"Gue gak mau dia ninggalin gue," - Iqbaal Alamsyah
Iqbaal sedang berada didalam mobilnya yang sedang melaju kearah rumah (namakamu). Dengan senyuman yang tidak luntur, sebentar lagi ia akan menemui sang mantan kekasih
Ia sengaja tidak memberitahu pada (namakamu) bahwasanya ia akan berkunjung kerumahnya, ia yakin jika ia memberitahunya dulu, gadis itu akan menolak ajakannya
Ohya, omong-omong ia akan mengajak gadis itu kesuatu tempat yang dimana tempat itu adalah tempat yang dulu ia dan (namakamu) sering kunjungi, ya dulu ketika masih berpacaran
ia melirik jam yang ada ditangan kanannya menunjukkan pukul 10 pagi. Kebetulan hari ini Kampus libur jadi ia putuskan untuk pagi ini mengunjunginya
Setelah kurang lebih 25 menit berada di jalan, akhirnya ia sampai dikomplek (namakamu), ia barusaja masuk meminta izin pada satpam yang memang ditugaskan di komplek perumahan (namakamu)
Namun belum juga sampai dipekarangan rumah (namakamu), Ia memberhentikan mobilnya-- padahal tinggal 2 rumah lagi yang akan ia lewati setelah itu ia akan sampai dirumah (namakamu). Tapi itu semua hanya angan belaka, jarak mobilnya dan juga pekarangan rumah (namakamu) mungkin 50 meter, dan dari dalam mobil ia bisa melihat mobil lain yang terparkir didepan rumah (namakamu)
"Siapa sih?" gumamnya seraya menyipitkan kedua matanya
Taklama kemudian ada seorang pria mungkin seumuran dengannya keluar dari mobil tersebut dan berdiri di kap mobil, Iqbaal sendiri tidak mengenali pria itu, dari atas sampai bawahpun ia tidak mengenalinya, terlebih wajah pria itu
"Bukan si Revan itumah," desisnya
Gerbang rumah (namakamu) terbuka menampilkan sosok gadis yang akan ia ajak ketempat yang akan dituju, ya itu (namakamu)
Gadis itu tersenyum pada pria itu, kedua mata iqbaal terbelalak karna ia melihat dua manusia itu cipika-cipiki dan hal itu membuatnya geram, cemburu mungkin?
"Kayanya mereka udah deket banget," Lirihnya
"Gantengan juga gue," Lanjutnya
Taklama (namakamu) dan Pria misterius itu masuk kedalam mobil dan bersiap pergi, begitupun iqbaal. Ia akan mengikuti kedua manusia itu
*
Mobil iqbaal berhenti disebuah cafe, ia memarkirkan mobilnya yang tak jauh dari mobil yang ditumpangi (namakamu) dan juga pria misterius itu
"Mau makan?" desisnya
Ia keluar dari mobil sebelum keluar ia memakai masker dan juga topi berwarna hitam, Nyamar
Ia duduk tak jauh dari kedua manusia itu, hanya terhalang 3 meja, Ia masih bisa mendengar apa yang diomongkan kedua manusia itu
Ia mengambil buku Menu yang ada di cafe ini tanpa berniat untuk membaca apalagi memesan, namun seorang pelayan mengagetkannya lantaran ia sejak duduk kedua matanya terus saja menatap kearah dua manusia itu
"Kopi aja kopi!" ucapnya dengan pelan namun terdengar kesal
"Bisa diulang mas? Kurang jelas.."
Iqbaal menghela nafasnya, Ia menarik masker itu sedikit kebawah agar Pelayan bodoh itu dapat mendengarkannya dengan jelas, "Kopi mbaaaa," jawabnya malas
"Baik, Ditunggu ya!"
Setelah pelayan itu pergi lantas iqbaal melanjutkan aksinya untuk menatap kearah (namakamu) dan pria misterius itu, ia melihat pria itu dengan beraninya mengelus pipi (namakamu) atau sekedar mengelus rambut gadis itu
"Ck! Apa apaan sih tuh cowok?! (namakamu) juga ngapain cuman senyam-senyum doang!" Desisnya pelan
"Lo beneran hari ini libur ngampus?" tanya pria itu
(namakamu) mengangguk yakin, "Iya beneran, Lo gak percayaan amat sih!" kekehnya
"Ya kan gue takutnya lo cuman bohong, Siapa tau aja.. Lo rela gak masuk kuliah demi gue,"
(namakamu) mengusap wajah pria itu dengan tawa geli, "Halu lo dasar!"
