"Aku mau nanya boleh gak?"
Gadis yang ditanya hanya mengangguk, "Nanya apa?"
"Mungkin ini terlalu pribadi, but aku butuh jawabannya,"
(namakamu) mengeryit, "Nanya apa emang?"
"Selama kamu sendiri, ada gak cowok yang mau ngedeketin kamu.."
(namakamu) terdiam mendengar penuturan itu, dan hal itu membuat pria ini terbelalak
"Aku tau banyak cowok yang ngedeketin kamu, tapi yang aku pengen tau itu--"
"Ada baay,"
Dan kini iqbaal yang terdiam, mati kutu! Ia tidak menyangka bahwa gadis yang ada disampingnya ini menjawab yang seharusnya tak ia harapkan
"Dia sebenernya udah deket sama aku, sebelum kita pacaran dulu baay! Dan yaa-- Aku sama dia deket,"
Iqbaal melirik sekilas seraya tersenyum tipis, "Pacaran?"
(namakamu) menggeleng, "Enggak, Enggak pacaran,"
"Tapi akan segera kan?" sahut iqbaal sembari tertawa miris
(namakamu) menghela nafasnya, "Kenapa kamu tiba-tiba nanyain itu?"
Iqbaal memutarkan stir 90° kekanan, ia terdiam dan hal itu membuat (namakamu) memanggilnya lagi
"Baay.."
"Ya gapapa, Aku cuman pengen nanya aja." alibinya
Lagi, lagi (namakamu) menghela nafasnya, Terserah. Pikirnya
"Aku fikir ucapan kamu yang bilang kamu mau fokus sama kuliah dan lainlain itu bener, gataunya itu cuman alibi kamu doang," Sahut iqbaal menatap lurus kearah jalanan
(namakamu) mengeryit, "Maksud kamu?"
"Kamu pasti paham apa yang aku maksud (nam),"
"Tapi aku bener--"
"Kemarin aku coba untuk minta balikan sama kamu, Tapi kamu bilang kamu mau fokus kuliah, fokus ngerjain tugas. Sedangkan sekarang? Kamu bilang kalau ada cowok yang berusaha untuk ngedeketin kamu," ucap iqbaal sembari menoleh sekilas
"Tapikan itu cuman deket aja baay, Gak lebih!"
"Mau lebih atau enggakpun, Kamu gak nolak dia kan? Kamu gak ngelarang dia kan? Itu artinya kamu memang mempersilakan oranglain untuk bisa ngedeketin kamu, Secara gak langsung kamu emang ingin membangun suatu hubungan yang baru," Tukas iqbaal
(namakamu) terdiam
"Kamu munafik tau gak!"
(namakamu) melirik kesal, "Aku gak seperti apa yang kamu bilang!"
"Trus apa?"
(namakamu) terdiam, ia mendengus kesal
*
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di kampus dengan suasana yang tak biasanya, Mungkin karna efek tadi iqbaal menanyakan hal itu
"Nanti pulangnya kaya biasa ya, Aku tunggu diparkiran." sahut iqbaal seraya melepas seatbeltnya
"Gausah,"
Iqbaal memasang wajah bingung, "Kok gausah? Kenapa?"
(namakamu) mengambil tas juga bukunya dikursi belakang, "Aku mau jalan sama temen,"
Terdengar iqbaal mendecih, "Temen deket kamu itu?"
Daripada terjadi keributan (namakamu) lebih memilih untuk segera pergi, Namun sebelum itu mengucapkan terima kasih pada iqbaal karna lelaki itu rela kerumahnya dahulu agar bisa berangkat kekampus bersama
"(nam) kamu belum jawab--"
(namakamu) menoleh sembari tersenyum tipis, lalu ia berhasil keluar dari mobil meninggalkan iqbaal yang memasang wajah kesal
"Ck!"
Ia memukul stir mobil dengan keras, "Gue harus temuin cowok itu!"
