," jawabnya dengan lembut

iqbaal tersenyum simpul, "gapapa. itu hak kamu,"

(namakamu) meraih kedua tangan iqbaal dan menggenggamnya, "please jangan jauhin aku, kita masih bisa sahabatan baay," pintanya dengan tatapan memohon

iqbaal menatap kedua mata itu dengan bungkam, sehingga membuat (namakamu) mengeratkan genggaman itu, "Baay," lirihnya

Iqbaal mengerjapkan kedua matanya, ia melepas genggaman itu dengan keras, "Maksud kamu apa, ngelarang aku buat jangan jauhin kamu? sementara kamu sendiri, gak mau dilarang sama aku! aku cuman minta sama kamu jangan bohong sama aku! udah itu aja!" ucap iqbaal dengan nada yang sedikit tinggi

(namakamu) memejamkan kedua matanya sekilas, hingga tak sadar airmatanya menetes, dan hal itu membuat iqbaal mendecak "Gausah nangis bisa kan!?" bentaknya

"ini yang buat aku ngambil keputusan, untuk putus sama kamu baay,"

Mereka sama-sama terdiam, hingga akhirnya (namakamu) berucap dengan nada yang sedikit bergetar efek tangisan kecilnya, "aku bukannya ngelarang baay,"

"trus apa heum?" tanya iqbaal mendekatkan wajahnya pada (namakamu) yang menunduk

(namakamu) mengadahkan kepalanya seraya menatap iqbaal, "yaudah, kalo kamu gak mau juga gapapa, aku gak maksa!"

iqbaal mendesah, "sshh! bukan gamau,"

(namakamu) menatap iqbaal dengan sendu, ia masih menunggu ucapan iqbaal

"yaudah-yaudah, aku gaakan jauhin kamu, lagian aku gaada niat buat itu kok!"

(namakamu) tersenyum bahagia, "serius?"

"iya," ia mengulurkan kedua tangannya untuk menghapus air mata (namakamu), "jangan nangis lagi,"

(namakamu) menepis kedua tangan iqbaal, ia dengan cepat memeluk iqbaal dengan erat, "makasih ya baay, kamu udah mau ngertiin aku,"

Senyuman yang tadi menghiasi wajah tampan iqbaal kini memudar, ia masih belum membalas pelukan itu

Merasa iqbaal belum membalas pelukannya, (namakamu) melepas pelukan itu dengan tatapan bingung, "kenapa baay?"

iqbaal tersenyum kecil seraya menggeleng, "gapapa,"

(namakamu) mengangguk paham

"aku tau, kamu sakit hati baay!"




bersambung...

𝐌  𝐀  𝐍  𝐓  𝐀  𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang