(Tidak) peduli

1.1K 144 2
                                    

"Gue juga mikirnya kaya gitu ras," ujar (namakamu) pada teman perempuan, panggil saja Laras

"Kalau misalkan tugas kita gak kenilai gimana? mana tu orang lagi sakit lagi!" kesalnya

(namakamu) menyikut laras seraya menatapnya sinis, "Lo tuh ya, bukannya ngedoain Bu Nisa biar cepet sembuh malah kaya gini! Mahasiswa macem apa lo?"

Laras tercengir, "Ya tapi kan nasib tugas kita gimana (nam),"

(namakamu) terdiam membuat Laras mendecak, "Diem kan lu?"

"Itumah urusan nanti aja ras, Yang penting sekarang kita doain aja Bu Nisa biar cepet sembuh," jawab (namakamu) cepat

"Lo pulang sama siapa? Iqbaal?" tanya Laras ketika mereka sudah berada di parkiran

(namakamu) menggeleng, "Enggak,"

"beneran putus (nam)?" tanya Laras dengan nada sedikit menggoda

(namakamu) melirik sinis, "Ras diem deh!"

Laras terkekeh, "yaudah deh, gue balik duluan ya? Hatihati lo!"

"Iyaa, hatihati ras!"

Laras hanya mengangguk lalu ia pergi meninggalkan (namakamu) yang tengah menunggu...







"Hai (nam), Sorry lama!"

(namakamu) tersenyum, "Apaansih Rey? Orang gue baru nyampe diparkiran kok!"

Ya. (namakamu) tengah menunggu Rey yang akan mengantarkannya pulang. Pria itu sudah beberapa kali mengantarkannya pulang, Dan hal itu membuat (namakamu) tak enak hati

"Tumben naik motor," ujarnya

Rey mengangguk seraya melepaskan helmnya namun ia masih stay diatas motor, "Iyaa, Pengen aja. Kasian kan kalau diem mulu di garasi,"

"Lo seharusnya gausah jemput gue mulu Rey! Lagian jauh loh kesini, Mana lo juga kuliah kan?"

"Gapapa elah! Udah ya gausah dibahas, Gue seneng kok!"

"Tapi guenya yang gaenak,"

"Gaenak tuh kalau lo yang minta terus menerus sama gue, Tapi kan ini enggak! Gue yang inisiatif sendiri," Tepisnya

(namakamu) tersenyum tipis, "Makasih ya rey!"

"Iya samasama, Yaudah yuk, keburu sore banget!" ucap rey seraya mengulurkan helm pada (namakamu) dan dengan senang hati (namakamu) menerima helm itu

"Untung gue pake celana rey!" Desisnya yang sudah memakai helm itu

"Emang kenapa?"

"Ya kalau pake rok, berabe! Gue kan gak nyaman kalau harus duduk nyamping kiri,"

Rey terkekeh, "Kan ada jaket gue, Lagian gue selalu punya seribu cara untuk bisa bikin lo nyaman dideket gue,"

(namakamu) terkekeh gemas, "Rompis amat lu!"

Sampai akhirnya (namakamu) bersiap untuk naik kemotor Rey namun tertahan karna ada yang memanggilnya

"Ehh-- Vero, Adam, Rendi ada apa?"

Ya. Mereka adalah sahabat iqbaal. Ketiga pria itu tersenyum tak enak pada (namakamu)

"Lo mau pulang ya (nam)?" tanya Vero dengan nada tak enak

(namakamu) mengangguk, "Kenapa?"

"ituu, mantan lo sakit!" Jawab Adam dengan jelas

(namakamu) terdiam sejenak, "Sakit?"

Rendi mengangguk ragu, "Iya, Kita cuman mau ngasih tau aja sih."

(namakamu) mengangguk paham, "Gitu ya?"

Vero mengangguk, "iya lagian dia cuman sakit demam aja kok, Kemarin katanya dia keujanan gitu deh,"

(namakamu) mengangguk kecil seraya tersenyum tipis, "Bilang sama dia, Cepet sembuh!"

Ketiga pria itu mengangguk, "Yaudah deh kita cabut dulu ya (nam), Bro!" ucap Vero menatap pada (namakamu) dan Rey

Rey mengacungkan jempolnya seraya tersenyum kecil

"Lo mau jenguk dia?"

"hah?" (namakamu) menggeleng cepat, "Enggak ah! Ngapain,"

Rey terkekeh, "Serius? Emangnya lo gak khawatir?"

"Enggak rey! Udah ah ayo kita pulang," 

Rey tersenyum tipis pada (namakamu), "Gue tau lo khawatir sama dia (nam)," Batinnya

"Rey! Kok diem?"

"Ehh-- iyaiya, ayo!"








*






Diperjalanan (namakamu) hanya terdiam seraya menyandarkan kepalanya di punggung Rey, pikirannya ntah kemana-mana

"(nam).."

"(nam).."

Berkalikali Rey memanggilnya namun tak kunjung dijawab, padahal motornya sedang berhenti karna lampu merah

Rey menggoyangkan motornya dan hal itu membuat (namakamu) tersentak kaget

"Ish! Rey apaansih lo? Ntar jatoh bego!"

Rey tertawa kecil, "Lagian lo sih, Gue panggil gak nyautnyaut!"

"Bodo!"

"Lo seriusan gak mau kerumah iqbaal?"

"Ngapain? Gak ada kerjaan banget!"

"Ck! Jenguk lah, Diakan sakit!"

"Gak! Males, Gak peduli juga"

"Jadi ceritanya lo mau purapura gak peduli sama dia?"

(namakamu) mendecak kesal seraya memukul bahu Rey pelan," Apaansih rey? Siapa juga yang purapura? Gue beneran gak peduli kok,"

Rey menahan tawanya, "Iyaiya, Jangan ngambek dong!"

(namakamu) mendecih kesal, "Gue beneran gak peduli kok," batinnya




𝐌  𝐀  𝐍  𝐓  𝐀  𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang