Chapter 20

3.4K 138 2
                                    

Reina kini sudah menyelesaikan kuliahnya di Yogyakarta dan ia ingin segera pulang untuk bertemu Kakak barunya yaitu Aisyah. Tapi dia tidak memberi tahu kalau dia akan pulang ke Jakarta.

Hingga sampai di rumah ia mengetuk pintu dan nampak seorang wanita dengan gamis berwarna peach dan hijab dengan warna yang sama berdiri sambil tersenyum.

"Kak Aisyah" kata Reina sambil memeluk Aisyah

"Reina kamu pulang kok nggak ngasih kabar dulu sih"

"SURPRISE"

"Kamu ini bisa saja ya, ya sudah ayo kita masuk"

"Ma, Pa, Kak, Reina pulang" teriaknya yang membuat semua orang terkejut

"Reina kamu kapan pulang nak, kok nggak ngabarin Mama sih"

"Kan biar surprise Ma"

Keluarga Al-Kahfi kini menjadi semakin harmonis dan bahagia. Fani yang mengetahui kalau hubungan keluarga Raihan baik-baik saja merasa heran. Padahal dia sudah mempengaruhi Bu Firda, tapi kenapa keluarga mereka nampak semakin harmonis. Ia pun akhirnya pergi ke kediaman keluarga Al-Kahfi dan menemui Bu Firda.

"Halo Tante"

"Mau ngapain lagi kamu ke sini? mau bikin keluarga Tante hancur? iya?"

"Loh kok Tante ngomongnya gitu sih"

"Kamu nggak usah pura-pura gak tau deh, Tante udah tau semuanya dari Raihan sama Aisyah"

"Tapi Tante....." belum selesai bicara tiba-tiba Raihan memotong pembicaraan

"Nggak usah tapi-tapi, ayo cepetan pergi dari rumah ini!!!" bentak Raihan

"Rai, Syah, aku minta maaf"

"Kita udah maafin kamu kok, tapi kita semua mohon sama kamu untuk jangan pernah datang lagi dihidup kami"

"Makasih ya Syah, aku janji nggak bakal ganggu hubungan kalian lagi" kata Fani dan ia langsung pergi

Akhirnya masalah Raihan dan Aisyah selesai. Dan mereka pun turut merasakan kebahagiaan.

***

Lima bulan telah berlalu dan kini Aisyah sedang mengandung dengan usia kandungan tiga bulan. Awal mula ia mengidam Raihan justru dibuat repot olehnya karena yang diinginkan Aisyah aneh-aneh, contohnya saja pada jam dua belas malam Aisyah malah meminta buah strawberry, di mana coba ada tukang buah strawberry di jam 12 malam. Tapi akhirnya Raihan menemukannya. Namun setelah Raihan memberinya Aisyah malah ingin makan rawon. Hadeuh rempong banget ya.

Pagi hari saat Aisyah hendak pergi ke dapur untuk mengambil air minum tiba-tiba saat berjalan di tangga kepalanya terasa sangat pusing, dan rasanya ia ingin pingsan beruntungnya Raihan datang dengan sigapnya menopang tubuh Aisyah sehingga ia dan calon bayinya selamat.

"Kamu kenapa Syah?" tanya Raihan cemas

"Aku pusing banget nih Mas"

"Yaudah kamu istirahat aja di kamar ya"

"Tapi aku mau ngambil air minum mas"

"Udah biar aku aja yang ambil, kamu istirahat aja, ayo aku anterin"

Setelah kejadian itu terjadi Raihan sangat menjaga Aisyah dan calon bayinya itu. Sampai-sampai ia resign dari rumah sakit dan ia tidak memperbolehkan Aisyah untuk keluar rumah sama sekali. Hal itu membuat Aisyah menjadi sangat bosan.

"Mas aku bosan di rumah terus" rengek Aisyah seperti anak kecil

"Kamu itu harus tetep di rumah, aku nggak mau kamu kenapa-napa" ucap Raihan

"Tapi aku nggak mau terus-terusan di rumah kayak gini"

"Kamu harus tetep di rumah titik"

"Kamu jahat banget sih Mas, aku kan cuma mau jalan-jalan biar nggak bosen, kalo kamu nggak ngizinin aku ngambek nih"

"Pokoknya harus tetep di rumah"

"Ya udah aku ngambek" kata Aisyah tidak semangat, Raihan yang melihatnya jadi tidak tega

"Iya deh iya kamu boleh jalan-jalan" kata Raihan yang langsung membuat mata Aisyah berbinar-binar

"Yang bener Mas, makasih ya" kata Aisyah manja sambil memeluk Raihan

"Iya tapi kamu harus ditemenin aku dan nggak boleh jauh-jauh"

"Iya aku tau kok, ya udah ayo kita berangkat"

Mereka berdua akhirnya pergi jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama.

~~~

DALAM DIAMKU ADA CINTANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang