Brother Goals.

2.3K 192 1
                                    

Hari ini (namakamu) tidak ada kegiatan dikampusnya karna hari ini ia libur. Itu menjadi alasannya kenapa sampai siang seperti ini ia masih stay dikamarnya dengan keadaan ranjang yang masih berantakan, diatas kasurnya ia tidak diam, ia sedang menonton film favoritnya di laptopnya sembari duduk bersila, ditemani dengan kripik pisang, cemilannya

krauk!! krauk!!

Itulah suara yang timbul dari cemilan yang dikunyah habis oleh gadis cantik ini

Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintunya, belum juga snag pemilik kamar mengizinkan, orang yang seenak jidatnya ini masuk tanpa izin. huh menyebalkan

"Adek, boleh masuk gak?"

(namakamu) melirik sinis orang yang sudah duduk di hadapannya, ia menghiraukan pertanyaan itu dan masih mengunyah dengan tatapannya yang masih ke arah laptop

"aish, gitu aja ngambek," Cibir pria ini sembari menyomot 1 bilah kripik pisang dan mengunyahnya

"Siapa yang marah sih bang?" sahut (namakamu) dengan malas dan kali ini menatap pria yang ada di hadapannya ini, Dika.

Dika terkekeh, "Tadi apa? sinis gitu matanya,"

(namakamu) melototkan kedua matanya pada Dika, "Siapa yang marah sih njir? Gue gak marah yah!"

"ehh-- Sekarang Gue-gue an ya? Mau abang bilangin sama mamah papah? heum?"

(namakamu) menatap kesal Dika, sungguh mempunyai Abang seperti Dika itu adalah mimpi buruk baginya. Kenapa? Lihat saja tingkah usilnya yang selalu membuat (namakamu) naik darah!

Maklumkan saja teman-teman, Mereka hanya beda 5tahun. Cukup dekat bukan? Dika 26 tahun sementara, (namakamu) 21 tahun.

"Bang please deh, jangan bikin aku emosi bisa kan? Hari ini tuh aku mau tenang, gak mau diganggu-ganggu kek gini! Abang ngertiin dikit dong!" kesalnya

Dika terlihat seperti berfikir, namun sejenak kemudian ia bertanya, "ohiya, kamu gak kuliah ya? Bolos kamu heum?"

(Namakamu) menghiraukan pertanyaan itu ia lebih memilih untuk melahap kripik pisangnya lagi

"Oy! jawab elah! Ditanya juga,"

(namakamu) kembali menatap abang KEZEYENGANNYA ini dengan sengit "abang pikun atau gimana sih? Kemarin kan aku udah ngasih tau, aku libur hari ini. Abang udah tiga kali ya, nanya itu mulu!" sewotnya

Bukannya merasa bersalah, justru Dika cengengesan, dan itu membuat adiknya ini semakin kesal, "ya kan, abang cuman ngetes aja. Siapa tau, kamu bohong sama abang trus kamu jadi ngerasa dosa karna bohong sama abang," jelasnya santai

"Yain aja, terserah orang ganteng!" 

Dika terkekeh, namun detik selanjutnya ia terdiam seraya menatap adiknya ini dengan serius, "Dek, kamu beneran putus sama iqbaal?"

(namakamu) menoleh seraya bungkam, Dika yang melihat ekspresi itupun tersenyum kecil

"sorry, abang gak bermaksud buat bikin kamu sedih. Tapi abang--"

(namakamu) mengangguk paham seraya tersenyum tipis, "iya bang. aku ngerti kok! Aku emang," ia menghela nafasnya sejenak, "E-emang, udah putus sama dia. Udah gak ada hubungan apa-apa lagi,"

Dika mengulurkan tangan kanannya untuk menggenggam tangan kiri adiknya itu, ia menggenggam erat, seakan-akan ia memberikan kekuatan lewat genggaman itu, "Abang tau kamu masih sayang sama dia, Abang tau kalian masih saling sayang. Jujur, abang gak suka dan gak rela saat tau kalian putus, terlebih mamah." ia mengangkat kedua bahunya, "mamah, ngesupport banget kamu sama iqbaal. Tapi, y-yaa bagaimanapun juga itu udah jadi keputusan kamu. Kamu udah gede, udah bisa ngambil keputusan sendiri. Apapun itu resikonya, kamu harus terima itu dengan lapang dada,"

(namakamu) menepis airmata yang sempat menetes dengan sekali gerakkan ia berhasil memeluk Dika dengan erat, (namakamu) menangis dengan pelan

song play : Dive - Ed sheeran

"Please, jangan nangis hanya karna soal cinta dek. abang gak suka." lirihnya sembari mengelus punggung sang adik

Bukannya menjawab justru (namakamu) semakin menangis ditambaj dengan memperdalam pelukan itu, ia menyembunyikan wajahnya di ceruk Dika

"Abang harus apa biar kamu gak nangis, heum? Abang harus apa dek?"

(namakamu) menggeleng kecil

"Abang sayang sama kamu dek, Abang gak mau kamu nangis hanya karna cowok."

(namakamu) masih menangis dalam pelukan itu

"Cowok masih banyak dek diluaran sana. Abang yakin, kalo kamu ditakdirkan untuk berjodoh sama iqbaal, kalian pasti dipersatukan lagi, percaya sama abang,"

bersambung...

𝐌  𝐀  𝐍  𝐓  𝐀  𝐍 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang