3.6

738 104 16
                                        

Sudah seminggu Hwall dirawat, hari ini sudah seharusnya hwall pulanh kerumah. Ia dijemput oleh mama dan papanya. Tanpa—hyunjae.

Ah tentang sunwoo yang akan memberitahunya. Sunwoo malah menangis sangat hebat kemarin, membuat hwall bingung. Kenapa Sunwoo menangis, Hey sunwoo ini seorang lelaki yang tidak kelebihan air mata... tapi kemarin—

"Ma, Jae hyung ko ga ada??"

Satu pertanyaan yang membuat kedua orang didepannya ini bungkam.

Mamanya melirik kearah suaminya, yang saat itu sedang fokus mengendarai mobil. Kerutan diwajahnya itu menandakan jika ia juga bingung harus mengatakan apa kepada anak bungsu kesayangan semua orang itu.

"Jae hyung kerjanya terus yah sekarang ma?"

"Ahahahaha iya. Sampe sampe dia gapulang kerumah."

Hwall merengut saat itu juga. Keterlaluan hyung nya itu. Benar benar gila kerja.

"Nanti kalo hwall udah kerja, ga mau ah kerja mulu kayak hyung. Ga ada waktu buat keluarga."

Lagi lagi, sepasang suami istri itu hanya bisa tersenyum miris mendengar ucapan yang dilontarkan anak bungsunya.






🌻🌻




Hwall berjalan menuju kamarnya, namun sebelum itu, ia melewati kamar milik Hyunjae yang terlihat sepi dan damai.

Didepan kamar ini, hwall mendengus dan bergumam sesuatu tentang hyungnya. Mencibir tentu saja.

Apa yang ia selalu lakukan kepada hyung nya itu coba?? Selain mencibir dan berkelahi satu sama lain...

Langkahnya membawa kekamarnya, lalu ia segera mendaratkan punggungnya dikasur empuk. Sudah lama ia tidak merasakan empuknya kasur miliknya.

Kasur rumah sakit hanya membuat punggungnya sakit!!!

Hwall lalu memiringkan tubuhnya, menatap foto keluarga yang terpapang sangat besar dikamar hwall, ah irisnya menatap Wajah Hyunjae.

Satu kalimat yang keluar dari mulut hwall ketika melihat foto hyunjae adalah... "Hyung, aku merindukanmu."

Matanya lalu tertutup setelah menggumamkan kata kata itu, tertidur dengan lelap. Berharap, hyung yang selalu membuatnya kesal itu akan hadir ketika ia terbangun.





🌻🌻







Hwall berjalan didataran rumput hijau, pandangannya mengedar keseluruh tumbuhan hijau yang terlihat sangat indah itu. Mulutnya tak henti henti menggumamkan kata "WOW"

Namun, irisnya menangkap sesosok pemuda dengan tubuh yang tinggi tegap tengah memandangnya dari jauh sambil tersenyum.

Ia sangat mengenal pemuda itu, pemuda yang ia rindukan.. Hyungnya.

"Hyung??" Panggil hwall ragu ragu.

Hyunjae kembali tersenyum lebar saat hwall mendekatinya sambil memanggil dengan kata 'Hyung'

"Hyung..."

"Hmm?"

"Hyung kemana saja?? Aku merindukan hyung."

Hyunjae terkekeh, lalu membuka lebar lengannya itu, "kemari, biar hyung peluk dongsaeng kasayangan hyung ini..."

Tanpa babibu, hwall langsung menghamburkan pelukkannya kehyungnya itu, hyunjae lagi lagi terkekeh sambil mengusak rambut hwall.

"Kamu udah gede, jangan kayak anak kecil lagi."
"Eh— tapi tetep aja, walaupun usia kamu udah mau 17 tahun, Hyung menganggap kamu masih adik kecil.."
"Adik kecil yang nakal..."

Hwall melepaskan pelukkannya, lalu merengut kepada hyunjae lagi lagi hyunjae terkekeh.

"Aduh imut banget, adik siapa ini???" Tanya hyunjae sambil mencubit pipi gembil hwall.

"Bukan adik siapa siapa!!" Jawab hwall sambil bersedekap dada.

"Hyung sedih loh, karna kamu ga menganggap hyung ini, hyung kamu..."

"Hyung nyebelin mangkanya hwall gituu.."

"Seberapa menyebalkannya hyung??"

"Hanya 40%.."

"Lalu, 60% nya lagi???"

"60% nya lagi, Hyung tetap aja Hyung yang akan selalu aku sayangi..."

Hyunjae tersenyum manis saat hwall mengatakan itu,.

"Tau tidak hwall??"
"Jika hyung selalu merindukan masa masa kecil kita dulu???"

Hwall menoleh kearah hyunjae, lalu mengangguk.
"I know, karna aku juga rindu masa itu..."

"Masa dimana tidak ada perkelahian antara kita, yang ada hanyalah kasih sayang diantara kedua kaka beradik ini.."

"Mangkanya, hwall pengen balik kemasa itu lagi..."

Hyunjae menggeleng lalu mengelus kepala hwall.

"Itu tidak akan sama lagi hwall,."

"Kenapa?"

"Karna Hyung, tidak akan berada disisimu lagi."

Hwall mendernyit, "tapi sekarang hyung disini?!!"

Hyunjae menggeleng.

"Hyung..."

"Perlu kamu ketahui hwall, kalau Hyung— menyayangimu, maaf karna tidak bisa menjadi hyung yang baik selama ini..."

Air mata hwall terjatuh, ia tidak bisa lagi menahan bendungan yang ada dipelupuk matanya.

"Kamu pergi terlalu jatuh, pergi lah, kembali ketempatmu.."

"Ya hyung harus ikuut..."

Masih dengan isakan itu hwall menaikan nada bicaranya.

Hyunjae hanya tersenyum dan mulai berjalan menjauh dari hwall yang masih menangis dan terus meneriaki nama hyunjae itu.

Tak peduli, tak peduli jika yang ia panggil telah berjalan jauh. Ia masih setia memanggil hyungnya.

Hyung yang ia rindukan.




























End




gggggggggg

Belom


[✔] Brother || JaehwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang