Another Guy

1.9K 200 0
                                    

"(namakamu) tapikan aku mau kita dating bareng!"

"Gak bisa baay, aku udah ada janji sama Revan!"

"ohhh... Jadi kamu lebih milih dia daripada aku?"

(namakamu) mendesah, "Bukannya gitu baay, tapi emang aku udah ada janji duluan sama Revan! Kamu tolong ngertiin akulah!"

iqbaal menggeleng cepat, "Bukannya aku yang harus ngertiin kamu! tapi kamu yang harusnya ngertiin aku!"

"Tapi baay--"

"Hai (nam),"

Taklama kemudian, Revan datang dan langsung merangkul (namakamu), ia datang dengan senyuman tampannya

(namakamu) melirik pada Revan yang merangkulnya, kemudian ia kembali menatap iqbaal yang memasang wajah kesal

"Gausah, rangkul-rangkul bisa kan?" geram iqbaal sembari berusaha melepaskan tangan kanan Revan dari pundak (namakamu), Namun Revan tetap tak melepaskannya

"Apaansih lo? Pake ngelarang segala!" bentak Revan

"Lo gak usah--" ia menatap pada (namakamu) yang terdiam, tanpa merasa risih atas rangkulan Revan, "(nam)! Kok kamu diem aja sih dirangkul sama dia?"

(namakamu) menatap malas iqbaal, sementara Revan tersenyum kemenangan, "Ya emang kenapa? Salah kalo Revan rangkul aku?"

Iqbaal tercelos mendengar pernyataan dari gadis itu, ia benar-benar tak percaya

"Salah? Enggak kan baay?"

"Udahlah baal, Lo udah gak ada lagi HAK buat larang (namakamu) lagi! Kalian udah putus! jadi mendingan sekarang, lo cabut dari adepan kita  berdua, karna Gue sama (namakamu) mau jalan!" usir Revan Dengan halus

Sebenarnya, (namakamu) tidak tega melihat iqbaal yang diperlakukan seperti ini. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa! Ini memang, yang harus iqbaal sadari

iqbaal memasang wajah tak percaya pada (namakamu), ia terlihat kesal, sedih, emosi, itu terlihat dari kedua tangannya yang mengepal kuat

(namakamu) menghela nafasnya, "baay, lebih baik sekarang kamu pergi,"

iqbaal menggeleng tak percaya, dengan rasa kesal yang memuncak, akhirnya ia pergi dari hadapan mereka berdua, (namakamu) menatap sendu kepergian iqbaal

"Yaudah yuk!" ajak Revan sembari mengelus bahu kanan (namakamu)

(namakamu) melirik seraya mengangguk lemah

"senyum dong! Kitakan mau jalan, Jangan sedih,"

(namakamu) tersenyum kecil, itu membuat Revan ikut tersenyum, "nah gitu dong!"

bersambung....

𝐌  𝐀  𝐍  𝐓  𝐀  𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang