Chapter 17

2.9K 147 0
                                    

Persiapan mulai dilakukan oleh kedua belah pihak calon pengantin. Mulai dari persiapan gedung, catering, baju pengantin, hingga yang lainnya. Namun seminggu sebelum hari pernikahan Raihan masih saja disibukkan oleh pekerjaannya. Tetapi ia tetap merasa senang karena sebentar lagi ia akan menikah dengan Aisyah.

Hingga akhirnya tibalah hari di mana Raihan dan Aisyah akan resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka melangsungkan akad nikah di kediaman Aisyah sedangkan untuk resepsi akan diadakan di gedung yang telah mereka sewa.

Setelah lama menunggu akhirnya terdengar jelas suara Raihan mengucapkan ijab qabul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Aila Varisya binti Sofyan Varisya dengan mahar tersebut dibayar tunai" ucap Raihan lantang dalam satu tarikan nafas dan kemudian terdengar suara 'sah' yang menyatakan bahwa Raihan dan Aisyah sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Aisyah yang mendengar ucapan doa hanya mengamini saja dan tanpa terasa setetes air bening meluncur dari pelupuk matanya.

"Loh Isyah kenapa nangis? nanti make up nya luntur loh" kata Kak Risma

"Isyah gak nyangka Kak ternyata sekarang Isyah udah jadi istri orang" kata Aisyah

"Kakak tau perasaan kamu gimana soalnya Kakak juga pernah ngalamin itu"

Tiba-tiba sang Bunda datang untuk menjemput Aisyah turun ke bawah.

"Syah kamu udah siap?"

"Iya Bun"

"Kalo gitu ayo kita turun"

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Aisyah turun dengan ditemani Bunda dan Kak Risma. Raihan yang melihatnya dibuat ternganga karena melihat istrinya itu sangat cantik dengan gaun berwarna putih dan tak lupa hijab syar'inya. Kemudian Raihan membacakan doa dan memakaikan cincin pada jari Aisyah begitu juga sebaliknya dan Raihan pun mengecup kening Aisyah beberapa saat yang membuat Aisyah terdiam beberapa saat.

Setelah acara akad selesai tibalah acara resepsi yang diadakan di sebuah gedung yang telah disewa.

Para tamu undangan telah ramai berdatangan mulai dari keluarga, sahabat, tetangga, bahkan kerabat jauh.

Kini Aisyah nampak sangat gugup duduk bersanding dengan Raihan, namun rasa gugupnya hilang saat temannya datang.

"Aisyah, happy wedding" kata Mitha sambil memeluknya dan diikuti oleh teman yang lainnya sedang Raihan hanya bisa tersenyum kikuk melihat lima sekawan itu

"Semoga rumah tangga kalian sakinah mawaddah warohmah ya Syah" ucap Nashwa yang diamini oleh Aisyah dan juga Raihan

"Eh kita selfie dulu yuk" ajak Annisa

Cekrek

"Rai lo harus jagain Aisyah, jangan sampe lo sakitin dia, kalo berani nyakitin dia awas aja ya" tegas Mitha

"Iya tenang aja, Aisyah bakal gue jagain kok, dia kan sekarang jadi tanggung jawab gue juga" ucap Raihan sambil merangkul bahu Aisyah

"Ehem, kalo gitu kita duluan ya, udah laper nih" kata Zahra memberi isyarat pada temannya untuk meninggalkan mereka berdua

***

Malam hari yang sangat melelahkan bagi Aisyah dan Raihan. Hingga membuat mereka ingin terlelap dalam mimpinya. Namun suasana canggung membuat mereka jadi tidak nyaman

"Kamu capek banget ya Syah?" tanya Raihan memulai pembicaraan

"I...iya M...Mas  jawab Aisyah ragu karena bingung harus menggunakan panggilan apa pada Raihan

"Kalo gitu kamu mandi dulu gih sana terus kita sholat sunnah sebelum tidur" Aisyah hanya menurut tanpa berniat menjawab Raihan

Setelah Aisyah selesai mandi kini bergantian Raihan yang mandi sedang Aisyah ia akan turun ke bawah untuk membuat susu hangat untuk suaminya. Sebelumnya ia menanyakannya terlebih dahulu karena ia tidak mengetahui di mana dapurnya pada mertuanya. Dan akhirnya ia menemukannya.

Setelah membuat susu hangat ia kembali ke kamar Raihan yang juga sudah menjadi kamarnya. Karena rasa lelah yang melanda, Aisyah masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Tiba-tiba ia langsung melihat Raihan yang hanya memakai handuk saja. Seketika ia menutup pintu kembali dan terus beristighfar. Padahal ia tidak perlu beristighfar kan sudah halal. Kemudian Raihan yang melihat tingkah Aisyah segera memanggilnya dan menyuruhnya untuk masuk.

"Seharusnya kamu nggak usah kaget gitu Syah, kan aku ini suami kamu" kata Raihan

"Maaf Mas tapi Isyah belum terbiasa melihat Mas seperti itu"

"Ya sudah ayo kita sholat sunnah dulu, setelah itu baru tidur"

Beberapa menit mereka melakukan sholat dan kini mereka sudah berada di atas kasur.

"Kamu boleh buka hijab kamu kalo ngerasa nggak nyaman Syah"

"I...iya Mas" kata Aisyah kikuk

Aisyah pun membuka hijabnya dan membiarkan rambut panjangnya terurai.

Suasana begitu canggung namun Aisyah akhirnya bisa terlelap juga. Tapi tidak dengan Raihan ia nampak gusar dan tidak bisa memejamkan matanya. Kemudian ia berbalik dan menemukan Aisyah yang sedang tidur menghadapnya. Ia terus memandangi wajah cantik Aisyah walaupun tidak memakai make up sama sekali dan ia pun mengecup kening Aisyah beberapa saat dengan penuh kasih sayang. Dan akhirnya ia bisa terlelap juga.

~~~

DALAM DIAMKU ADA CINTANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang