Chapter 18

3K 139 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak Raihan dan Aisyah menikah. Kini mereka tidak lagi merasa canggung. Raihan pun sudah kembali bekerja sebagai seorang dokter, sedangkan Aisyah hanya akan berkerja jika bosnya yang tak lain adalah mertuanya sendiri menyuruhnya untuk bekerja, entah itu membuat rancangan desain baju ataupun menjaga butik.

Saat Aisyah sedang menjaga butik tiba-tiba seorang wanita dengan rambut terurai memasuki butik dan langsung menyapa Bu Firda.

"Halo Tante apa kabar?" kata wanita tersebut

"Tante baik, kamu sendiri?"

"Aku juga baik, oh iya Tante Raihan mana?"

Saat mendengar nama Raihan, perhatian Aisyah langsung teralihkan.

"Biasalah dia itu selalu sibuk sama pekerjaannya"

"Emang ya Tante kalo dokter itu selalu sibuk"

Aisyah mengira-ngira siapa sebenarnya wanita tersebut? kenapa dia sepertinya akrab banget sama keluarga Raihan. Tiba-tiba Bu Firda memanggilnya.

"Aisyah sini nak"

"Iya Bu ada apa?"

"Sudah berapa kali saya bilang panggilnya jangan Ibu tapi Mama"

"Iya Ma ada apa manggil Isyah?"

"Syah kenalin ini anaknya temen Mama"

"Hai aku Aisyah" sapanya

"Fani"

"Nah Fani, Aisyah ini adalah menantu saya" kata Bu Firda yang membuat Fani gelagapan

"M...menantu Tante? istrinya Raihan?"

"Iya cantik kan menantu Tante"

"Hah i...iya Tante"

Terlihat Fani yang menatap Aisyah dengan tatapan tidak suka. Namun Aisyah tidak mau menggubrisnya.

Fani sepertinya tidak suka dengan Aisyah karena sudah mengambil lelaki yang dicintainya. Hingga ia berniat untuk menghancurkan hubungan Raihan dan Aisyah.

***

Sementara di rumah sakit, entah kenapa Raihan kepikiran terus dengan Aisyah. Rasanya ia ingin cepat-cepat pulang dan ingin mengecup kening Aisyah. Tapi karena pekerjaan yang menumpuk Raihan jadi punya sedikit waktu saja dengan Aisyah.

***

Saat hari libur Aisyah dan Raihan berniat untuk jalan-jalan ke mall sekalian berbelanja kebutuhan dapur. Sebelum itu mereka pergi ke toko es krim dulu untuk membeli es krim kesukaan Aisyah. Kemudian mereka berkeliling ke mall dan membeli beberapa barang yang di perlukan. Saat hendak pulang Aisyah dan Raihan bertemu dengan Fani.

"Raihan" panggil Fani dan Raihan pun menoleh

"Ya ada apa?"

"Kamu lagi ngapain?"

"Aku abis belanja sama istriku"

Mendengar Raihan menyebut Aisyah dengan panggilan istriku membuat Fani mengepalkan tangannya.

"Kamu mau nemenin aku makan gak?"

"Maaf ya Fan tapi aku harus pulang sekarang"

"Aku mohon Rai boleh ya"

Raihan menengok kepada Aisyah dan melihatnya menganggukkan kepala.

"Iya aku mau tapi aku ajak Aisyah ya"

'Kenapa sih cewek itu harus dibawa-bawa' batin Fani

"Fan ayok cepetan"

"I..iya"

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya ia sampai di sebuah kafe dekat dengan mall tersebut. Mereka pun memesan makanan, kemudian Aisyah izin untuk ke toilet. Dan saat kembali rupanya Fani melihatnya dan ia punya rencana untuk membuat hubungannya dengan Raihan renggang. Ia pun lantas memegang tangan Raihan sampai Aisyah melihatnya namun langsung ditepis saat Aisyah datang.

"Kamu ngapain sih pegang tangan aku, kamu kan udah punya istri Rai" kata Fani penuh drama

"Loh kok aku yang disalahin sih, jelas-jelas kamu yang pegang tangan aku duluan"

"Kok kamu bilang gitu sih Rai"

"Syah jangan dengerin dia ya, itu semua bohong kamu percaya sama aku kan" kata Raihan cemas

"Kalo kamu gak salah ngapain kamu cemas gitu, udah aku mau pulang sekarang"

"Syah dengerin aku dulu"

Saat hendak menyusul Aisyah tangan Raihan tiba-tiba ditarik oleh Fani.

"Rai kamu mau kemana? udah temenin aku makan aja"

"LEPAS!!! kita ini bukan mahram, lo kenapa sih Fan ngelakuin hal kayak tadi?"

"Itu karena aku cinta sama kamu Rai, dan aku mau berada di posisi Aisyah sekarang"

"Tapi apa yang lo lakuin tadi udah buat gue muak sama lo, dengerin gue baik-baik ya gue itu nggak suka sama lo Fan dan gue ini udah punya istri, jadi lo sebaiknya jauhin gue deh dan jangan ganggu hubungan gue sama Aisyah"

'Aku bakal ngelakuin apapun demi ngedapetin kamu Rai' batin Fani

Akhirnya Raihan bisa lepas dari cegahan Fani namun sayang Aisyah sudah pergi duluan.

~~~

DALAM DIAMKU ADA CINTANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang