Chapter 1

5.4K 223 5
                                    

"Hai" sapa laki-laki yang berada paling depan, Aisyah pun menengok sambil tersenyum dan ia langsung berbalik melanjutkan aktivitas makannya karena laki-laki itu adalah orang yang sedari pertama masuk selalu memperhatikannya yang membuat ia menjadi risih. Sedangkan teman-temannya hanya ternganga melihat lelaki tersebut menyapa Aisyah.

"Kenalin gue Raihan, temen sekelas lo" sambungnya lagi sambil menyodorkan tangannya tapi Aisyah hanya mensedekapkan kedua tangannya di depan dada yang membuat Raihan menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Aisyah" jawabnya

"Ini temen gue yang juga temen sekelas lo, ini Galang, Azzam, Bayu, dan Rendi" Raihan memperkenalkan yang dibalas dengan jawaban sama seperti sebelumnya. "Kalo gitu kita duluan ya" Aisyah hanya tersenyum

Melihat tingkah Aisyah yang biasa saja saat bertemu Raihan membuat teman-temannya bingung tak percaya, pasalnya Raihan itu adalah cowok paling ganteng di sekolahnya sekaligus kapten basket. Banyak cewek-cewek yang suka mendekatinya dan memberinya hadiah namun Raihan seolah tidak suka diperlakukan seperti itu dan memilih bersikap dingin. Tapi kenapa dengan Aisyah sikap dinginnya itu hilang. Membingungkan.

"Syah kamu tau gak?" tanya Mitha

"Ya aku gak tau, kan kamu belum kasih tau" jawab Aisyah

"Ih serius Syah"

"Si Raihan itu cowok paling ganteng di sekolah ini tau" sambung Zahra

"Ya terus" cuek Aisyah

"Banyak cewek yang suka sama dia, tapi sikapnya selalu dingin sama cewek. Anehnya lagi sikap dinginnya hilang saat dia kenalan sama kamu Syah"

"Terus apa hubungannya sama aku?" tanya Aisyah

"Berarti si Raihan itu suka sama kamu Syah" tukas Nashwa

"Eh ngawur kamu, emang apa buktinya dia suka sama aku?"

"Ya liat aja sikapnya yang berubah waktu ketemu kamu, biasanya kan dia selalu bersikap dingin sama cewek-cewek" Annisa berpendapat

"Mungkin aja dia cuma mau kenalan sama aku kan"

"Tapi Syah..." belum selesai bicara tiba-tiba dipotong oleh Aisyah

"Udahlah kalian kenapa bahas si Raihan sih, mending abisin makanan ini daripada nggak abis mubazir kan"