"Berani banget dia ngedeketin (namakamu)," Lanjutnya
Kedua mata iqbaal menangkap ketiga sahabatnya yang baru beberapa langkah melewati mobilnya, Dengan segera ia keluar dari mobil
"Vero, Rendi, Adam!"
Panggilannya itu lantas membuat ketiga sahabatnya ini menoleh kebelakang seraya menghentikan langkah mereka
"Elu baal," ujar adam setelah iqbaal berada diantara mereka bertiga
"Kalian harus bantuin gue," sahut iqbaal dengan wajah yang serius
Ketiga sahabatnya ini saling melempar tatapan, Ini orang kenapa? pikir mereka
"Bantuin apaan?" tanya Vero
"Jadi ada cowok yang berusaha buat deketin (namakamu) dan gue mau kita harus bisa temuin itu cowok," Ucapnya dengan nada yang menggebu-gebu
Vero terkekeh meremehkan, "Trus-- Setelah lo tau itu cowok, mau lo apain?"
"y--yaa gue mau... Mau ngingetin sama dia untuk jangan coba-coba deketin (namakamu)," jawabnya dengan sedikit ragu
Vero mengangguk paham, ia menghela nafasnya, ia merangkul iqbaal, "Sekarang gue tanya sama lo, urusannya sama lo apa? dan Hak lo apa?"
skakmat!
Iqbaal terdiam tak bisa menjawab
"Diem kan lo? Makanya baal, jangan ngurusin (namakamu) yang udah jelas-jelas mantan lo. MAN..TAN lo!" tukas Adam dengan penekanan
"Tapi gue masih sayang sama dia.. Gue udah coba buat moveon dari dia, tapi gue gak bisa," Lirihnya
"Bukannya gak bisa! Emang lonya aja yang gak berniat untuk moveon, Lagian segala sesuatu itu harus ada niat! Kalo lo terus-terusan ikut campur sama urusannya (namakamu), kasian dia baal! Dia mau cari cowok yang bikin dia nyaman," Ujar Rendi dengan sedikit kesal
"Nyaman? Gue selalu bikin dia nyaman."
"Ya kan gak mesti sama lo mulu. Mikir lah!" Desis Vero
"Lagian lo ngapain sih pake sok-sok'an pengen cari tau soal cowok yang katanya lagi ngedeketin (namakamu)?" tanya Rendi
"Ya pengen aja, Gue gak mau mereka deket, Apalagi sampe pacaran! Gak Gak Gak!"
"Astaga baal, baal! Arti dari deket tuh bukan berarti pacaran kali! Bisa aja sahabatan, temenan! Gak melulu harus pacaran kan?" sahut Adam
"Nah bener tuh!"
"Sama aja! Ujung-ujungnya pasti pacaran!" tegas iqbaal
"Itu artinya lo emang ngedoain," kekeh Rendi
Iqbaal menatap tajam pada Rendi, "Ren, gue gaplok lu ya?!"
"tuhkan salah lagi!" cibirnya
"emang lu kodratnya salah terus ren," desis Veri
"Udah, udah! Pokoknya, gue mau kalian bantuin gue buat nyari tau soal itu cowok!"
"Ogah! Males gue, Ngapain coba matamatain cowok, nehi!" tolak Vero
"Bener! Gue ogah!" Lanjut Rendi
"Masih mending cewek! Nah ini? Cowok! Dih!" sahut Adam
"Ck! pleaseee bantuin gueee," Rengek iqbaal dengan kesal
"Gak! ayo guys, kita caw!" sahut Vero melangkah mendahului sahabatnya
"Sorry ya baal, Kali ini kita gak bisa buat bantuin lo." Ucap Rendi setelah menepuk bahu iqbaal lalu ia pergi disusul Adam
"Babai ibaayyy, jangan nangis yaa!" Sindir Adam melangkah sedikit berlari
"Ck! SAHABAT MACEM APA LU PADA!!" teriaknya kesal
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌 𝐀 𝐍 𝐓 𝐀 𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐥𝐚𝐦𝐬𝐲𝐚𝐡. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤�...