Iqbaal memasang wajah kesalnya, "Panas banget sih ni cafe!" desisnya lagi
Awas loh baal kecyduk! - author
"Gue gak rela kalo ada cowok yang berani deketin (namakamu) selain gue," desisnya dengan sinis
Kedua tangannya mengepal hebat tatkala ia melihat pria misterius itu menggenggam tangan kanan (namakamu)
"Lo cantik banget hari ini," ucap pria itu membuat iqbaal memasang wajah menjijikkannya
ia melihat (namakamu) tersenyum malu, "Gue kan cewek, Rey!"
Iqbaal mengeryit, "Rey? Nama tu cowok?" desisnya
Pria itu mengangguk paham, "iya, tapi lu beneran cantik hari ini, lebih malah! Apalagi lo pake hoodie pemberian gue ini," Puji pria itu
(namakamu) terbelalak kaget, "Hah?!J-jadi ini hoodie dari lo?"
Pria itu mengangguk, "iya, Lo suka kan? Ah gausah ditanya lagi deh! Orang lo udah pake kaya ginimah udah pasti suka!"
(namakamu) tersenyum kecil, "Gue fikir ini dari iqbaal, Ehh tapi.. Kok gue ngarepin ini dari dia sih? hih!"
"Gak siasia gue milihin hoodie ini buat lo," sahut pria itu
"Makasih ya rey, Gue suka kok!"
"Bagus deh! Ohiya, gue mau ngomong sesuatu (nam)," ucap pria itu
(namakamu) mengangguk kecil, "ngomong apa?"
Sementara iqbaal ia mengubah posisi duduknya yang semula bersandar kini menegakkan tubuhnya, bersiap untuk memasang telinga sejernih-jernihnya agar ia bisa mendengar apa yang akan pria misterius itu ucap
Pria itu terlihat gugup sekali, itu terlihat ia yang beberakali mengulum bibirnya agar terlihat basah, Sementara (namakamu) ia melepas genggaman itu, "Kenapa sih rey? Lo kok kaya yang gugup gitu? Mau ngomong apa?"
Cowok yang katanya-- bernama Rey itu menggeleng kecil, "Enggak! Gue cuman mau bilang.. Sekarang kan, Lo udah.. y--yaa you know, Lo sekarang jomblo, Jadi gue berniat untuk.."
(namakamu) menaikkan sebelah alisnya, "Untuk?"
Iqbaal mendecih, "Pasti mau nembak! Udah ketebak lu!"
"Untuk ngedeketin lo. Gue-- Gue gak akan langsung nembak lo atau ya something like that! Gue cuman minta izin aja sama lo supaya gue bisa ngedeketin lo, tanpa lo harus ngerasa risih dengan keberadaan gue," Ujar pria itu dengan suara ngebass
Iqbaal terkesiap mendengar penuturan pria itu, sementara (namakamu) ia hanya tersenyum tipis
"Lumayan juga cara modus dia," batin iqbaal
"Gimana (nam)? Boleh kan?"
(namakamu) menghela nafasnya Lalu ia mengangguk seraya tersenyum manis, "Lo beda rey. Lo gak kaya cowok lain yang dengan spontannya nembak gue secara tiba-tiba! Lo tuh lucu tau gak? Mau ngedeketin gue tapi lo minta izin dulu," Kekehnya
Pria itu ikut tersenyum-- Lega! "Jadi lo ngizinin?"
(namakamu) mengangguk, "iya. Lagian, ngapain juga gue ngelarang lo,"
Iqbaal membelalak tak percaya, "Gak! Ini gak bisa dibiarin! Pokoknya, gue gaakan ngebiarin tu cowok ngedeketin (nam)," Desisnya, dengan susah payah ia menahan emosinya agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan
Dengan kesal ia bangkit dari duduknya, menyingkirkan kursi dengan kasar sehingga membuat orang orang yang berada di cafe ini tertuju padanya, tak terkecuali (namakamu) dan Rey?
"Kenapa sih tu orang?" desis Rey menatap aneh pada iqbaal yang sudah keluar dari cafe
(namakamu) mengeryit, "Kaya kenal," gumamnya
"Apa (nam)?"
"Hah?! Eng- enggak!"
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌 𝐀 𝐍 𝐓 𝐀 𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐥𝐚𝐦𝐬𝐲𝐚𝐡. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤�...