"Terserah kamu deh Syah, tapi kita semua tetep yakin kalo Raihan suka sama kamu" ucap Mitha dan Aisyah tetap fokus melahap makanannya

~~~

Setelah seharian bersekolah Aisyah kembali ke rumahnya untuk istirahat. Tapi seseorang tiba-tiba memanggilnya dari arah belakang.

"Aisyah tunggu" katanya dan Aisyah menoleh ternyata itu adalah Raihan

"Iya ada apa?" tanya Aisyah

"Kamu pulang sama siapa? Aku anterin ya"

"Gak usah makasih, aku dijemput kok sama sopir pribadiku"

"Oh gitu ya"

"Kalo gitu aku duluan ya, Assalamu'alaikum" Raihan hanya terdiam tanpa menjawab salam Aisyah

Raihan hanya memandangi gadis itu yang sudah menjauh darinya. Ia merasa ada yang aneh dengan perasaannya pada Aisyah. Dari dulu ia tidak pernah tertarik untuk bergaul dengan wanita, tapi dengan Aisyah rasanya ingin selalu bertemu walau hanya sesaat. Hal itu rupanya yang membuat Raihan menjadi seorang pria yang bersikap hangat dan tidak dingin lagi.

---

Di kediaman keluarga Varisya

Aisyah yang sedang memainkan ponselnya terkejut saat pintu kamarnya terbuka dan saat dilihat siapa yang masuk ternyata itu adalah adiknya Nabila Nur Varisya.

"Kalo mau masuk ketuk pintu dulu terus ucap salam jangan main terobos aja, untung Kakak nggak jantungan" ucap Aisyah sebal

"Hehe maaf Kak"

"Kamu mau ngapain ke kamar Kakak?"

"Yee Kakak aku cuma mau nengokin Kakak doang kok, oh iya Kak gimana sekolah barunya? bagus apa nggak? terus Kakak punya banyak temen baru gak?" tanya Nabila bertubi-tubi

"Kalo nanya satu-satu dong, Kakak kan bingung jawabnya" Nabila hanya cengengesan sendiri "Alhamdulillah sekolahnya lancar, bagus kok sekolahnya dan baru pertama masuk sekolah Kakak udah punya sahabat baik" sambungnya lagi

"Wah enak banget ya, kapan-kapan ajak temen-temen Kakak ke rumah ya, aku kan mau kenalan juga"

"Hehe iya nanti kalo ada waktu Kakak ajak mereka ke sini"

Setelah asyik berbincang dengan Kakaknya, Nabila kembali pergi ke kamarnya dan Aisyah ia masih asyik memainkan ponselnya.

Makan malam pun tiba dan Aisyah kini sedang berada di dapur untuk membantu sang Bunda dan Kak Risma (Kakak ipar Aisyah) . Sedangkan anggota keluarga lainnya sudah berada di meja makan, ada Ayah, Kak Andika (Kakak Aisyah), dan Nabila. Saat makan malam suasana hening menyelimuti dan hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring, bukan karena apa-apa tapi Ayahnya Aisyah memang tidak suka kalau ada orang yang berbicara saat sedang makan. Setelah selesai makan semua berkumpul di ruang keluarga untuk berbincang-bincang kecuali Bunda dan Kak Risma yang sedang membereskan meja makan dan mencuci piring.

"Gimana sekolah kamu Syah?" tanya Ayah memulai pembicaraan

"Kata Kak Aisyah sekolahnya bagus terus dia udah punya banyak temen loh Yah" Kata Nabila menjawab pertanyaan untuk Aisyah

"Huuu yang ditanya siapa yang jawab siapa" ledek Aisyah

"Emang bener gitu kan jawabannya" Nabila tidak mau kalah

"Ya tapi kan Kakak juga bisa ngomong sendiri"

"Sudah-sudah kenapa jadi ribut gini sih" Kak Andika menengahi

"Oh iya Syah nanti kamu mau kuliah di mana?" tanya Kak Risma yang baru datang

"Isyah belom kepikiran Kak mau kuliah di mana" jawab Aisyah

"Kalo gitu nanti Kakak cariin aja kampus yang bagus" saran Kak Risma

"Wah beneran, makasih ya Kak" ucap Aisyah sambil memeluk Kakaknya

"Iya sama-sama, loh Bila kenapa cemberut aja?"

"Aku ngambek, semua di keluarga ini lebih perhatian sama Kak Isyah daripada aku" katanya sambil memanyunkan bibirnya

"Tapi kan Bila juga anak kesayangan di keluarga ini" kata Bunda yang datang langsung memeluk Nabila yang membuatnya jadi senyum kembali

Keluarga yang sangat harmonis sekali.

Berbeda dengan keluarga Aisyah yang harmonis, keluarga Raihan justru bisa dibilang jauh dari kata harmonis. Papa dan Mamanya sudah bercerai satu tahun yang lalu hingga membuat Raihan kurang perhatian dari keluarganya dan jauh dari Tuhannya. Raihan yang dulunya selalu ceria seketika berubah saat orang tuanya berpisah. Hingga saat ini ia masih saja diperlakukan sama oleh Papa maupun Mamanya yaitu tidak dipedulikan bahkan mereka semua hanya sibuk pada pekerjaannya masing-masing. Beruntung saja ada Eyang yang menjaga dan merawatnya. Raihan selalu pergi ke rumah Eyangnya ketika mereka bosan tinggal di rumahnya yang hanya diisi oleh Bi Inah dan Mang Dadang saja sedangkan Papanya itu jarang pulang ke rumah dan sekalinya pulang hanya untuk mengambil berkas untuk pekerjaannya. Hubungannya dengan Papa dan Mamanya bisa dibilang renggang, selain karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Raihan juga memiliki rasa tidak suka pada kedua orang tuanya itu walaupun ia tau Papa dan Mamanya itu memiliki rasa sayang dari lubuk hatinya tapi karena ego mereka semua melupakan anaknya sendiri.

~~~

Gimana ceritanya???
Maaf ya kalo ada typo🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak😉

DALAM DIAMKU ADA CINTANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang