"Cepet sembuh lo, Kampus sepi gaada lo!"
"Bacot lu berisik!"
"Gue ngomong sesuai sama apa--"
"Diem dam, Gue lagi pusing!"
Celotehan itu berasal dari Iqbaal dan temantemannya. Kini mereka tengah berada di rumah iqbaal, Lebih tepatnya menjenguk Iqbaal
"Tumbenan lo sakitnya lama baal," celetuk Rendi
"Tumben, Tumben.. Emang lo fikir gue bukan manusia apa?!"
"jangan marah-marah! Katanya sakit!" Kekeh Vero
"Gue emang sakit onta!"
"Tau lo baal! Masih bisabisanya lo ngegas," sahut Adam
"Kalau demam gue kaga turunturun, Gue aduin pak bendi!"
"Lah? Apa urusannya sama pak bendi?" tanya Rendi
"Ya adalah! Gara-gara kalian bikin gue emosi mulu, Gue jadi absen banyak! Biar pak bendi nyoret lu pada dari absenan," jawab iqbaal dengan sinis
"Ck! Ngeri banget," Desis Vero
"Bodo!"
"Ohya baal, Si (namakamu) udah jengukin lo?" tanya adam
Iqbaal menggeleng seraya mengeryit, "Belom, Emang dia bilang bakalan jengukin gue?"
"y-yaa enggak sih! Gue cuman nanya," cengirnya
"Ck! Gausah nanya lo!" sambar Iqbaal
"Udahlah baal, gausah terlalu banyak berharap sama dia, Lagian dia udah gak peduli lagi sama lo," Sahut Rendi
Iqbaal menatapnya sengit, "Tau darimana lo? Sotoy amat!"
"Dikasih tau juga!"
"Iya baal, bener apa kata Rendi. Lo gausah terlalu banyak berharap sama (namakamu) lagi," setuju Vero
Iqbaal terdiam
"Dia udah gak peduli sama lo, Buktinya pas kita bertiga ngasih tau kalau lo sakit, Dia cuman bilang cepet sembuh doang, Tanpa bilang dia bakalan jengukin lo," Ucap Rendi
"Ya siapa tau dia bakalan jengukin gue, Keep positif thinking aja dulu," ucap iqbaal santai
Adam mendecih, "Mau sampai kapan lo keep posthink mulu? Sampai nenek gue nikah lagi?"
"Emang nenek lo janda dam?"
"Kaga ver, Nenek gue setia sama kakek gue!"
"ya terus kenapa lu bilang kek tadi?"
"kan siapa tau," desis Adam
"Lu pada kalo mau ngomongin Hal lain, Diluar sono! Kaga usah disini," Usir Iqbaal
Vero hanya menahan tawanya saja, "iye baal, sorry!"
Iqbaal menghela nafasnya gusar, "Pasti dia sekarang lagi mesra-mesraan sama tu cowok!"
"Ohiya, by the way... Cowok yang deket sama (namakamu), Ganteng juga ya? Cool gitu, kek gue!" Ujar Adam
"Dam bisa ga sih? Kaga usah manas-manasin gue?!" kesal iqbaal
"Gue mana ada manas-manasin lu baal? Gue cuman ngomong apa adanya,"
"Apa adanya mata lu sobek!"
"Lu pada main kesini bukannya bawa berita baik tentang (namakamu), Ehh tautaunya," Ucap iqbaal
"Ah, lu mah kaga ngehargai kita banget baal!" Sindir Vero
"Bukannya gitu, Ver.."
"Ck! Parah lu!"
"Salah lagi gue," desis iqbaal
"Lu selalu salah baal, Makanya diputusin sama (namakamu)," Cibir Rendi
bugh!
Iqbaal melempar bantal pada wajah Rendi, membuat Rendi meringis kesakitan
"Anjir lu parah!"
"Lu yang parah bego!" sambar iqbaal
Sementara Vero dan Adam hanya tertawa melihat pertengkaran iqbaal dan Rendi
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌 𝐀 𝐍 𝐓 𝐀 𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐥𝐚𝐦𝐬𝐲𝐚𝐡. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤�...