Chapter 14

2.6K 143 6
                                    

Setelah dua hari berlalu Aisyah kembali menemui Bu Firda di butiknya dengan ditemani oleh Kak Risma. Aisyah terkagum-kagum dengan rancangan busana yang dibuat oleh Bu Firda karena semuanya teramat indah.

"Subhanallah Bu bagus banget rancangannya" kata Aisyah

"Kamu bisa aja Syah, rancangan kamu juga bagus-bagus kok" sambung Bu Firda

"Tapi kan nggak sebagus rancangan punya Ibu" ucap lagi Aisyah

Setelah melihat-lihat dan berkeliling butik, Aisyah menemukan sebuah foto keluarga dengan menampilkan seorang Ibu yang sedang menggendong bayi dan seorang Ayah yang mencubit pipi anak laki-lakinya dengan gemas. Kemudian Aisyah mengambil foto tersebut dan melihatnya intens. Ia tertarik dengan sepasang bola mata berwarna hitam pekat milik anak laki-laki tersebut. Sepertinya ia mengenali bola mata tersebut, Aisyah mengingat-ingat kembali bola mata tersebut. Dan akhirnya ia mengingatnya, ya jelas sekali itu adalah bola mata milik Raihan, Aisyah sangat mengenalinya. Tiba-tiba Bu Firda datang mengagetkannya.

"Kamu lagi ngapain Syah?" tanya Bu Firda

"Eh Ibu, ini saya lagi liat foto"

"Oh itu adalah foto keluarga saya, yang ini suami saya dan ini anak-anak saya" jelas Bu Firda sambil menunjuk ke arah foto tersebut

"Kalo boleh tau nama anak Ibu siapa ya?" tanya Aisyah dengan penasaran

"Nama anak Ibu adalah..." belum selesai bicara tiba-tiba suara dering ponsel berbunyi

Triiiing.....

"Bentar ya Syah saya mau angkat telepon dulu"

Bu Firda pun meninggalkan Aisyah dengan kata-kata yang menggantung, tiba-tiba Kak Risma pun datang.

"Syah ayo kita pulang" kata Kak Risma

"Loh kok cepet banget Kak"

"Iya soalnya ada yang harus Kakak urusin di butik"

"Ya udah deh ayo, tapi aku izin ke Bu Firda dulu ya"

Aisyah menemui Bu Firda yang baru saja selesai mengangkat teleponnya.

"Bu kita pamit pulang dulu y "

"Loh kenapa pulang padahal anak Ibu baru mau ketemu kamu"

"Maaf ya Bu tapi Kak Risma masih ada urusan di butiknya, nanti kalo ada waktu saya akan kesini lagi"

"Bener ya"

"Iya Bu, kalo gitu kita pamit, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

***

Di rumah sakit

Raihan kebetulan sedang ada waktu luang karena hari ini tidak ada pasien yang harus ditangani. Ia pun menelepon Mamanya. Dan ia disuruh datang ke butik Mamanya untuk menemui desainer barunya. Namun sayang ia sudah pulang duluan, padahal kalau Aisyah tidak pulang pasti dia akan bertemu kembali dengan Raihan. Dan akhirnya ia pun hanya mengunjungi butik Mamanya saja tanpa bertemu dengan Aisyah.

***

Di malam hari Aisyah tidak bisa tertidur karena terus saja memikirkan siapa sebenarnya anak Bu Firda itu. Hingga ia pun melaksanakan sholat tahajjud dan ia berdoa kepada Allah agar hatinya bisa tenang. Akhirnya ia pun terlelap dalam tidurnya namun satu jam kemudian ia terbangun lagi karena mendengar adzan subuh berkumandang, setelah itu ia pun melaksanakan sholat subuh.

Baru saja selesai sarapan Aisyah mendapat telepon dari Bu Firda dan menyuruhnya untuk datang ke butiknya segera. Aisyah pun hanya menuruti permintaan bos barunya itu. Hingga sampai dibutik Aisyah melihat Bu Firda dengan diikuti oleh seseorang dengan jas khas seorang dokter. Dan ternyata dia adalah anaknya yang kemarin diceritakan Bu Firda.

"Syah kenalin ini anak saya namanya Raihan, yang kemarin kamu tanyain itu"

Beberapa saat mata Aisyah menatap bola mata berwarna hitam pekat milik Raihan hingga akhirnya ia mengalihkan pandangannya dan beristighfar.

"Astaghfirullahaladzim" batin Aisyah

"Aisyah, kamu ngapain di sini?" tanya Raihan

"Loh kalian udah pada kenal?" tanya Bu Firda

"Iya Bu Raihan ini temen SMA saya" jawab Aisyah

"Kamu apa kabar Syah?" tanya Raihan

"Alhamdulillah aku baik, kamu sendiri?"

"Seperti yang kamu lihat, aku baik kok"

Eheeem...

Perbincangan mereka terhenti saat mendengar deheman dari Bu Firda.

"Mau sampai kapan ngobrol di sini? ayo masuk"

Akhirnya mereka semua masuk dan berbincang-bincang.

~~~

DALAM DIAMKU ADA CINTANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang