3.3

777 111 7
                                    

"Selamatkan saja adikku Gila!" Umpat hyunjae sambil melihat kearah seorang laki laki berbaju putih.

Hyunjae yakin, jika laki laki itu adalah Perawat dari mobil ambulan. Beberapa petugas polisi dan juga pemadam kebakaranpun datang untuk menyelamatkan mereka.

Namun, berapa menit yang lalu-

"Pak. Kita hanya bisa menyelamatkan satu orang saja, Mobil ini akan meledak."

Hyunjae yang mendengar itu menjadi gelisa. Namun, hatinya telah mantap untuk melakukan sesuatu hal yang mungkin GILA bagi sebagian orang.

Yah... Mengorbankan nyawanya untuk sang adik.

"Selamatkan saja adikku." Pinta hyunjae kepada petugas.

"Tapi. Jika diliat bagaimana lukanya, kemungkinannya akan lebih besar kau yang mudah kami selamatkan bukan adik laki lakim-"

"BODOH. MANGKANYA. CEPAT LAKUKAN SEKARANG. SELAMATKAN DIA!. MUMPUNG DIA SEDANG PINGSAN!"

"T-tapi-"

"KAU INI PETUGAS ATAU APA?!! CEPAT LAKUKAN SAJA PENYELAMATAN KEPADA ADIKKU"

"...."

"Pak. Apa kau mempunyai seorang adik?" Tanya hyunjae kepada petugas itu.

"T-tidak"

Hyunjae tersenyum, bahkan dikeadaan seperti ini. Senyum yang hyunjae perlihatkan terlihat sangat manis dan ikhlas.

Dia ikhlas jika dirinya yang harus mati. Menurutnya, hidupnya sudah lebih dari cukup sekarang.

Hidup didunia selama 23 Tahun, itu sudah lebih dari cukup bukan??

Ya, itu sudah sangat cukup untuk seorang bernama lee hyun jae, lelaki keturunan asal korea selatan itu.

Dimasa hidupnya yang menginjak usia 23 tahun. Mana pernah hyunjae berbuat baik untuk adik sematawayangnya itu. Padahal dia tau, jika adiknya dulu sangat menyayanginya.

Namun, karna kegilaannya akan belajar. Membuat sang adik berubah menjadi membencinya, Hwall benci- dia benci, ketika harus menyaksikan Hyung nya lebih suka berkutat dengan buku dibanding bermain dengannya.

Hwall membenci itu..



Tes



Air mata mengalir dari sudut mata hyunjae. Tangannya yang gemetar masih setia memegang petugas itu.

"Jika kau memiliki seorang adik. Kau pasti sangat paham dengan apa yang telah aku korbankan." Ujar hyunjae sambil tersenyum dengan air mata yang mengalir.

"... Pak! Kita harus cepat!!!"

Hyunjae mendengar itu sedikit melirik kearah petugas yang berbicara tadi. Lalu, manik matanya kembali menatap petugas yang ada didepannya.

"J-j-jacob." Eja hyunjae

"I-iya?"

"Apakah, seorang mayat yang terbakar bisa mendonorkan matanya? Jika bisa. Aku ingin melakukannya untuk adikku!"

Petugas- bernama jacob itu kembali menelan ludahnya susah payah- jujur saja, ini benar benar sulit untuknya.

Walaupun Hyunjae telah merelakan jika dia harus meninggal. Tapi tetap saja,untuk seorang seperti dia. Mana tega meninggalkan satu orang yang masih bernyawa begitu saja.

"...Pak!!!"

"Jacob!... Aku mohon sama kamu,.... Dan yah, Tolong jaga Adik aku yah. Hehehe... Tolong sampaikan beberapa kataku untuknya..."

"... Aku mohon, Jacob."

























__________

Aku tau ko. Di chapter ini, feel nya kurang dapet. :")))

[✔] Brother || JaehwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang